𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...

Chapter 37 + 38

Berberapa saat kemudian ku lihat sebuah cahaya terbuka dan mucul wajah Kriss setelah itu terbuka.

" Wow, kau terlihat kacau... " Ucapnya.

Dan dengan cepat aku bergerak ke luar. Bajuku robek sana sini, dan kulitku melepuh. Wajahku sengaja ku tutup dengan rambutku, karena cairan hijau busuk itu berhasil melukai setengah wajahku. Dan kerennya... Pedang ku belum meleleh sama sekali.

" Hey, dimana iblis itu? " Tanyaku.

" Itu... Tadi ada seorang gadis, katanya dia yang akan menyelesaikan iblis itu."

" Gadis? Ada orang lain di hutan iblis ini? " Tanyaku kembali.

" Hm... Entahlah. "

Tiba tiba sebuah semak semak bergerak. Aku langsung menatap ke arah Kriss. Kriss tampak langsung bersiap menyerang, jadi aku ikuti dia.

Lalu sesuatu muncul keluar dari semak semak itu. Sepertinya Kriss sudah terlalu siap, jadi tampa pikir panjang dia menerjang sesuatu itu.

Dan sepertinya sesuatu itu sudah  tau kalau dia akan di serang, jadian menghindar dengan cepat. Lalu memukul kepala Kriss.

Kriss langsung terhuyung, dan sesuatu itu menendang punggung Kriss. Membuat Kriss terlempar cukup jauh, membentur pohon. Kerana kepalanya dulu yang terbentur jadi bisa ku pastikan dia pingsan.

Dan ketika aku ingin menyerangnya, ku sadari sesuatu itu...

" Ka- kanao? "

Kanao hanya tersenyum dan ku sadari juga, ada dua orang berpakaian sama di belakangnya, yang ku yakini itu seorang kakushi.

" Ano... Sudah lama tidak bertemu... Bagaimana kabarmu? " Tanyaku, sambil merasa bodoh.

Lagi lagi Kanao hanya tersenyum menjawab pertanyaanku. Seorang kakushi berlari ke ketempat Kriss pingsan, lalu menggendongnya di punggung. Dan mereka membalik tubuh mereka, lalu berlari meninggalkanku.

Aku mencoba mengejar, tapi kakiku sakit ketika aku menghentakannya ke tanah. Jadi aku terjatuh ke tanah dengan suara keras, aku merintih pelan sambil memegangi kakiku yang hampir busuk. Aku beruntung seorang wanita datang menyelamatkan kami, karena aku tidak mungkin bisa menang dalam ke adaan seperti ini.

Kakushi yang satunya berlari menghampiriku. Lalu menganggatku, dan menggendong ku di punggung. Sama seperti Kriss.

.Chapter 38.

Aku dan Kriss di bawa ke sebuah tanah lapang di tengah hutan oleh Kanao dan para Kakushi. Di tanah lapang itu cukup ramai, ada banyak Kakushi berlarian ke sana ke mari sambil berteriak teriak.

Dan... Terdapat Zenitsu yang di bungkus. Aku mendorong Kakushi yang sedang menggendong ku dengan  keras. Sehingga aku terjatuh ke tanah dengan sangat kencang dan aku merangka ke tempat Zenitsu.

" Zenitsu! Zenitsu! Apa yang terjadi? " Teriakku.

" (y/n) ?? Kau terluka?? Apa Tanjiro tidak menjagamu dengan baik? Aku akan membuatnya menyesal karena hal itu! " Ucap Zenitsu yang berusaha bergerak, tapi dia tidak berhasil.

" Jangan khawatirkan itu! Apa yang terjadi padamu. Dan... Engh... Kenpa kau terlihat lebih kecil dari biasanya?"

" Aku hampir berubah menjadi laba- laba. Tapi aku berhasil menahannya. "

" Oh bagus lah... Ku pikir kau hanya akan menunggu kami di depan hutan." Ledek ku.

" Aku hanya ingin menyelamatkan kah dan Nezuko."

Aku hanya mengangguk pelan. Lalu duduk di samping Zenitsu. Seorang kakushi memberikan sedikit pertolongan pada tubuhku yang membusuk, awalnya aku menolak. Tapi Kakushi itu pantang menyerah jadi dia tetap mengobati  diriku.

" Hei, kau mengalahkan iblis itu sendiri? " Tanyaku kepada Zenitsu.

"  Hm... Kau? "

" Tidak... Aku selalu membuat kesalahan, jadi aku tidak pernah bisa membunuh seorang iblis. "

" Oh... Setidaknya kau lebih berani dari pada diriku. " Ucap Zenitsu.

" Hm... "

" Kau berhasil bertemu Tanjiro? " Tanya Zenitsu.

" Tidak... Tapi aku ingin segera bertemu dia. "

" Ya! Aku juga ingin menemuinya. Aku ingin membunuhnya karena tidak menjagamu dengan baik, dan... Kau kenapa ingin bertemu dengannya? "

Aku hanya diam. Memangnya  harus memiliki alasan kalau ingin bertemu orang lain?

" Hey jangan mengabaikanku dan jawab pertanyaanku. " Teriak Zenitsu.

" Baik!... Aku hanya.. Mengkhawatirkannya. "

" Kau mulai menyukainya. " Ucap Zenitsu yang membuatku terkejut.

" Apa?! Tidak. Maksudku... " Ucapanku sengaja ku putus, karena aku berfikir ulang.

" Maksudmu? " Tanya Zenitsu, yang muali penasaran.

" Sepertinya kau benar... Ku rasa aku mulai menyukainya. " Ucapku.