13. "Aku mencintai mu."

30.3K 4.3K 369
                                    

Tanda bintangnya di klik dulu kuy 💚











⚠️⚠️⚠️

Tubuh mungil Taeyong terbaring lemah di bawah kukungan lengan kekar Jaehyun; napas keduanya beradu.

Taeyong mencengkeram lengan Jaehyun dengan kuat; berusaha untuk menghentikan ciuman panas mereka. Taeyong kehabisan napas!

"U-uncle.. s-stophh.. hhh."

Jaehyun seolah tuli, ia semakin gencar memainkan bibir bawah Taeyong. Menyesapnya lalu mencengkeram kedua pergelangan tangan Taeyong.

Taeyong pasrah; lelaki mungil itu kesulitan mengimbangi permainan Jaehyun. Asal kalian tau, Taeyong masih amatir. Berbeda dengan Jaehyun.

10 menit berlalu, Jaehyun melepaskan pagutan keduanya. Taeyong terkulai lemas, sesekali ia meraup udara dalam-dalam.

"Bagaimana? Masih mau melanjutkannya?" Jaehyun bertanya dengan mata penuh kabut.

Taeyong menggeleng pelan; bahkan untuk berbicara saja ia tak mampu. Taeyong perlu istirahat.

"Baiklah, beristirahatlah." Jaehyun bangkit dan membenarkan letak bajunya yang berantakan. Lagi-lagi gagal.

Taeyong masih setia berbaring, tangan mungilnya berusaha menggapai selimut. Taeyong kedinginan, ia tak mengenakan atasan sekarang.

"U-uncle.. hhh.. dinginhh."

Jaehyun berbalik; menyelimuti tubuh Taeyong sampai leher. Tangannya mengusap kening Taeyong; ada setitik kebahagiaan di hati Jaehyun saat mengamati wajah cantik Taeyong.

"Aku akan membeli concealer." Ujar Jaehyun, Taeyong merengek.

"J-jangan.. aku tak ingin sendirian." Taeyong berusaha bangkit. "Hanya sebentar saja, Taeyong."

Taeyong menggelengkan kepalanya; masih dengan rengekan khas bayi. "No, uncle! Please.."

"Kau mau ikut?"

Taeyong mengangguk semangat. Jaehyun tersenyum kecil lalu membantu Taeyong menggunakan bajunya.

"Gendong aku, uncle!" Taeyong merentangkan tangannya dengan manja.

"Haruskah?" Tanya Jaehyun heran.

"Ck! Aku masih lemas, uncle."

"Padahal kita hanya berciuman, Taeyong."

"Memangnya kenapa?! Uncle tidak mau menggendong ku? Ya sudah!" Taeyong memandang Jaehyun dengan sinis, lelaki mungil itu bangkit dari ranjang dengan sempoyongan.

"Tae—"

"Jangan berbicara padaku! Aku kesal! Huh!"

---

Mobil Jaehyun sampai di depan toko kosmetik dekat apartemen nya. Toko sedang sepi, kebetulan.

"Kau tunggu disini." Ujar Jaehyun, Taeyong mendengus.

"Memangnya uncle tau bagaimana rupa concealer?" Tanya Taeyong heran.

"Ck! Tentu saja. Sepupu ku adalah beauty vlogger."

Taeyong mengangguk dan membiarkan Jaehyun memasuki toko kosmetik seorang diri. Ia tak mungkin ikut, tanda merah di lehernya terlalu kelihatan.

Beberapa menit berlalu, Jaehyun akhirnya datang dengan sekantung paper bag di tangan kirinya.

"Ini."

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang