Twelve - Incident

4.2K 447 12
                                    

Matahari memancarkan sinarnya, daun-daun mulai berguguran, udara terasa lebih dingin dari hari-hari yang lalu, menandakan musim telah berganti.

Aku terbangun sendirian di tempat tidur yang bahkan cukup besar untuk dua orang, menggunakan kemeja panjang Cloud, sudah dua hari dia pergi, aku merindukannya.

Teringat saat dia menyatakan cinta padaku, kurasakan tatapannya tulus, tidak menuntut jawaban, tidak menuntut balasan, terdengar seperti hanya sebuah pernyataan. Pernyataan memabukan, yang selalu bisa membuatku hati ku berdebar-debar bila mengingatnya.

Ku lihat hp ku yang ada disebelah meja, melihat beberapa chat darinya.

Jaga diri baik-baik, Mrs. Sephiroth.

Aku akan segera pulang.

Love, Mr. Sephiroth

Aku tersenyum melihatnya, segera bergegas untuk bersiap berangkat kerja, hari ini aku akan pergi ke proyek, tempatnya tak jauh dari rumah kakek. Mungkin nanti saat pulang aku akan mampir kesana.

Aroma masakan Eli sudah tercium saat aku menuruni tangga, perut ku bergejolak lapar, membuat lupa akan rinduku pada Cloud.

"Selamat pagi, Hazel."

"Selamat pagi, Eli." Aku mendekat ke arahnya. "Wanginya sangat enak."

"Ya, aku membuatkan carbonara untuk sarapanmu."

"Terima kasih, Eli." Aku duduk di kursi bar dan mengambil piring yang dia siapkan.

Kulihat tifa ada di depan lift mengobrol dengan seseorang di telepon, wajahnya seperti serius, lalu melihat ke arahku.

Hp ku berbunyi, satu pesan masuk.

Ternyata memang makanan bisa membuatmu lupa padaku ya?

Hati-hati saat ke proyek, see you tomorrow.

Your Husband

Aku tersenyum melihatnya, sepertinya dia tadi melfon Tifa. Dasar suami posesif ku. Aku membalas pesannya.

Aku lapar karena menahan dingin tidur sendirian tanpa suamiku.

Cepatlah pulang, Mr. Sephiroth.

Mrs. Sephiroth.

Ku masukkan hp ku kedalam tas, lalu melanjutkan makan. Setelah selesai aku dan Tifa pergi ke arah Seattle untuk melihat proyek rumah baru.

Jalanan hari ini tidak begitu ramai, kemungkinan karena semua orang telah sampai di kantor, kami memasuki jalan tol yang cukup lenggang.

Mobil memasuki jalan yang belum beraspal, masih banyak bebatuan yang terasa saat ban mobil menginjaknya. Aku dapat melihat beberapa pria dan satu orang wanita telah menungguku, ada Hannah disana.

Saat mobil berhenti Hannah menghampiriku, aku turun dari mobil dan berjalan bersama Hannah ke arah partner kami.

"Selamat datang, Mrs. Sephiroth." Kata seorang pria gelap dan tambun, dia adalah manager lapangan.

"Ya, terimakasih, William." Kami berjabat tangan.

"Mari saya kenalkan ini Christian, dari bagian kontraktor."

"Hi, Christian."

"Senang berkenalan dengan wanita secantik anda, Mrs. Sephiroth." Katanya sambil menjabat tanganku.

"Mari kita mulai melihat-lihat beberapa proyek yang sudah hampir jadi." Kata William membimbingku untuk melihat sekitar.

"Sudah berapa persen, William?"

The Wings On The Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang