7. Call

34.7K 5.6K 1.2K
                                    

Sidernya banyak betol :(






Jam telah menunjukkan pukul 8 malam. Taeyong sudah mandi dan masih setia menunggu telepon dari daddy— maksudnya Jaehyun.

"Kenapa uncle Jae tidak menelpon ku? Apakah dia lupa?" Taeyong menggerutu. Matanya menatap lekat kearah komputer di hadapannya. Si manis itu sedang bermain game.

"Haruskah aku yang menelpon terlebih dahulu? Eum, kurasa tidak." Bibirnya masih mengeluarkan gerutuan. Selang 10 menit, ponsel Taeyong berdering.

"Shit! Dia melakukan panggilan video!" Taeyong menggigit jarinya dengan gugup. Dia melirik kearah cermin dan melihat tampilannya.

'Argh! Wajahku sangat jelek, bagaimana ini?!' Batin Taeyong gelisah.

Masa bodo, Taeyong akhirnya mengangkat panggilan video tersebut.

Masa bodo, Taeyong akhirnya mengangkat panggilan video tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat malam, cantik."

"Selamat malam. Aku laki-laki, uncle! Tampan bukan cantik!"

"Kau sedang apa? Serius sekali."

"Bermain game. Uncle baru pulang?"

"Hm. Aku lelah sekali."

"Tidurlah. Maaf aku mengganggu."

"Tidak mengganggu sama sekali. Lelahku hilang hanya dengan menatapmu, Taeyong."

"Ew! Jangan membual!" Pipi Taeyong memerah, dia menggigit bibir bawahnya.

"Tentu saja tidak, aku berkata jujur."

"Terserah! Aku mengantuk! Ingin tidur!"

"Terserah! Aku mengantuk! Ingin tidur!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak percaya padamu, manis."

"Aku tidak peduli." Taeyong menatap komputernya dengan cemberut. Jaehyun tersenyum di seberang sana.

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang