One - Meet

9.5K 636 29
                                    

Mobil melaju dengan cukup kencang, Joe, sopirku sangat handal dalam urusan mengejar waktu. Jalanan Manhattan hari ini cukup padat, seperti biasanya suara klakson dimana-mana, sirine ambulan, mobil polisi, dan pemadam kebakaran membelah lautan taxi kuning.

Aku cukup kesal dengan suasana hari ini, pagi tadi perkataan Dad sungguh tidak masuk diakal, perusahaan yang sudah dia bangun dari aku belum lahir akan merger bersama sebuah perusahaan besar. Sephiroth Enterprise Holding Inc, aku bergidik membayangkannya. Bahkan mungkin perusahaan kami yang tidak ada nilainya itu bagi mereka akan dibubarkan. Tidak. Aku harus bertemu dengan CEO itu.

Mobil telah sampai di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi di Manhattan, ada papan besar diatasnya bertuliskan Sephiroth House.

"Joe, turun kan aku di depan lobby." Aku memberikannya arahan. "Akan aku telpon jika aku sudah selesai."

Joe berhenti persis di depan lobby, dia turun dan membukakan pintu untukku. "Miss. Hazel." Katanya menunduk.

Aku turun dengan anggun, berusaha memaksimalkan penampilanku agar aku terlihat perfect di depan pria yang gosipnya sangat dingin, kaku, menyebalkan, dan masih banyak lagi, semuanya negatif tentangnya.

Sepatu stiletto krem pucat ku bergerak lincah menapaki marmer dengan salur emas, menghasilkan suara yang indah. Aku memasuki pintu putar yang sisinya dihiasi oleh tembaga di sampingnya, dinding gedung juga dihiasi marmer yang senada dengan lantainya, membuat gedung ini terlihat mewah.

Aku memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu, memastikan penampilan ku sekali lagi. Toilet Sephiroth House sangat terlihat elegan, dengan marmer bercorak rose gold dan list aluminum yang senada dengan lantai membuatnya terkesan mewah.

Ada kaca besar di depan bilik kamar kecil paling pojok, aku melihat wajahku, terlihat sedikit pucat, sepertinya lipstik ku mulai luntur karena aku sempat beberapa kali menggigit bibirku karena gugup, ku buka tas Gucci Zumi Graini Leather ku yang berwarna putih gading, kuambil lipstik lalu ku oleskan ke bibir. Aku berdiri tegak, ku rapikan lace dress bodyfit krem pucat yang digunakan, lalu ku benarkan posisi blazer putih yang hanya disampirkan pada bahuku. Rambutku yang gelap terurai, ku buat agak ikal, tidak seperti biasanya. Oke perfect!

Aku keluar dari toilet menuju bagian informasi di dekat lift. Seorang wanita dengan tampang ramah tersenyum kepadaku.

"Selamat siang, selamat datang di Sephiroth House. Ada yang bisa kami bantu?" Ucapnya seperti sudah terbiasa dengan kata-kata itu.

"Hai, selamat siang. Aku Ingin bertemu dengan Mr. Cloud Sephiroth."

"Sudah membuat janji?" Katanya dengan tetap mempertahankan senyum itu.

Aku lupa tentang janji, dia pasti orang penting dan tak bisa ditemui sembarangan.

"Sayangnya belum, tapi dapatkah kau memberitahunya bahwa aku ada disini dari Lockhart Corp.?"

Dia agak mengerutkan keningnya namun dengan cepat kerutan itu menghilang. "Tunggu sebentar saya telepon, anda boleh duduk di sofa dulu Miss..." dia  menunggu ku menjawab namaku.

"Hazel Lockhart."

"Ah ya, Miss. Lockhart. Nanti setelah saya mendapat jawaban akan saya panggil."

Aku mengangguk setuju lalu berjalan menuju sofa itu.

Kulihat banyak orang berlalu lalang di kantor ini, uniknya kantor ini memiliki karyawan yang wajahnya diatas rata-rata. Ku dengar Mr. Sephiroth memang  sangat perfectionist, bukan hanya soal kepintaran tapi juga penampilan. Aku sering melihatnya di koran-koran dan televisi sekilas, melihat wajahnya yang menurutku cukup tampan dan terbilang masih sangat muda untuk bisa menguasai hampir setengah Manhattan.

The Wings On The Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang