Chapter 14

2.4K 350 19
                                    

Aku terpaksa pergi ke Tokyo, karena gagak jelek itu. Selama perjalanan Tanjiro membujuk ku agar tidak terlalu marah dengan gagak jelek. Hingga akhirnya kami sampai pada malam hari.

Tidak ada yang kami kerjakan di sini. Hanya bengong melihat sekeliling. Nezuko tidur berdiri yang membuatku tertawa. Memang sangat berbeda antara gunung tempat kami berlatih dan di kota ini.

"Ngomong ngomong... Tanjiro tadi kau berjanji akan membelikanku udon dingin bukan? "

Tanjiro mengangguk. "Kau masih ingat saja. "

"Hah!! Itulah kelebihan kami. Kaum wanita. Kami akan mengingat perkataan orang lain meskipun sudah 10 tahun yang lain" Ucapku menyombongkan diri.

Tanjiro tertawa kecil leluasa bergerak pindah. Aku mengikutinya dari belakang. Menjaga Nezuko. Berberapa menit kemudian kami keluar dari pasar kota ke jalan yang cukup sepi. Kami melihat sebuah gerobak bertulisan 'UDON DINGIN'.

"Bagaimana kau tahu kalau di sini ada udon. " Ucapku penasaran.

"Aku mencium baunya. "

Kami duduk pada kursi yang di sediakan. Tanjiro memesan makanan. Berberapa menit kemudian pesanan udon dingin kami datang. Aku langsung menyerutup kuahnya. Aku melihat Tanjiro belum mengutak-atik atik makanannya, tapi siapa peduli. Aku lapar.

Berberapa saat, saat kami makan tiba tiba Tanjiro menjatuhkan udonnya. Lalu berdiri mengambil pedangnya dan pergi berlari ke arah pasar.

Aku terdiam. Lebih baik aku ikuti dia atau tidak. Jelas aku juga harus menjaga Nezuko yang masih tertidur.

Aku menitipkan Nezuko kepada penjual toko. Meskipun aku  terkena marah karena Tanjiro memecahkan piring toko. Belum selesai dia mengomel aku pergi meninggalkan toko.

"Tolong jaga dia dengan baik ya... Tuan. " Teriakku sambil berlari ke arah pasar.

Aku melihat ke sekeliling pasar. Mencari batang hidung Tanjiro. Tapi tidak ketemu. Aku berjalan terus sambil mencari Tanjiro. Sesekali aku teriak mengatakan namanya seseorang memperhatikanmu seperti aku ini orang gila.

Ketemu. Dia terdiam seperti sedang berbicara dengan seseorang. Lalu tangannya bergerak, seperti mencakar orang yang lewat di sampingnya.

Orang yang lewat tadi langsung menggila merintih ke sakitan istrinya terlihat panik. Aku mendekat lalu secara tiba tiba menerkam seseorang. Aku lihat Tanjiro langsung bergerak menarik baju orang itu. Lalu menggulingkannya, membanting nya ke arah aspal. Tanjiro menyumpel mulut orang itu dengan kainnya.

Situasi pasar mulai ramai. Banyak orang yang teriak ada yang lari terbirit-birit padahalereka tidak akan di apa apakan.

Aku berusaha mendekat mencoba membantu Tanjiro.

"Tanjiro! " Teriakku.

"Ah.... (y/n) tolong.... Tolong kejar orang tadi"

"Orang? Orang yang tadi mencakarnya. " Tanyaku

Tanjiro mengangguk di antara menahan iblis itu. Aku langsung mengerti dan bergegas dengan cepat ke arah perginya seseorang itu.

Di tengah jalan seseorang itu melihat ke arahku. Tau kalau aku sedang mengejarnya. Lalu tiba tibaenghilang begitu cepat. Sial. Aku langsung berbalik arah kembali ke arah Tanjiro.

"Tanjiro... Maaf dia menghilang. " Ucapku.

Seorang petugas datang ke arah kami berfikir ini perkelahian antara laki laki dewasa yang sudah punya istri dan seorang remaja laki laki. Jelas mereka tidak tahu kalau si laki laki dewasa yang sudah punya istri itu adalah iblis. Jelas mereka sama sekali tidak tahu.

Tiba tiba sebuah bau datang. Bau yang cukup aneh menurutku. Tapi lumayan enak buat di cium.

Muncul dua orang satu wanita dan satu lagi lelaki. Lelaki itu... Yah jujur saja. Dia tipe ku tapi ada yang kurang, kalau saja ada senyuman di antara muka pucat nya mungkin aku akan tergila gila. Tapi sayangnya, sepertinya lelaki itu terlahir tanpa senyum di mukanya. Tidak seperti Tanjiro.

Chapter 15

"Biarkan saja kami yang mengurusnya " Ucap si wanita.

"Kalian ikutlah dengan kami, Yashiro akan menunggu kalian. "

***

Kami di marahi lagi saat sampai di toko. Nezuko sudah bangun. Kami berulang kali minta maaf tapi kata bapak pemilik toko 'memang di pikir minta maaf saja cukup'.

Berberapa saat kemudian Tanjiro mengacungkan tangannya.

"AKU PESAN TIGA UDON. " Teriak Tanjiro. Pemilik toko langsung bergegas membuatkannya aku melirik ke arah Tanjiro. Dia mengedipkan salah satu matanya. Saat udon jadi dia memberikanku satu porsi, lalu dia makan dengan cepat dua porsi udon miliknya.

Selesai kami makan sepertinya pemilik toko merasa puas. Dia tertawa riang lalu melambaikan tangannya ketika kami pergi. Tiba tiba seseorang yang baruku kenal namanya Yashiro datang.

••••••••••••••••OKAY GIMANA NIHHH !!! SERU GK KALO AKU GABUNG DIA CHAPTER DALAM SEKALI UPDATE???? YANG LIMA BELAS AKAN ADA LANJUTANNYA PADA UPDATE BERIKUTNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















OKAY GIMANA NIHHH !!! SERU GK KALO AKU GABUNG DIA CHAPTER DALAM SEKALI UPDATE???? YANG LIMA BELAS AKAN ADA LANJUTANNYA PADA UPDATE BERIKUTNYA.

NGOMONG NGOMONG..... AKU MASIH BELUM NENTUIN JUGA NIH SIKAP '(y/n) 'PADA CERITA INI. KALO MAU NGIKUTIN IDE KU TAKUTNYA PADA GK SUKA. JADI AKU MINTA KALIAN AJA YANG MAU NGASIH SARAN KE AKU.

THANKS GAYSS. MAAP KALO AUTHORNYA BANYAK BICARA.

OK SEE YA

𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang