Jan lupa pencet bintangnya ✨
Taeyong dan Jaehyun telah sampai di apartemen milik Jaehyun. Suasana sedikit canggung, entah karena apa. Taeyong hanya diam sembari menggigit kuku nya.
Jujur, Taeyong sedikit takut dengan Jaehyun. Mereka tidak lebih dari orang asing yang bertemu beberapa hari lalu. Taeyong juga tidak terlalu yakin kalau Jaehyun orang baik.
"Uncle.." ujar Taeyong saat mereka sampai di pintu apartemen nomor 142. Jaehyun yang sedang memasukkan password pun menoleh dengan alis terangkat satu.
"Ada apa? Kau perlu sesuatu?"
Taeyong menggeleng pelan, lelaki mungil itu menetralkan napasnya. "Eum.. aku ingin bertanya sesuatu."
Tit..
Pintu apartemen terbuka. Jaehyun mempersilakan Taeyong masuk. "Kau ingin bertanya apa?" Jaehyun menuntun Taeyong untuk duduk di sofa.
"Apakah uncle orang jahat?" Tanya Taeyong ragu-ragu, lelaki mungil itu duduk di sebelah Jaehyun.
"Menurutmu?"
Jantung Taeyong berdebar kencang, rasa takut menyelimuti dirinya. Dengan perlahan Taeyong bergerak menjauhi Jaehyun. Wajahnya memucat.
Jaehyun yang sadar Taeyong menjauh pun memasang senyum miringnya. Lelaki tampan itu mulai mendekati yang mungil; masih dengan senyum miringnya.
"U-uncle.." wajah Taeyong semakin memucat. Badannya gemetar.
"Hm? Kenapa?"
"U-uncle mau apa?" Taeyong benar-benar merasa takut saat ini, hal-hal negatif mulai terangkai di kepalanya. Merasa tak kuat, tangis Taeyong pecah.
Jaehyun yang tadinya memasang wajah penjahat pun terkejut, ia membekap tubuh mungil Taeyong yang bergetar.
"Hey.. kau kenapa? Mengapa menangis?" Jaehyun panik, tangannya mengusap-usap punggung Taeyong; mencoba menenangkan.
"Aku takut.. uncle pasti orang jahat kan? Hiks! Mom! Dad!" Taeyong berteriak dengan segukkannya. Jaehyun terkekeh pelan, merasa gemas. Tapi ini bukan saatnya untuk gemas-gemasan!
"Aku bukan orang yang seperti itu. Sudah-sudah jangan menangis. Cup-cup." Jaehyun masih setia menenangkan Taeyong. Tangisannya mulai mereda, Taeyong menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun.
"Aku lapar, uncle." Kata Taeyong pelan. Perutnya berbunyi.
Jaehyun melepas pelukan mereka lalu mengusap air mata yang mengalir di pipi Taeyong.
"Mau memasak bersama ku?" Tawar Jaehyun. Taeyong hanya mengangguk. Sepertinya seru memasak bersama Jaehyun.
---
Jaehyun sibuk berkutat dengan bahan masakan di hadapannya. Taeyong hanya bisa terdiam memperhatikan. Taeyong kurang pandai dalam hal masak-memasak.
Taeyong hanya membantu seperlunya, seperti mengaduk bahan olahan. Oh ya, mereka akan membuat omelette dan juga pizza sederhana. Serahkan semua pada Jaehyun, dia Chef andalan!
"Baunya sangat enak, uncle! Heum!" Taeyong merasa gembira ketika Jaehyun mulai menggoreng omelette nya.
"Rasanya juga tak kalah enak, coba saja nanti." Jaehyun tersenyum bangga. Ia merasa bersyukur telah menjadi chef diumur yang sangat muda.
"Aku jadi tambah lapar. Kapan-kapan ajari aku memasak ya?"
Jaehyun tersenyum dan mengecup pelipis Taeyong. Heu, sepertinya Jaehyun sudah semakin berani ya.
---
15 menit setelah acara makan-makan, mereka kini telah berbaring di ranjang kamar Jaehyun. Di apartemen ini ada dua kamar, hanya saja yang satunya telah menjadi gudang.
Taeyong berbaring di sebelah Jaehyun sambil memainkan jemari tangannya. Sebenarnya Taeyong sudah sangat mengantuk, namun ia merasa malas untuk tidur.
"Taeyong, tidak tidur?" Tanya Jaehyun, ia mengganti posisi menjadi menghadap kearah Taeyong.
"Eung? A-aku tidak bisa tidur.." sahut Taeyong pelan.
"Wanna do something fun?"
Taeyong mengernyit bingung. Maksudnya..?
Jaehyun mendekatkan wajah mereka, melumat bibir Taeyong dengan lembut dan menuntut.
Klek..
Lampu dipadamkan oleh Jaehyun.
---
H-hai?
Bantu pilih donk maniez
Male pregnant?
Atau
No?
Maaf Kemaren lupa up gara2 asik main the sims :')
See you di chap berikutnya! 👀
[Ariyaxn©️2020]
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi! • Jaeyong
Fanfiction"Uncle! Kertas mu jatuh!" "Terima kasih, adik cantik. Siapa nama mu?" "Taeyong! Jung Taeyong!" "Huh?" #2 in jaeyong WARNING! BXB JAEHYUN X TAEYONG JAEYONG AREA YAOI | BL | HOMO [Ariyaxn©️2020]