Ahjussi! • Jaeyong

10. Sabtu

Pencet bintangnya kuyyy!

Pukul 8 malam Taeyong sampai di rumahnya. Tentu saja diantar oleh Jaehyun.

"Terimakasih, uncle. Aku sangat senang." Ucap Taeyong dengan mata berbinar dan senyum kecil tersungging di bibirnya.

"Sama-sama, Taeyong. Langsung tidur, jangan bergadang." Jaehyun tersenyum, tangannya mengusap puncak kepala Taeyong.

"Uncle juga langsung tidur, ya. Besok masih harus kerja. Jangan sampai kelelahan." Ujar Taeyong sambil menunduk; menyembunyikan pipi nya yang memerah.

"Iya, Taeyong. Aku pulang dulu ya?"

"Tunggu.. eum.. bisakah besok aku berkunjung ke apartemen mu, uncle?"

Jaehyun tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya, "Tentu! Ah.. besok aku pulang malam. Memangnya tak apa-apa?"

"Tak apa-apa, aku akan menginap. Lusa kan hari minggu."

Jaehyun mengangguk dan melambaikan tangannya, "bye, baby."

"Bye, uncle!"

---

Hari ini hari Sabtu, Taeyong berjanji akan menginap di apartemen milik Jaehyun. Ia sedang menyiapkan beberapa pakaian; terniat sekali.

"TAEYONG! CEPAT TURUN KITA SARAPAN."

Taeyong mendengus ketika mendengar teriakan ibu nya. Dengan malas, Taeyong keluar dari kamarnya dan menuju dapur.

"Bau apa ini? Kau belum mandi?" Tanya ibu nya sambil mengernyitkan alis; menatap anak lelaki kesayangannya lamat-lamat.

"Ini hari libur, untuk apa mandi." Sahut Taeyong santai.

"Pantas saja tidak ada yang mau denganmu, dasar pemalas." Gerutu ibunya. Taeyong hanya mencebikkan bibirnya lalu duduk di kursi sebelah ayahnya.

"Selamat pagi, dad!" Sapa Taeyong ceria; mengabaikan tatapan ibunya.

"Pagi, anakku. Setelah sarapan jangan lupa mandi ya?"

"Hm, baiklah-baiklah."

"Ngomong-ngomong, siapa lelaki tampan kemarin? Teman mu?" Tanya ibu Taeyong penasaran, wanita awet muda tersebut duduk di hadapan Taeyong.

"Bukan! Dia calon suami ku, mom!" Ujar Taeyong semangat. Ibu nya mendengus.

"Memangnya dia mau dengan seorang pemalas seperti mu?"

"Mom!" Rengek Taeyong.

Ibu nya terkekeh. Sedangkan ayahnya hanya mengulas senyum tipis.

'Anakku sudah dewasa.' Batinnya.

"Nanti malam aku akan menginap di rumahnya, bolehkah?" Taeyong bertanya dengan ragu. Matanya melirik takut-takut kearah ibu dan ayah nya.

"Tentu, asalkan jangan macam-macam." Sahut ayahnya santai. Memang ayah idaman.

"Boleh saja, jangan sampai merepotkannya."

"YESSS!" Taeyong berseru senang.

Sabtu adalah hari keberuntungannya ✅

---

Pukul 8 malam, Jaehyun tiba di kediaman keluarga Taeyong. Tentu saja untuk menjemput si mungil.

"Selamat malam, bibi." Sapa Jaehyun dengan senyum hangatnya.

Ibu Taeyong ikut tersenyum dengan mata berbinar; terpesona dengan ketampanan lelaki di hadapannya.

"Selamat malam, kau akan menjemput Taeyong?"

"Iya, bibi. Dimana Taeyong?"

"Ah, masuk dulu. Taeyong sedang menonton TV dengan ayahnya."

Jaehyun tersenyum lalu mengikuti ibu Taeyong masuk ke dalam rumah.

"Selamat malam, paman. Selamat malam, Taeyong."

Taeyong menoleh dengan cepat ketika mendengar suara familiar memasuki telinganya.

"Uncle?"

"Selamat malam." Ayah Taeyong tersenyum lembut.

"Uncle Jaehyun sudah datang, aku pergi dulu ya, Mom, Dad?" Taeyong meminta izin dengan senyum lebarnya.

"Kalian hati-hati di jalan. Taeyong, jangan merepotkan temanmu, ya?" Pesan Ayah Taeyong sembari mengusap puncak kepala anak tunggalnya.

"Hum! Sampai jumpa, Mom, Dad!" Taeyong melambaikan tangannya.

"Terima kasih, paman, bibi. Kami pergi dulu." Jaehyun membungkuk pada ayah dan ibu Taeyong.

"Hati-hati, kalian jangan melakukan hal yang macam-macam. Taeyong masih kecil." Goda ibu Taeyong.

Kedua anak Adam tersebut hanya bisa terkekeh dengan wajah memerah.

Eum.. lihat saja nanti. Semoga mereka tidak macam-macam.

---

Selamat malam~

Jangan lupa vomment ya, hehe

Maaf kalo ada typo

See you di chap berikutnya, bye 💚

[Ariyaxn©️2020]