12. Apa yang terjadi?

30.2K 4.7K 1K
                                    

Pencet bintangnyaaaaaa ❣️





⚠️⚠️⚠️

Taeyong terbangun ketika merasakan hawa dingin menusuk tubuhnya. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum terduduk.

Ia kaget saat melihat tubuhnya tak mengenakan sehelai pakaian pun, bagian bawahnya juga.

Apa yang terjadi semalam? Taeyong benar-benar lupa! Ia tak ingat sama sekali.

"Shit! Jangan bilang.."

Taeyong frustasi, Ranjang sebelahnya kosong. Taeyong mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai kamar lalu memakainya dengan perlahan.

Air mata menggenang di pelupuk matanya. Ia merasa berdosa; takut bila hal yang tak diinginkan terjadi. Taeyong takut ayah dan ibunya kecewa.

"Kenapa aku tak bisa menahan diri?!" Taeyong menangis pelan. Tubuhnya bergetar akibat tangisannya.

Cklek..

Pintu kamar terbuka. Jaehyun ada disana. Berdiri di ambang pintu dengan tangan yang terlipat di dada.

"Kau kenapa, Taeyong? Lapar?" Tanya Jaehyun bingung. Kenapa pagi-pagi sudah menangis?

"Apa yang kita lakukan semalam?" Taeyong bertanya tanpa menoleh kearah Jaehyun.

Jaehyun tersenyum miring, ia berjalan pelan mendekati Taeyong.

"Having sex."

Mata Taeyong melebar. Ia menatap kearah Jaehyun. Tangisannya mengeras. Taeyong benar-benar bodoh!

"Hey.. kenapa menangis? Ssssttt.. aku hanya bercanda."

Taeyong berdecak, selalu saja begitu. Iki hinyi bircindi.

"Serius! Katakan yang sebenarnya."

Jaehyun menghela napas, ia bersimpuh di hadapan Taeyong.

"Hampir. Tapi tidak jadi karena kau tertidur. Jadi aku harus menyelesaikannya sendiri." Ujar Jaehyun, tangannya menggenggam tangan Taeyong.

"Yang benar? Kenapa aku telanjang ketika bangun tadi?"

"Kita hampir saja melakukan hal yang tak senonoh, namun ketika kita sudah sama-sama naked kau malah tertidur. Jangan khawatir. Aku tidak melakukan hal macam-macam saat kau tertidur." Jaehyun mengusap puncak kepala Taeyong dengan lembut.

Jaehyun tidak mengarang, dia mengatakan yang sebenarnya.

"Kau tak percaya? Coba saja jalan, apakah bagian bawahmu sakit? Tidak kan? Aku bukan seorang pembohong."

Benar juga. Taeyong tidak merasakan sakit apapun pada bagian bawahnya. Hanya saja.. terdapat banyak bercak merah di lehernya.

"Aku percaya.."

"Baiklah, ayo kita sarapan. Aku sudah membuat sarapan yang sehat untuk kita."

Taeyong mengangguk. Ia berjalan mengikuti Jaehyun.

Taeyong merasa sedikit lega sekarang.

---

"Bagaimana cara menutupi kissmark ini, uncle? Tidak mungkin aku pulang dengan keadaan seperti ini, mom dan dad pasti akan marah." Taeyong bersandar pada dada bidang Jaehyun. Saat ini mereka sedang maraton drama Korea.

"Pakai saja concealer. Akan aku belikan." Sahut Jaehyun; tangannya mengusap puncak kepala Taeyong.

"Sekarang?"

"Ya. Kau tunggu sebentar ya?"

"Tidak mau, uncle. Tetaplah disini~" Taeyong merengek, ia memeluk erat tubuh kekar Jaehyun.

"Baiklah, nanti saja kita beli sama-sama ya?"

Taeyong mengangguk semangat, lelaki mungil itu memindahkan posisinya menjadi duduk di pangkuan Jaehyun. Sifat manja nya muncul.

"Mau apa, hm?" Tanya Jaehyun sembari mengelus punggung Taeyong.

"Aku mau uncle."

"A-apa maksudmu, Taeyong?"

"Ayo lanjutkan yang semalam." Taeyong menatap wajah Jaehyun dengan serius. Jaehyun menelan ludah gugup.

"Shit! Jangan menggoda ku, kau masih kecil!"

Taeyong cemberut. "Jadi, kau menolakku?"

"Ck! Mana bisa aku menolak mu, Jung Taeyong!"

---

Cieee gantung, ehe

Maap gais, aku masi kecil 😭😭

Btw, si Taeyong malu-malu tapi mau hm 😂

Yang mau ngasih kritik/saran secara anonim, klik link curiouscat yang ada di bio aku ya 😊

200 komen aku next (canda deng)

See youuuuu 💚💚

See youuuuu 💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Ariyaxn©️2020]

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang