Chapter 07

3.6K 544 20
                                    

Seminggu lamanya aku berjuang bersama Tanjiro dalam seleksi akhir. Akhirnya kami berhasil. Aku melihat ada 3 orang sedang menunggu. Aku tercengang dari banyaknya orang yang berhasil hanya segini saja. Aku melihat ke arah Tanjiro yang sepertinya juga kaget. Ake melihat sekeliling sambil berjalan tiba tiba kau melihat seseorang yang sepertinya aku kenal.
"Ka... Kanao? " Tanyaku kepada seseorang.
Dia hanya tersenyum. Aku pun ikut tersenyum.
"Selamat!! Kalian berhasil lolos di seleksi akhir" Kata seseorang. Itu adalah dua orang kembar yang ada pada saat seleksi akhir dimulai.

Tiba tiba Tanjiro menarik tanganku dan berlari.
"Kau kenal orang itu?? " Tanya tanjiro sambil berbisik.
"Emang kenapa? " Tanyaku.
"Aku hanya ingin tahu. " Jawab Tanjiro penasaran.
Aku hanya tersenyum
"Nanti kau juga tahu" Jawabku simpel.
Aku melihat muka Tanjiro yang sepertinya sedikit kesal.
"Nah terimalah ini dari kami" Ucap salah satu orang kembar itu.
Tanjiro mendapat gagak hitam.aku juga. Tiba tiba seseorang marah dan berteriak.
"SUDAH CUKUP AKU INGIN PADANG KU! " Teriaknya. Dia menjambak rambut salah satu dari si kembar. Tanjiro segera menghampirinya.
"Lepaskan tanganmu atau aku akan patahkan tanganmu" Ucap Tanjiro.
"Cih, siapa kau? Kalua kau bisa coba lakukan" Tanya lelaki itu menantang.
Tanpa pikir panjang Tanjiro mencengkram kuat tangan lelaki itu.

Aku segera berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku segera berlari. Menghampiri Tanjiro. Aku menarik tangan Tanjiro. Mencoba meleraikan mereka.
"Dari pada itu,ada hal yang harus kalian lakukan " Ucap si kembar satunya.
Dia menunjukan berberapa logam .
"Pilihlah salah satu logam untuk pedang kalian nanti" Ucapnya.
Semua orang diam dan bingung. Tiba tiba Tanjiro mengambil salah satu batu logam itu.
"Kau pilihlah yang itu (y/n)" Kata Tanjiro memberiku saran . Aku hanya mengangguk lalu mengambil logam yang Tanjiro suruh.

Kamipun berangkat pulang kembali ke rumah Urokodaki-san.
"Ngomong ngomong siapa orang yang kau panggil" Kanao"itu? " Tanya Tanjiro.
"Aku bertemu dengan nya ketika kita sempat berpisah di seleksi akhir aku menolongnya karena kakinya tersangkut semak-semak ketika dia mau di makan iblis. " Jelas ku.
Tanjiro tersenyum. Kami melanjutkan perjalanan. Secara tiba tiba aku melihat tubuh Tanjiro yang melemas
Tak berdaya.
"Tanjiro kau baik baik saja kan? " Tanyaku kawatir kepada Tanjiro.
Tiba tiba Tanjiro terjatuh ke tanah. Aku segera menolongnya.
"Tanjiro? Tanjiro? " Tanyaku panik.
Tanjiro tidak menjawab. Aku berusaha menggendong Tanjiro. Aku tidak cukup kuat untuk menggendong Tanjiro. Aku berpikir. Aku berniat beristirahat di sini karena sepertinya tenagaku juga sudah habis. Aku segera mencari tempat yang teduh untuk beristirahat. Aku meletakan kepala Tanjiro di pangkuanku. Aku pun tanpa sadar tertidur.

Sore hari datang.
"(y/n) bangunlah "ucap Tanjiro membangunkan ku.
Aku segera bangun. Kami pun melanjutkan perjalanan pulang.
" Terimakasih telah menjaga ku maaf aku sungguh sangat merepotkan ya... "Ucap Tanjiro meminta maaf.
Aku pun hanya tersenyum. Kami pun sampai. Aku melihat Nezuko yang keluar dari rumah. Tanjiro pun segera berlari ke arah Nezuko. Nezuko juga berlari ke arah Tanjiro. Aku melihat mereka berpelukan. Aku pun segera berlari dan ikut dalam pelukan hangat mereka tanpa ku sadar ternyata Urokodaki-san juga ikut. Aku merasakan tetesan air mata Urokodaki-san.

𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang