Part 15

2.8K 199 5
                                    

Citra terbangun dari pingsannya, ia mendapati salah seorang sahabatnya berada di sisinya tengah menangis tersedu-sedu, gadis itu Rara.

Rara menangis dengan sangat terpukul, Citra tak mengerti apa yang membuat Rara menangis seperti demikian. Jika Rara menangisi Citra karena jatuh pingsan, di rasa itu sangat berlebihan.

"Rara, kau kenapa?" tanya Citra keheranan.

Rara menatap Citra dengan air mata yang nampak jatuh di kedua pipi bulat nya.

"Kemana yang lain?" tanya Citra sekali lagi menanyakan keberadaan para sahabatnya.

Namun tetap saja Rara menambah isak tangisnya.

Citra segera bangun, lalu mengajak Rara keluar dari bilik kamar menuju luar hunian.

Diluar sana banyak para mahasiswa-mahasiswi dan juga para penduduk tengah berkerumun.

Citra menduga hal yang sangat buruk sedang terjadi, Rara menarik sebelah lengan Citra seakan melarangnya untuk melihat hal yang sedang di kerumuni banyak orang.
Citra mencoba melepaskan cengkraman Rara pada lengannya. Lalu ia mendekati kerumunan banyak orang.

Sungguh di luar dugaan, hal yang di duganya terbukti. Sebuah jasad Brisia yang terbakar hangus habis-habisan hingga kulit serta dagingnya mengelupas.

Para sahabatnya semua menangis dan kecewa atas kematian kedua dari sahabatnya.

Baru kemarin mereka kehilangan atas kematian Jefry, kini salah satu sahabatnya juga mati dengan sangat tragis.

Apalagi Arumi tidak ada di sekitar mereka.

Salah satu penduduk mengatakan, jika mereka para mahasiswa dan mahasiswi sepertinya tengah di guna-guna oleh seseorang, mulai dari kejadian hilang misterius serta kematian tidak wajar.

Tentu para penduduk tidak mengatakan jika mereka yang melakukan, akan tetapi orang yang berasal dari mereka, salah satu sahabat mereka.

Chika langsung menimbrung pembicaraan, lalu ia mengatakan bahwa ia tahu siapa yang melakukan ini.

"Aku tahu siapa yang melakukan hal ini kepada kita. Ini antara balas dendam dan juga tumbal. Pelakunya Gandhi"

Semua tertegun menatap Chika tanpa putus.

"Apa kamu yakin Chika? Apa memang benar Gandhi yang melakukan hal seperti ini kepada kita? Apa salah kita?"-Nikita masih tidak percaya.

Chika kemudian mendekati Masayu, dan memaksa bibir Masayu untuk bicara.

"Masayu kau bisa menjelaskan ini semua. Pasti ada hubungan antara Kau, Gandhi, Jefry."

Dion merasakan bahwa sesuatu rahasia Jefry akan terungkap sebentar lagi, pasalnya ia pun pernah memergoki Jefry dan Gandhi membeli bunga dengan alasan menaburi makam ayahnya, tapi Dion tidak percaya.

"Apa-apaan kau cupu. Seenaknya menuduhku" ucap Masayu dengan tinggi emosi.

"Jawab, kenapa kami jadi sasaran kalian?"

"Hei bodoh. Aku tidak mengerti apa yang kamu ucapkan. Dasar sampah masyarakat"

"Kau dan Jefry pernah melakukan hubungan badan bersama di temani iblis demi keawet mudaan. Gandhi pun bersekongkol dengan Jefry dan mengatakan jika kamu dan Jefry melakukan itu."

Masayu merasa terpojok.

Nikita bertanya lebih jelas terhadap Chika. Hingga Chika membeberkan segala yang pernah di ucapkan oleh Jefry kemudian di tambah dugaannya sendiri.

"Sewaktu perdebatan Jefry dengan Gandhi di dalam Goa. Aku sempat tidak mengerti apa yang mereka bicarakan berdua. Yang ku dengar Jefry mengatakan jika ia bertaubat dari perbuatan menyimpang, yang di ajak Gandhi. Kemudian Gandhi mengatakan hubungan gelap antara Masayu dengan Jefry atas dasar perintah ilmu keawet mudaan. Ini tidak masuk akal, kenapa Gandhi sampai tega membunuh Jefry. Apakah ada tumbal, sampai kejadian misterius kita alami semua di sini. Apa kamu belum juga sadar Masayu?"

KKN Hutan Seram✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang