Aku melihat gaun sutra panjang berwarna silver melambai di depanku, berpendar indah melambai-lambai bila ada yang memakainya. Hari ini ada pesta topeng yang di adakan oleh rekan bisnis kami, acara ini sekaligus menjadi acara amal, kakiku sudah lebih baik, aku sudah bisa memakai sepatu dengan heels 3cm.
Pikiranku kembali pada saat Cloud kejadian malam itu, Cloud sangat lembut padaku, namun kembali menjadi dingin pada keesokan paginya ketika aku terbangun dikamar ku sendiri.
"Mrs. Sephiroth, anda ingin mencoba lagi gaun yang anda akan pakai malam ini?" Suara seseorang menyadarkanku.
"Ah tidak, Denada. Terima kasih, tolong kirimkan ke rumahku ya."
"Baik, Mrs. Sephiroth. Sampai jumpa malam ini di rumahmu."
Aku mengangguk, berdiri untuk keluar pintu butik yang ada di jalan 5th Avenue. Diseberang sana ku lihat toko kopi, ku rasa aku butuh sedikit kafein untuk menyamankan pikiranku.
"Tifa, aku akan ke toko itu sebentar kau bisa tunggu di mobil." Perintahku untuk Tifa dibalas dengan anggukan.
Aku menyebrang dengan perlahan, melihat beberapa orang masih antre untuk memesan. Seseorang berdiri disampingku membuat ku menoleh. Aku terkejut karena aku mengenali wajahnya, dia adalah orang yang selalu mengikutiku.
"Kau..." aku bersuara.
"Bisa tolong pelankan suaramu? Aku tidak bisa menemuimu, kau selalu dalam penjagaan ketat para bodyguardmu." Ucapnya.
Kami mengantre bersama, seolah-olah dia dan aku datang bersama. "Siapa kau sebenarnya?"
"Panggil saja aku Lucas, bisa kita mengobrol sebentar setelah kau memesan kopi?"
Aku berpikir keras, apakah aku harus menerima ajakannya? Tapi kemungkinan dia tidak berbahaya, mengingat dia menemuiku disaat sedang ada banyak orang.
"Americano satu dan kau?" Tanyaku pada lucas saat kita sampai didepan kasir untuk memesan.
"Sama."
"Americano dua ya." Ucapku.
Setelah aku membayar, aku duduk di pojok agar tidak terlihat sedang bersamanya dari luar.
"Siapa kau?" Tanyaku.
"Kau mungkin tidak bisa mempercayaiku, namun aku akan menunjukkan foto ini."
Dia memberikan selembar foto seorang anak kecil kira-kira berusia dua atau tiga tahun dengan rambut coklat, dan mata biru. Disebelahnya ada seorang laki-laki menggendongnya, yang kurasa itu Lucas. Mata itu, mata Lucas. Apakah... Cloud?
"Apakah ini...."
Dia mengangguk sebelum aku menyelesaikan kalimatku. "Aku bersalah, aku orang yang paling bersalah dalam hidupnya. Aku tak bermaksud meninggalkannya saat itu. Aku memang orang tua hina."
"Lucas, tenanglah. Pelankan suaramu." Ucapku berbisik. "Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
"Aku tidak menginginkan apapun, Mrs. Sephiroth. Bahkan ku rasa aku juga tak pantas menginginkan maaf darinya. Aku hanya memohon padamu izinkan aku menjaga kalian berdua. Aku ingin menjaga kalian dari jauh, terutama kau. Kau adalah dunia Cloud, kebahagiaan Cloud. Biarkan aku menjagamu, jadi aku mohon agar kau tidak perlu terganggu dengan keberadaanku."
Aku mengernyitkan kening. "Lucas, aku tak perlu itu. Cloud telah memberiku bodyguard."
"Biarkan aku, kumohon."
Aku menghela nafas. "Aku membiarkanmu, namun aku tak dapat menolongmu bila tiba-tiba Cloud memergoki mu memata-matai kami."
"Ya, aku tak akan meminta pertolongan padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings On The Bird (COMPLETED)
RomantikBagiku, pernikahan adalah hal yang paling menakutkan. Bagaimana bisa kau hidup selama berpuluh-puluh tahun dengan orang yang sama tanpa merasa jenuh atau kau bahkan bertahan selama itu untuk tidak membuat kesalahan yang membuat pasanganmu terluka? B...