Beberapa orang tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang bermain hp untuk mengalihkan perhatian, ada yang memang sedang sibuk di kejar deadline, ada pula yang fokus pada orang yang ada didepannya, ada yang hanya fokus hanya pada makanannya, ada juga yang hanya duduk sekedar minum kopi.
Aku sendiri sibuk menunggu suamiku yang akan menjumpaiku untuk makan bersama, kami janji untuk makan siang bersama sebelum dia pergi ke Seattle. Kami memang jarang sekali keluar bersama karena hal itu membuat semua mata tertuju pada kami, terutama pada Cloud, karena wajahnya yang tersenyum jarang dilihat banyak orang. Wajah itu hanya terlihat jika bersamaku, aku cukup bangga dengan hal itu.
Suara dering hp ku berbunyi, aku melihatnya, dari Cloud.
"Hai." sapaku.
"Hai, aku agak terlambat kau pesankan aku seperti biasanya. Aku akan segera datang oke?"
Aku tersenyum. "Sibuk sekali, Mr. Sephiroth. Siap laksanakan." Kataku sambil menutup telepon darinya.
Aku menunggunya sambil memperhatikan jalanan sekitar, meminum teh yang diantar oleh pelayan. Hari ini begitu cerah, matahari bersinar menerangi orang-orang yang sedang berjalan kaki menikmati bunga-bunga dan daun-daun yang berguguran. Beberapa orang telah menggunakan coat menandakan udara mulai terasa dingin walaupun matahari menyinari.
Mataku mencari seseorang yang kurasakan menatap ke arahku, namun tak ada. Ku rasa itu semua hanya perasaan ku saja, karena aku duduk dekat dengan jendela. Pastinya banyak orang yang melihat kedalam restoran ini.
Kulihat seorang ayah yang sedang menggendong anak perempuannya, bercanda, tertawa bersama. Melihat anjing-anjing kecil yang sedang lewat, aku tersenyum, apakah Cloud akan seperti itu?
"Apa yang membuat mu tersenyum seperti itu?" suara pria didepanku mengagetkan ku.
"Kapan kau datang? Aku tidak lihat kau masuk."
Dia terkekeh, duduk di kursi depanku. "Kau terlalu sibuk tersenyum, apa yan membuatmu tersenyum seperti itu selain suamimu."
Aku memincingkan mata padanya. "Suami cemburuan dasar."
Dia terkekeh. "Apa kau sudah memesan makanan?"
Aku menggeleng. "Pesankan aku yang paling enak." kataku merajuk.
"Bukankah semua makanan enak menurutmu?"
"Kau menyebalkan sekali sih!" kataku cemberut. "Kau kira aku omnivora."
"Memang." ucapnya sambil terkekeh.
Cloud memesan Cioppino untukku dan wine untuk kami berdua, sangat cocok untuk di makan saat udara dingin seperti ini. Tak lama makanan datang, kami melahap makanan kami sambil mengobrol beberapa hal.
"Kau akan pulang larut untuk malam ini, bilang Barret untuk hati-hati menyetir mobilnya."
"Siap, Mrs. Sephiroth!" ucapnya pura-pura memberi hormat.
"Dasi itu bagus dipakai olehmu." aku melihat dasi hijau yang dia pakai.
"Dari istri ku." katanya membenarkan dasinya.
Aku terkekeh. "Baguslah, agar saat kau di Seattle kau tidak bisa pergi kemana-mana."
"Aku pasti akan merindukan mu."
"Kau berlebihan, kita hanya tidak bertemu beberapa jam."
Kami selesai makan, gelas berdenting kami bersulang sebelum meminum wine yang sangat enak ini. Rasanya khas, terasa agak getir namun nikmat.
Aku mengantarnya keluar setelah kami membayar makanan kami. Kulihat Barret sudah ada didepan mobil bersiap untuk membukakan pintu. Cloud berjalan mendahuluiku, Barret membuka pintu belakang, Cloud seperti mengambil sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings On The Bird (COMPLETED)
RomanceBagiku, pernikahan adalah hal yang paling menakutkan. Bagaimana bisa kau hidup selama berpuluh-puluh tahun dengan orang yang sama tanpa merasa jenuh atau kau bahkan bertahan selama itu untuk tidak membuat kesalahan yang membuat pasanganmu terluka? B...