Pagi-pagi sekali Jaehyun sudah menunggu Taeyong di halte bis tempat mereka bertemu pertama kali.
Jaehyun masih mengenakan piyama tidurnya, walau begitu dia tetap terlihat tampan.
Jaehyun terus melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah pukul tujuh pagi dan Taeyong belum sampai di halte? Jangan-jangan anak itu menggunakan kendaraan lain?
Saat Jaehyun hendak pergi meninggalkan halte, lelaki cantik bersurai coklat datang dengan napas yang tak teratur.
"Taeyong!" Seru Jaehyun sembari menarik pergelangan tangan Taeyong.
"U-uncle?! Sedang apa kau?" Tanya Taeyong panik sambil memperhatikan penampilan Jaehyun saat ini.
"Aku menunggu mu. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan!" Ujar Jaehyun dengan wajah memelas. Berharap Taeyong luluh dan tak marah lagi karena kejadian semalam.
"Aku tak ada waktu sekarang. Aku sudah terlambat. Sebaiknya kita bicara nanti saja, uncle." Sahut Taeyong dengan nada datar. Bahkan ia menatap Jaehyun dengan datar juga.
"Datang saja ke restoran tempatku bekerja. Kita bicara disana." Jaehyun memberi solusi dan masih memasang wajah memelas.
Taeyong menatap Jaehyun dengan gugup, dia mengangguk dengan ragu-ragu. "B-baiklah, aku sekolah dulu. Aku sudah terlambat, uncle."
Jaehyun membiarkan Taeyong pergi dengan bis yang berhenti di halte. Senyum tipis menghiasi bibir Jaehyun, entah kenapa dia sangat suka melihat wajah Taeyong. Sangat cantik. Melebihi cantiknya wanita-wanita yang berkunjung ke restoran tempatnya bekerja.
"Jangan-jangan aku mulai jatuh cinta? Ah tidak mungkin, Taeyong masih sangat muda untukku."
---
Taeyong melangkah ragu-ragu memasuki restoran modern di depannya. Dia akan menemui Jaehyun dan mendengarkan apa yang akan Jaehyun sampaikan.
Taeyong membuka pintu restoran dan melihat ke sekelilingnya. Hanya ada dua pelanggan. Kenapa restoran ini sangat sepi?
"Selamat datang, mau pesan apa?" Taeyong menoleh kearah sang kasir yang berdiri di hadapannya dengan senyum lebar.
"Eum.. aku ingin bertemu dengan Jaehyun. Jung Jaehyun. Bisakah?" Tanya Taeyong sopan sambil membalas senyuman sang kasir tadi.
"Tentu. Duduk dulu, biar aku panggilkan." Sang kasir -Moon Taeil- pergi meninggalkan Taeyong yang sudah memilih tempat duduknya.
"Taeyong? Akhirnya kau datang. Aku kira kau tidak akan datang." Suara husky memasuki pendengaran Taeyong. Dia menoleh dan tersenyum tipis pada Jaehyun.
"Ya. Kau ingin bicara apa, uncle?"
Jaehyun duduk di sebelah Taeyong dan tersenyum simpul. "Aku ingin bicara mengenai masalah semalam, maafkan aku yang lancang." Ujar Jaehyun sembari menatap dalam mata indah Taeyong.
Taeyong mengedipkan matanya dan tersipu malu akibat tatapan Jaehyun. "A-aku maafkan, tolong jangan diulangi lagi. Aku takut.."
Jaehyun menggenggam kedua tangan Taeyong dan tersenyum hangat, "Aku janji. Jangan abaikan pesan ku lagi ya? Nanti malam akan ku telepon."
Taeyong mengangguk lalu mendekat kearah Jaehyun, dia menoleh ke sekitarnya, setelah dirasa aman Taeyong mendekatkan bibirnya ke telinga Jaehyun.
"Ku tunggu telepon mu, daddy."
---
aw aw apa ini 🌚
Yang kangen ke-uwu-an Jaeyong bisa mampir ke AU twitter ku ya! Akunnya ada di bio hehe 😅
Jan lupa vote dan komen, thankiess 💚
[Ariyaxn©️2020]
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi! • Jaeyong
Fanfiction"Uncle! Kertas mu jatuh!" "Terima kasih, adik cantik. Siapa nama mu?" "Taeyong! Jung Taeyong!" "Huh?" #2 in jaeyong WARNING! BXB JAEHYUN X TAEYONG JAEYONG AREA YAOI | BL | HOMO [Ariyaxn©️2020]