Chapter 24

2K 296 21
                                    

Aku berhenti memerah berberapa saat kemudian. Aku juga sudah hampir selesai menghentikan pendarahan Zenitsu, meskipun dia tidak mau berhenti bergerak.

Tepat setelah selesai pintu rumah terbuka. Aku cukup terkejut bahkan hampir mau mendorong Zenitsu.

Aku melihat ke arah pintu masuk rumah. Ada seseorang, tapi bukan Tanjiro. Orang itu menggunakan topeng pada bagian kepalanya. Tidak memakai baju. Dan aku tidak peduli.

" Aku mencium bau iblis di situ. " Ucapnya sambil menunjukan pedangnya ke arah kotak Nezuko.

Orang itu langsung berlari menerjang ke arah kotaknya.

" HEY BABI JANGAN!! " Teriakku cukup keras sambil berlari ke arah kotaknya.

Aku berhasil mendapatkan kotaknya lebih dulu dari pada orang itu. Orang itu tampak cukup geram dan marah. " Kau-- menyingkir dari kotak itu. "

" Kau ini siapa? Jangan sekali kali mencoba menyentuh kotak ini. " Ucapku sambil memeluk kotaknya.

" Awas bodoh. "
" Kau yang bodoh. Sana pergi!! "

Orang itu memukulku dengan keras, tapi aku tak peduli. Aku harus melindungi kotak ini. Jangan sampai lepas.
" Hey bodoh. Awas. "
" Kau saja yang awas. " Teriakku.

Aku melihat Zenitsu tampak panik di tempat nya. Tepat saat itu, orang itu memukul kepalaku dengan sungguh sangat keras.

" KALAU KAU TIDAK MINGGIR BIARKU HABIS KAN KAU DAN KOTAK ITU. "

" Dasar babi tidak punya otak."
" Kau yang tidak punya otak."

Orang itu menarik pedangnya ke arah ku. Aku menutup mataku. Mengeratkan pelukanku pada kotak itu. Aku mendengar orang itu tertawa sedikit.

" Hey!! Berani beraninya kau mau menyentuh gadisku. "

Aku membuka mata tampak Tanjiro mencoba menghentikan orang itu. Aku sadar kalau tadi Tanjiro mengucapkan kata ' gadisku '.

Maksudnya aku.. . Tidak mungkin. Ayolah (y/n) jangan ke ge'eran. Jangan menjadi seperti Zenitsu. Mungkin maksud Tanjiro Nezuko. Bukan aku. Pikirku di dalam hati.

Aku terlalu larut dalam pikiranku sampai sampai tidak sadar kalau Tanjiro sedang bertarung dengan orang itu.

Aku berdiri sekuat tenaga ku. Aku menarik tubuh orang itu untuk memisahkan mereka berdua. " Jangan一 sakiti ーsesama. " Ucapku.

Orang itu memberontak. Aku langsung segera menarik tanganku, lalu berlari ke arah Tanjiro. Aku memeluk Tanjiro.

Chapter 25

" Kau baik baik saja? " Tanyaku.

" Kau tahu (y/n)... Tulang rusuk ku kembali parah.. " Ucap Tanjiro.

" Benarkah?? Kaulau begitu pergilah dan biar aku selesaikan dia. "

" Coba kalau kau bisa!! " Teriak orang itu.

Orang itu menggerakkan tangannya mencoba mengambil pedangnya.

" Hey pedang itu hanya di gunakan untuk membunuh iblis. Bukan untuk membunuh orang. " Ucapku sambil sedikit berteriak.

" Kalau begitu kita gunakan kekuatanku saja. "

Orang itu berlari ke arahku. Aku bergeser ke kiri ketika dia mau mengenaiku. Tangannya terbang di antara udara ingin meninjuku dengan keras. Aku berhasil menahannya. Aku mengulurkan tanganku lalu mengepalkannya. Aku mempersiapkan ancang ancang.

Buk

Aku berhasil memukul perutnya. Orang itu sedikit terhuyung. Aku menggerakkan kembali tanganku.

Plak

Terdengar suara tamparan di udara begitu keras bahkan mungkin lebih keras dari pada teriakkan Zenitsu.

Orang itu terhuyung cukup lama lalu berhenti untuk mengembalikan keseimbangannya.

" Kau mau lagi. " Ucapku.

" Kau pikir aku akan menyerah begitu saja. "

" Hey sudahlah jangan bertarung lagi." Teriak Tanjiro di antara pertarunagnku dengan orang itu.

Orang itu menatap tajam pada Tanjiro, lalu menyerangnya secara tiba tiba. Tanjiro mengelak aku berlari. " Dapat "

Aku berhasil mencengkram kedua lengan orang itu. Tanpa pikir panjang Tanjiro menyundul orang itu.

" Hahaha. Keras juga kepalamu. " Ucap orang itu.




Ohayou~
Maaf ya.. Akhir akhir ini watashi jadi jarang up. Sorry banget.

Ngomong ngomong bagaimana kabarnya nih... Buat yang muslim puasanya full gak nih?? Bagaimana lebarannya??

Minalaizin walfaidzin ya...

𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang