Setelah berhasil menjual kalungku, aku dan Serena berjalan untuk pulang. Tapi, di perjalanan pulang, seseorang menghampiri kami.
"Gimana? Masih ada uang?"
Dan, ternyata dia adalah Lauren. Memang keluarganyalah yang bertugas untuk memungut pajak di kerajaan kami. Jadi, sudah pasti dia mengetahui apa yang terjadi dengan kami.
"Lauren, ini semua tidak ada sangkut pautnya denganmu!" Kataku sambil terus berjalan bersama Serena.
"Oh, liat aja berapa lama kalian bertahan!" Kata Lauren sambil menatap Serena tajam.
"Kita akan bertahan!" Jawabku tanpa menatap Lauren.
"Gak papa, tapi, khusus cewek satu itu, jangan deket-deket sama Alain!" Kata Lauren sambil pergi meninggalkan kami.
Kami berdua terdiam dan melihat Lauren berjalan pergi meninggalkan kami. Wajah Serena terlihat sedih tiba-tiba setelah mendengar perkataan Lauren tadi.
"Serena....Kamu? Dia.... kenapa?" Tanyaku.
"Eng.....gak papa kok." Jawab Serena
"Gak Serena. Gak mungkin gak papa. Pasti ada sesuatu kan?" Tanyaku.
"Gak kok. Bukan masalah besar." Jawab Serena.
"Kalau bukan masalah besar mau cerita kan?" Tanyaku.
"Gak usah." Jawab Serena sambil menunduk.
"Serena....."
"Serius Pierre. Aku gak papa." Kata Serena yang mulai kesal dengan pertanyaanku.
"Serena!"
"Em......Dia cuma gak suka kalau aku disukain sama Alain. Jadi...."
"Dia cemburu sama kamu." Kataku mencoba menebak kelanjutan cerita Serena.
"Iya." Jawab Serena.
"Tapi, dia pernah ganggu kamu? Tanyaku.
"Belom sih."
Baru saja Serena menjawab pertanyaanku, sebuah kereta kuda mewah berhenti di depan kami. Seseorang yang tidak asing bagiku mendekati kami.
"Serena!"
Benar dugaanku! Dia Alain! Pantas saja ia naik kereta kuda mewah. Dia langsung memanggil Serena saat turun. Kuharap dia tidak mencari masalah lagi dengan kami.
"Kenapa?" Tanya Serena.
"Aku cuma mau kasih kamu ini. Tadi di sekolah aku buat sendiri."
Alain mengeluarkan sebuah kalung amethyst dari dalam sebuah kantung yang dibawanya. Kalung itu memang indah. Alain memang cukup pandai dalam membuat perhiasan seperti ini.
"Em..... Gak usah Alain." Jawab Serena untuk menolak Alain dengan lembut.
"Gak papa Serena. Ambil aja." Kata Alain.
"Alain, kalau aku bilang enggak ya enggak." Kata Serena.
"Ayolah Serena, sekali aja ambil dari aku. Kan bisa kamu simpen atau jual gitu." Kata Alain.
"Alain, aku bilang enggak ya enggak!" Serena mulai membentak Alain.
"Eh, sejak kapan kamu jadi galak? Karena orang itu kan?" Kata Alain sambil menunjukku.
"Al, Serena galak atau enggak itu semua karena dia sendiri. Aku gak bisa bikin dia galak atau enggak!" Aku mulai membentak Alain.
"Oh.... Yakin?" Kata Alain yang mulai membuatku marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of the Jewel
FantasíaNamaku Pierre. Aku bukanlah seorang bangsawan ataupun pangeran. Aku hanya seorang rakyat biasa yang bekerja mengurus peternakan kecil di rumahku. Aku tinggal bersama ibuku. Aku tidak pernah bertemu ayahku. Menurut cerita ibu, beliau sudah tiada. Aku...