Epilog

453 26 0
                                    

"Kiel, nanti di sekolah harus baik ya! Jangan galak-galak, nanti gak ada temennya." Kata Serena sambil merapikan baju pangeran kecil Kerajaan Tanah, Ezekiel Terramage.

"Iya, ma." Jawabnya.

"Janji?" Serena mengangkat jari kelingkingnya, berharap Ezekiel akan mengaitkan jari kelingkingnya di sana.

"Iya, ma." Jawab Ezekiel sambil mengaitkan jari kelingkingnya.

"Bagus, anak pintar!" Kata Serena sambil mengelus rambutnya.

"Serena, Ezekiel, siap berangkat?" Raja Pierre tiba-tiba masuk ke kamar Ezekiel, menemui Ezekiel dan Serena.

"Siap!" Jawab Ezekiel semangat.

"Ingat Kiel, jangan galak!" Bisik Serena. Pierre hanya tertawa melihatnya.

⊙⊙⊙

"Oscar! Kamu di kelas ini?" Tanya Genevieve pada Oscar.

"Iya. Kamu juga?" Oscar balas bertanya.

"Iya dong. Kamu juga Ros?" Kali ini Genevieve bertanya pada Rosalind.

"Iya dong. Eh, masa nanti kita belajar di kelas yang sama!" Kata Rosalind.

"Iya tuh. Padahal kita kan uda sering banget barengan. Bisa bosen aku ngeliat muka kamu Ros." Kata Genevieve.

"Eh, ada juga aku yang bosen ketemu kamu Gen!" Kata Rosalind mulai kesal.

"Ih, apaan sih Rosalind! Panggil aku Vievie!"

"Ih, apaan sih Genevieve!"

Mereka berdua mulai saling dorong-dorongan. Huft, baru hari pertama sudah seperti ini. Oscar pun tidak tinggal diam melihat tingkah mereka berdua.

"Kalian berdua, diam!!" Oscar berteriak pada mereka berdua. Namun mereka tidak menghentikan aksi mereka.

"Kalian berdua, hentikan!!" Oscar kembali berteriak namun hal itu belum juga menghentikan mereka berdua.

"Kalian kesini buat belajar atau buat berantem?"

Terdengar suara anak laki-laki dengan suara yang cukup tegas walau usianya masih 6 tahun. Genevieve dan Rosalind langsung menghentikan aksi mereka.

"Iya, Kiel. Buat belajar." Kata Rosalind membalas pertanyaan dari anak laki-laki tersebut yang bernama Ezekiel.

"Bagus. Jangan buat berisik di hari pertama." Kata Ezekiel sambil duduk di kursinya.

"Ih, tu cowok galak banget sih." Bisik Genevieve pada Rosalind.

"Iya tau tuh. Lebih galak dari papa kamu." Jawab Rosalind sambil berbisik.

"Heh, jangan bisik-bisik!" Suara Oscar menghentikan kegiatan kedua cewek tersebut.

Dibalik ruang kelas tersebut, rupanya orang tua mereka masih mengobrol. Ya, mereka kan sahabat baik sebagai pemimpin dari keempat kerajaan. Menurut mitos ada enam kerajaan. Tapi, dua kerajaan terakhir masih misteri.

"Eh, Serena! Akhirnya sekarang kita jadi orang tua murid lho!" Kata Gwendolyn, ratu Kerajaan Angin.

"Iya. Tapi, kayaknya Kiel kurang bisa bersosialisasi deh." Kata Serena, ratu Kerajaan Tanah.

"Gak papa. Kan masih ada Oscar yang nemenin." Kata Ratu Scarlett yang langsung bergabung.

"Iya. Mereka pasti punya cerita kehidupan sendiri nanti." Kata Raja Vladimir, suami dari Ratu Gwendolyn.

"Mungkinkah mereka punya petualangan sendiri suatu saat?" Tanya Raja Pierre, suami Ratu Serena.

"Siapa yang tahu? Hanya mereka yang tahu." Jawab Raja Arthur, suami Ratu Scarlett.
Kriiiiiing...

⊙⊙⊙

"Pierre...." Serena memanggil Pierre, yang sedang berdiri di balkon istana.

"Iya, kenapa?" Tanyanya.

"Gak, cuma mau manggil aja." Jawabnya singkat.

"Eng, Serena...." Gantian Pierre yang memanggil Serena.

"Iya, kenapa?" Tanya Serena.

"Kamu suka cincin itu?" Tanya Pierre lagi.

"Karena cincin ini beharga, pasti aku suka. Cincin ini bukan cuma dibuat dari batu yang bagus, tapi pakai hati yang tulus." Jawab Serena sambil tersenyum lebar.

"Terimakasih Serena, untuk....semuanya." Pierre berjalan mendekati Serena dan memeluknya.

"Terimakasih juga Pierre...."

The Legend of the JewelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang