Aku menarik tangan Tanjiro dengan semangat. Hari ini aku berencana mengajari Tanjiro memanah. Untungnya Urokodaki - san memberikan 1 hari istirahat, setelah latihan yang menyiksa. Tapi meskipun di katakan istirahat kami masih harus berhati - hati, karena sepanjang jalan pasti akan ada jebakan yang di buat Urokodaki- san.
" Kau terlihat sangat gembira, (y/n). " Ucap Tanjiro dengan senyumnya.
Aku balik terseyum.
" Tentu! Hari ini― setelah latihan yang menyiksa akhirnya aku bisa bebas. "Tanjiro tertawa pelan, lalu kembali fokus untuk memperhatikan setiap trap yang akan datang.
Aku memberhentikan langkahku. Sebuah lapangan luas dengan pohon pinus yang sudahku hiasi terlihat menarik.
" Ini tempat rahasiaku. Jangan beritahu siapa siapa. " Ucapku sambil dengan sengaja mendekatkan wajahku ke wajah Tanjiro.
" Baik! "
Aku mulai menata rapih anak panah yang akan kami gunakan. Tanjiro mengelilingi lapangan, berlari ke sana kesini.
" Wah~(y/n) memang hebat! Kau menghiasi tempat ini sendiri, dengan menggunakan bunga dan daun. " Puja Tanjiro.
" Tentu! "
Ku letakan sebuah apel yang akan ku jadikan sebagai sasaran panah.
" Bisakah aku yang memulai duluan. " Ucapku.Tanjiro mengangguk. Aku mengambil anak panah dan menancapkan di busur ku. Ku tarik perlahan talinya. Aku mulai membidik apel merah yang terlihat segar.
Ku lirik Tanjiro, dia terlihat tidak sabar melihatku melecutkan sebuah panah.
Ku lepas talinya dengan cepat. Panah ku terbang lurus dan menancap tepat pada apel.
" Nah! Cobalah! " Ucapku, sambil melemparkan busur dan anak panah.
Tanjiro menangkapnya. Melakukan trik yang ku lakukan tadi, sayangnya anak panahnya berkata lain. Anak panah itu meluncur masuk ke antara pepohonan.
" Kita kehilangan anak panah. " Ucapnya.
" Jangan khawatir lakukanlah lagi! " Kataku, berusaha menghibur Tanjiro yang terlihat kecewa dengan dirinya sendiri.
Tanjiro mengambil anak panah yang kedua. Dia terlihat gugup untuk melakukannya. Ku dekati dia dari belakang, ku hampitkan lenganku ke dalam lengannya. Lalu ku dekatkan mulutku ke arah telinganya.
" Jangan khawatir. Hilangkan semua pikiranmu yang kacau. Dan cobalah memikirkanku. " Bisikku.
" Baik! " Balas Tanjiro.
Ku peluk dia dari belakang dan membisikan nya kembali. " Pikirkan aku― telanjang. "
Kulepaskan pelukanku dan melangkah menjauh dari arena. Ku lihat pipi Tanjiro yang memerah, dan senyuman yang tampak berbeda dari biasanya.
" SEMANGATLAH! " Teriakku.
Tanjiro mulai kembali melakukan yang kulakukan tadi ketika memanah. Tanjiro melepas kan panahnya. Panah itu meluncur sangat kencang dan sangat lurus. Anak panah itu menancap sangat dalam ke dalam pohon dan apelnya hancur.
Aku terkekeh. Aku memang sudah sangat lama tidak melihat seseorang memanah dengan sangat sempurna. Dan cara Tanjiro memanah, sama seperti yang ibuku lakukan. Perfect.
Tanjiro tersenyum lebar, pupil matanya membesar. Lau berlari ke arahku.
" Tembakan yang bagus! " Pujaku.
" Ah~ terimakasih. " Ucapnya.
Kami mulai bermain bergantian memanah daun daun kuning yang terlihat. Menggambar di atas tanah, dan mencari anak panah yang menghilang. Ya! Tanjiro memang menghilangkan banyak anak panah, tapi sekalinya dia berhasil tembakan itu sangat sempurna.
Hari mulai gelap. Kami bergegas pulang, karena akan susah jika tidak ada cahaya untuk kembali. Kau bisa saja mati di dalam jebakan jebakan yang Urokodaki - san buat.
Ketika kami pulang terlihat Urokodaki- san menunggu di depan pintu.
" Kami kembali! " Teriakku.
Urokodaki - san hanya diam lalu masuk ke dalam. Kami mulai berbincang hal hal kecil― yang tidak berguna ketika makan malam.
Aku ke kamar duluan. Ku lihat Nezuko yang masih tertidur. Kuelus pipi Nezuko.
•
•
•
[Tamat]Konnichiwa!
Maaf banget~ udah lama gk nge-up. Dikarenakan aku yang masih bingung untuk Chapter selanjutnya.Sebagai ganti ku buatkan cerita ini!
Maaf ya... Untuk up cerita selanjutnya tidak bisa di tentukan jadinya kapan. Tapi selagi aku berfikir aku buatkan cerita cerita bonus, okay...Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...
RomanceNezuko berubah menjadi iblis. Dan lelaki muda bernama Tanjiro berusaha melindunginya...... Dan aku akan berusaha melindungi Tanjiro dan semua hal yang ia sayangi. Tapi.. Tanpa aku sadar aku jatuh cinta pada tanjiro dan membuatku menjadi stress.bagai...