Chapter 23

2K 310 40
                                    

" Aku tidak percaya kalian lebih mudah ku makan. " Ucap iblis itu.

Aku melangkah mundur sambil menarik tubuh Zenitsu, hingga akhirnya kita berada di ujung ruangan.

" (y/n). " Ucap Shonichi ragu.

Aku berniat memberikan serangan, tapi tepat saat itu Zenitsu berdiri.

" Kau sudah bangun? " Tanyaku.

Zenitsu menggerakkan kakinya ke belakang. Lalu memberikan serangan yang sangat cepat. Iblis berhasil di penggal. Aku terdiam. Kepala iblis menggelinding ke arah Zenitsu.

" KYAA.. Bagaimana? Bagaimana bisa dia mati... (y/n)? Kau... Sangat kuat. "
Ucap Zenitsu.

" Aku? " Tanyaku.

Zenitsu berlari ke arah tampak mau memelukku. Aku mengelak.

" Ayolah kita harus cepat keluar dari tempat ini. " Ucapku.

Kami berjalan terus sambil membuka buka pintu ruangan. Tiba tiba.

" GYAAAA... " Sebuah teriakan terdengar dari belakang. Aku tau itu teriakan siapa, Zenitsu.

Shonichi menarik tanganku menuju tempat Zenitsu. Zenitsu tampak ketakutan. Dia menarik tanganku dan membawaku lari.

" Hey ada apa? " Tanyaku.

" Monster--aku melihat monster lainnya. "

Aku hanya menggangguk. Kami terus lari tanpa arah, hingga aku memberhentikan langkah kaki mereka.

Aku menyuruh Zenitsu untuk membuka pintu salah satu ruangan.

" Tidak ada iblis?? " Tanya Zenitsu.

Aku menggeleng dengan cepat. " Kita harus mencari jalan keluar, jadi cepat buka!! " Ucapku.

Zenitsu membuka dengan pelan sambil mengucapkan ' Tidak ada iblis' secara terus menerus. Pintu mulai terbuka sepenuhnya.

" Ayo masuk. " Ucapku sambil menarik tangan Shonichi.

Kami sampai di tengah ruangan, dan tepat saat itu ruangan terputar membuat kami jatuh ke bawah. Aku melihat sebuah cahaya. Semakin terang.

Aku terbangun. Melihat sekeliling. Aku melihat Shonichi duduk di sebelah ku dengan wajah panik.

" Ada apa? " Tanyaku.

Aku melihat ke atas. " Kita terjatuh dari lantai atas ya? " Tanyaku kembali.

Shonichi menggangguk pelan, lalu menarikku ke tempat Zenitsu terbaring dengan kepala penuh darah.

" YO!! Zenitsu!! " Ucapku sambil menggoyang goyangkan tubuh nya.

Zenitsu mulai membuka matanya. " Apa-- Apa yang terjadi? ".

" Kau baik baik saja? " Tanya Shonichi.

Zenitsu memegang kepalanya yang penuh darah lalu menarik tangannya kembali. Tangannya penuh darah.

" Kau.. Bukan. Kita terjatuh dari lantai atas dan--"

" Kepalaku jatuh duluan. " Ucap Zenitsu.

" Apa-- apa ini mimpi? " Tanya Zenitsu.

Mimpi??

Entah kenapa pada saat itu juga wajahku memerah. Aku mulai teringat.

Tentu apa ada masalah?

Ucapan itu selalu terngiang di pikiranku. Wajahku semakin memerah ketika secara tiba tiba berfikir negatif akan apa yang di mimpikan Tanjiro. Aku menutup mukaku dengan tanganku.

" Kau baik baik saja (y/n)?? " Tanya Shonichi.

" Te- tentu jangan... Jangan khawatir. Ki-kita harus menghentikan pendarahanmu Ze- Zenitsu. " Ucapku gugup sambil menutupi wajahku.

Zenitsu menarik paksa tanganku sehingga dia bisa melihat wajahku.

" Kau memerah. Ada apa? " Tanya Zenitsu.

Aku tidak menjawab. Aku mengangkat kepala ku sehingga menatap langit.

" Sudah ku tebak kau pasti menyukaiku. "

" Ja- jangan terlalu pe- percaya diri. "







OKAY!! MAAF KALI INI SATU CHAPTER DONG. AKU AGAK BINGUNG, BAGAIMANA MEREKA BERTEMU INOSUKE. TOLONG KERJA SAMANYA YA~

Terimakasih~
See ya~

Yang Terhormat
AUTHOR






𝙏𝙖𝙣𝙟𝙞𝙧𝙤 𝙓 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 [√] I Have to Choose...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang