"Tentu saja " Ucap Tanjiro.
"Tapi... Bukankah kau akan lebih susah bertarung di a--"
"Sekarang! "Teriak Tanjiro sambil berlari memasuki lubang hitam itu.
Jujur saja aku sebenarnya sedikit kesal jika seseorang memotong pembicaraan ku. Tapi, yah.. Mau bagaimana lagi. Aku berusaha sebisa mungkin agar musuh tidak dapat memegang ku atau Nezuko ataupun pria dan wanita yang ia gendong. Aku sebisa mungkin mengalihkan perhatian iblis itu sehingga bukan Nezuko sasarannya. Tapi aku gagal. Nezuko menendang dengan keras iblis tersebut, membuat Iblis itu menggeram dan marah.
Aku mengayunkan pedangku dari belakang berusaha memancing perhatiannya. Aku berhasil melukai punggung iblis tersebut tapi sayangnya seranganku terlalu dangkal, tapi lumayan juga. Setidaknya aku berhasil membuat iblis itu lengah dari Nezuko sehingga Nezuko mempunyai waktu untuk melarikan diri.
Tapi ternyata aku salah Nezuko malah memberi tendangan yang cukup lebih kencang.
'sial. Sekarang iblis itu tidak akan memberi ampun Nezuko'. Pikirku dalam hati.
Aku tahu Nezuko tidak bodoh, tapi sepertinya dia sudah salah tindakan. Aku melirik ke arah pria yang sedang menggendong gadis itu. Dia terlihat terdiam tidak berkata apa apa. Tanpa aku sadar. Aku telah lengah. Mengakibatkan pipi Nezuko terkena cakaran iblis itu. Aku segera berlari ke arah Nezuko. Mengayunkan pedangku pada waktu yang tepat.
'Jurus ke satu, pernafasan air'.
'Sial' ucapku dalam hati dengan perasaan kesal. Aku memang berhasil mengeluarkan jurus ku tapi... Masih tetap terlalu dangkal. Aku hanya menebas tangan kirinya.
Tepat pada waktunya, Tanjiro keluar dari lubang mendorong iblis itu sehingga terbentur dengan dinding.
" Berani sekali kau menyentuh adikku!! "Ucap Tanjiro.
Aku berfikir. Jika Tanjiro bisa berada di sini berarti dia berhasil memenggal kedua iblis yang di dalam sana.
" Beritahu aku tentang 'kibutsuji muzan', sekarang" Ucap Tanjiro.
Aku tahu dia marah karena adiknya, Nezuko-chan terluka, tapi selama aku berlatih bersama dia aku tidak pernah melihat dia bersikap seperti itu ketika marah. Tapi yak... Aku sendiri merasa bersalah karena tidak dapat melindungi Nezuko.
Aku melihat dengan perasaan jijik kepada iblis itu. Tangannya yang terluka karena ayunan pedangku. Dan.... Wajahnya terlihat begitu takut ketika Tanjiro mengucapkan kata 'Kibutsuji Muzan'. Terlihat begitu takut hingga dia seperti sedang tercekik.
"TIDAK!! TIDAK!! JANGAN SEBUT NAMA ITU" Teriak iblis itu.
"Ada apa dengan nama 'Kibutsuji Muzan" Tanya Tanjiro.
Iblis itu tidak menjawab. Tubuhnya gemeteran jelas. Matanya melotot. Tampak bodoh bagiku.
"Baiklah kalau begitu" Ucap Tanjiro.
Tanjiro memotong leher iblis itu terlihat cukup tenang setelah pertarungan berakhir. 'Bagus.. Aku tidak melakukan hal hal yang berguna selama pertarungan ini' pikirku dalam hati.
Tanjiro berbalik arah menatap sekeliling dengan senyuman yang agak terkesan ragu. Berjalan ke arah ku, Nezuko, dan pria itu. Tanjiro memegang pundak pria itu. Pria itu cukup kaget sepertinya. Dai hanya terdiam duduk dengan muka syok.
"Soal tunanganmu, aku turut bersedih. " Ucap Tanjiro.
Pria itu masih terdiam. Berberapa detik kemudian dia bangkit dengan cepat. Menarik baju Tanjiro. Layaknya seekor elang yang datang untuk berburu domba.
"Apa yang kau pikirkan!! Kau mencoba menghinaku!! Dasar kau anak kecil, kau belum tahu apa apa!! " Ucap pria itu. Memang cukup menjengkelkan . Kami sudah menolongnya lalu dia marah marah.
Tanjiro memegang tangan pria itu yang sedang menarik bajunya lalu tersenyum. Pemandangan yang cukup aku suka sejujurnya. Pria itu terdiam lalu melepas baju Tanjiro secara perlahan.
"(y/n) ayo kita pergi.. " Ucap Tanjiro dengan tenang. Aku ini memang cukup bodoh untuk mengerti situasinya. Kurasa Tanjiro akan memarahiku karena tidak menjaga Nezuko dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...
RomansaNezuko berubah menjadi iblis. Dan lelaki muda bernama Tanjiro berusaha melindunginya...... Dan aku akan berusaha melindungi Tanjiro dan semua hal yang ia sayangi. Tapi.. Tanpa aku sadar aku jatuh cinta pada tanjiro dan membuatku menjadi stress.bagai...