17. Sakit

31.7K 3.8K 653
                                    

vomment atau aq marah 😡🥰😔❤️
.
.
.
.
.
.
.

⚠️⚠️⚠️

Taeyong terbaring lemah dengan air mata yang tak berhenti mengalir. Ini sudah pukul 11 malam dan Jaehyun belum juga menghentikan kegiatan mereka.

Taeyong sudah merasa sangat lelah dan kesakitan, belum lagi esok ia harus sekolah.

"U-uncle stophh.. ouhh.." Taeyong mendesah sembari berusaha mendorong tubuh Jaehyun yang mengukungnya.

"Ssssttt.. nikmati saja, babe." Jaehyun bergerak semakin cepat membuat Taeyong mengerang kesakitan.

"Arrrgghhh.. stophh! It's hurt!" Taeyong merintih dan mencakar punggung Jaehyun yang tak tertutupi sehelai benang.

Jaehyun seolah tuli, ia semakin mempercepat gerakannya dan melumat bibir ceri Taeyong dengan ganas.

Taeyong pasrah, mungkin ia tak bisa pergi ke sekolah esok hari. Taeyong memejamkan kedua matanya; mencoba untuk menikmati semua ini.

Perut Taeyong terasa hangat saat Jaehyun berhenti bergerak. Shit! Taeyong rasa Jaehyun tak mengenakan pengaman seperti yang ia pinta.

"U-uncle, kau.. keluar di dalam?" Dengan gemetar, Taeyong memberanikan diri menatap manik mata Jaehyun.

Jaehyun menjatuhkan dirinya di sebelah Taeyong dengan napas menderu, "yeah.. sorry. Kau tenang saja, 'itu' tak mungkin jadi." Sahut Jaehyun.

Taeyong mengangguk dan mencoba menenangkan diri, seluruh tubuhnya terasa remuk. Bahkan untuk bergerak sedikit saja ia tak mampu.

"You're a liar, uncle." Kata Taeyong pelan dengan mata terpejam.

"Hm? Maksudnya?"

"Hhhh.. kau berbohong. Kau bermain kasar. Kau menyakiti ku." Lirih Taeyong. Jaehyun merasa bersalah, lengan kekarnya memeluk pinggang Taeyong dengan posesif; sesekali mengusap perut ratanya.

"I'm sorry. Kau terlalu nikmat, sangat sayang untuk dilewatkan." Jaehyun mengecup pelipis Taeyong dengan lembut, lalu beralih pada pipinya yang basah karena air mata.

Jaehyun mengecup air mata tersebut, "maafkan aku. Sekarang tidurlah, untuk besok kau tidak usah pergi ke sekolah dulu."

Taeyong mengangguk pelan sebagai jawaban, ia sudah sangat lelah. Dalam hati, Taeyong berjanji tidak akan menggoda Jaehyun lagi. Cukup sekali ini saja.

---

Taeyong terbangun ketika aroma sedap nasi goreng menusuk indera penciumannya. Sebelah matanya terbuka dan ia meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Hngg.. aku lelah sekali," Taeyong bangun terduduk dan menyandarkan punggungnya di kepala kasur. Bagian belakangnya terasa sangat sakit, bahkan untuk berjalan saja Taeyong tak bisa mungkin.

Taeyong mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Jaehyun agar pria tampan itu menjemputnya ke kamar.

Selang 10 menit, Jaehyun datang dengan senyum cerah. Ia berjalan mendekati Taeyong dan langsung menyerang si mungil dengan kecupan-kecupan di seluruh wajahnya.

"Ugh! Geli, uncle." Rengek Taeyong. Jaehyun terkekeh dan mencubit pipi Taeyong dengan gemas.

"Selamat pagi, sayang. Bagaimana tidur mu?"

Taeyong mendengus, "selamat pagi. Tidurku tidak nyenyak, seluruh tubuhku sangat sakit. Ini semua salah uncle!" bibirnya mengerucut lucu, Jaehyun menjadi semakin gemas.

"Hahaha, maafkan aku. Ayo kita sarapan, btw aku sudah menelepon pihak sekolah dan berkata bahwa kau sakit hari ini." Ujar Jaehyun. Taeyong mengangguk.

"Gendong aku! Aku tak bisa berjalan dengan normal!"

Dengan senang hati, Jaehyun mengangkat tubuh mungil Taeyong dan berbisik sesuatu.

"Mau mencoba morning sex?"

---

"Babe? Oh ayolah, jangan mendiami ku seperti ini. Aku hanya bercanda."

Taeyong pura-pura tak mendengar dan fokus pada nasi gorengnya. Ia merasa kesal dengan ajakan Jaehyun tadi, Taeyong masih merasa kesakitan dan Jaehyun dengan seenak jidatnya meminta 'itu' lagi? Hell!

"Taeyong? My baby? My honey?" Jaehyun tak berhenti membujuk si manis agar mau berbicara dengannya lagi.

"Okay! Kau boleh meminta apapun asalkan kau berbicara lagi padaku, please?" Jaehyun memohon dengan wajah frustasi.

Taeyong meliriknya sekilas, diam-diam ia memikirkan ucapan Jaehyun. Heum, enaknya meminta apa ya?

"Aku mau..."

Jaehyun menatap Taeyong dengan serius. Ia sangat senang karena Taeyong mau berbicara lagi dengannya.

"Aku mau.. kau cuti dan menjadi babu ku satu hari ini. Bagaimana, uncle Jaehyun?"

Jaehyun terdiam. Aish! Lama-lama ia bisa dipecat karena mengambil cuti terus-terusan.

"Baiklah. Aku siap melayani mu 24/7, tuan puteri."

Pada akhirnya, apapun akan Jaehyun lakukan demi seorang Lee Taeyong.

---

makasii 92K reads nya 😭 makasi buat kalian yg setia baca ff ini, maap yak tulisanku ngga sebagus author fav kalian, aku cuma ngejalanin hobi doang xixi 😄😆

setelah ini kayaknya aku bakal lanjut rest lagi hwhw, jangan kangen ya ayangieee 😂❤️

ayoo banyakin komen, aku suka bacain komenan kalian :(

jan lupa mampir di work baru aku yha!

jan lupa mampir di work baru aku yha!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

see you~

[Ariyaxn©️2020]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Ariyaxn©️2020]

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang