18. ...?

24K 3.1K 186
                                    

hewoo!






"Uncle Jaehyun! Tolong ambilkan iPad ku!"

Jaehyun yang sedang mengepel lantai kamar Taeyong pun mendesah pasrah, ia berjalan kearah meja belajar dan mengambil iPad milik Taeyong.

"Terima kasih, kau boleh lanjut mengepel lagi."

Jaehyun mengangguk lambat dan melanjutkan pekerjaannya. Ini lebih melelahkan daripada bekerja di dapur. Bisa-bisa setelah ini pinggang Jaehyun menjadi sakit.

"Eum, uncle! Untuk makan siang nanti aku ingin seafood." Ujar Taeyong tiba-tiba. Jaehyun mengangguk, "nanti aku pesankan lewat online."

Taeyong merengut, "tidak mau! Harus uncle yang buatkan!"

Jaehyun lagi-lagi mendesah lelah. Ia lanjut mengepel; tinggal seperempat dan pekerjaannya ini akan segera selesai.

Jaehyun mendesah senang saat ia telah menyelesaikan pekerjaannya, ia membawa alat-alat kebersihan menuju ke gudang rumah Taeyong.

"Akhirnya aku bisa bersantai." Jaehyun merebahkan tubuhnya di sebelah Taeyong. Ia memejamkan matanya pelan dan menghirup udara dalam-dalam.

Taeyong yang tadinya sibuk dengan iPad pun melirik Jaehyun dan mengusap setitik keringat di keningnya.

"Segitu saja kau berkeringat." Taeyong terkekeh pelan. Jemarinya masih menari-nari menghapus keringat Jaehyun.

"Aku lelah, sayang~" Jaehyun merengek, ia memeluk Taeyong dari samping. Taeyong meletakkan iPad nya di nakas dan tangannya beralih mengelus rambut lebat Jaehyun.

"Aku jadi mengantuk, hoam." gumam Jaehyun, matanya terpejam saking nikmatnya usapan lembut dari Taeyong.

"Tidurlah, akan aku bangunkan jika aku sudah merasa lapar." Taeyong terkikik pelan. Ia memperhatikan Jaehyun yang mulai terlelap, tangan Taeyong beralih mengusap pipi mulus Jaehyun. Jaehyun sangat menggemaskan; seperti boneka Teddy bear nya. Saking asyiknya Taeyong mengusap pipi Jaehyun, lelaki manis itu tak menyadari bahwa telinga Jaehyun kini memerah.

---

Jam menunjukkan pukul setengah satu siang, tangan Taeyong terasa pegal karena sedari tadi tak berhenti mengusap pipi Jaehyun. Perutnya berbunyi; ia merasa sangat lapar.

Sebenarnya Taeyong ingin membangunkan Jaehyun, tapi merasa tak tega karena kelihatannya Jaehyun sangat kelelahan. Huft, sepertinya Taeyong harus delivery saja.

Taeyong meraih ponselnya yang berada di dekat Jaehyun, namun pergerakannya terhenti saat tangan kekar Jaehyun menahan lengannya.

"Jangan delivery, aku akan memasak sesuatu untukmu." Kata Jaehyun dengan suara seraknya, lelaki tampan itu bangun dan memijit keningnya pelan.

"Tak apa, uncle. Aku tahu kau kelelahan, lanjut tidur saja." Taeyong meraih leher Jaehyun dan memeluknya, membawa Jaehyun kembali berbaring.

"Ayo tidur lagi." Ujar Taeyong. Ia mengecup hidung Jaehyun dan tersenyum lebar.

"Taeyong.."

"Um? Kenapa, uncle?"

Jaehyun menggigit bibir bawahnya, ia merasa tak kuat melihat ke-imut-an Taeyong. Setelah beberapa saat menatap manik mata indah Taeyong, Jaehyun mulai melumat bibir si cantik dengan lembut dan menuntut.

Mungkin mulai saat ini, bibir Taeyong akan menjadi hal favorit Jaehyun.

---

Jaehyun memasak nasi goreng seafood sebagai menu makan siang. Sedari tadi Taeyong terus memeluk dari belakang; seperti takut jika tiba-tiba Jaehyun pergi.

Jaehyun senang bila Taeyong sedang dalam mode manja seperti sekarang, menurutnya lelaki manis itu sangat menggemaskan.

"Pelukannya dilepas dulu, aku akan menuangkan nasi goreng ini pada piring." Ujar Jaehyun. Taeyong menggeleng kuat dan semakin mempererat pelukannya.

"Huweee... noooo!"

Jaehyun tertawa mendengar rengekan tersebut, persis seperti bayi. Ahh, ngomong-ngomong soal bayi.. Jaehyun jadi ingin memiliki nya dan cepat-cepat menikah.

"Taeyong.."

"Ya, uncle?"

"Aku jadi berpikiran untuk segera menikah, apa ini terlalu cepat untuk pemuda seumuran ku? Bagaimana pendapatmu?"

....?

---

cringe...

inget vote dan komen ya :')

thanks 100K reads nya

See you

[Ariyaxn©️2020]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Ariyaxn©️2020]

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang