22. Menjauh

19.5K 2.8K 231
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---

"Terima kasih."

Taeyong menunduk dengan pipi yang memerah di seberang sana. Jaehyun terkekeh menatap lelaki cantik itu.

"Kau marah?"

"Eung? m-marah kenapa?"

"Lupakan. Sekarang tidurlah, jangan bergadang. Maaf dan selamat malam." Jaehyun tersenyum lebar, Taeyong yang melihat itu memelan ludahnya gugup.

"Y-ya.. selamat malam, uncle."

PIP

Sambungan telepon terputus. Jaehyun bangkit dan mengambil celana nya yang berserakan di lantai.

Setelahnya, ia langsung berbaring dan memejamkan mata. Besok masih harus bekerja, tidak boleh bergadang terus-menerus.

Baru saja matanya terpejam sedetik, Jaehyun terbangun lagi ketika mendengar notifikasi masuk di ponselnya. Shit! Jaehyun malah tidak bisa tidur karena notifikasi tersebut!

 Shit! Jaehyun malah tidak bisa tidur karena notifikasi tersebut!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Pagi-pagi sekali Jaehyun telah terbangun dan bergegas menuju halte bis yang biasa Taeyong datangi. Ia harus meminta penjelasan tentang maksud Taeyong semalam.

Halte masih sangat sepi, yang benar saja, ini masih pukul 6 pagi! Jaehyun duduk terdiam sembari memandangi jalanan yang lumayan sepi.

Jaehyun memasang earphone sembari menunggu bis pertama datang. Sekitar 40 menit lagi bis datang, Jaehyun memejamkan matanya sejenak, rasanya nyaman sekali.

Saking asyiknya, Jaehyun bahkan tak sadar sudah berapa lama ia memejamkan matanya sampai suara lembut seorang perempuan menyapa indera pendengarannya.

"Hey.."

Jaehyun membuka matanya dan terpaku beberapa menit menatap wajah cantik perempuan di hadapannya.

Ahjussi! • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang