Joanne's PoV
Sudah jam 7.30 pagi. Harusnya aku bangun dan menyiapkan sarapan untuk Pierre. Tapi, kepalaku benar-benar sakit! Sepertinya aku akan bangun terlambat hari ini. Tiba-tiba aku merasa Pierre duduk di pinggir ranjangku.
"Ma, Pierre berangkat sekolah dulu ya ma. Kalau mama capek istirahat aja. Aku uda sarapan kok." Kata Pierre.
Ingin rasanya aku menjawab Pierre. Tapi, aku benar-benar lelah. Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku dan melihat Pierre keluar dari kamar untuk berangkat sekolah.
Sampai jam 9.00, aku turun dari ranjangku untuk mandi. Saat sedang berjalan ke kamar mandi, perasaan itu datang kembali. Aku kembali mengeluarkan darah dari mulutku. Kali ini, terasa lebih parah dari yang kemarin. Tapi, aku tidak boleh panik, apalagi takut. Aku harus tetap tenang. Pikirku, setelah aku mandi, aku akan menyelesaikan syalku dan saat sore baru aku akan bertemu Ma'am Alison. Aku tetap tidak akan memberi tahu Pierre tentang hal ini.
Setelah mandi, aku langsung melanjutkan pekerjaan merajut syalku. Awalnya semua baik-baik saja. Tapi, lagi-lagi aku merasa pusing. Aku terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutku lagi. Tapi, kali ini terasa lebih parah dari yang sebelumnya! Kurasa aku harus makan obatku. Itu membuatku sedikit lebih baik. Aku kembali melanjutkan pekerjaanku.
Joanne's PoV ends
●○●○
Pierre's PoV
Sekarang jam istirahat di sekolah. Aku sedang duduk di depan kelas Serena sambil memakan bekalku hari ini. Aku membawa roti pemberian Serena waktu itu. Ya, ibu tidak sempat memasak hari ini. Kurasa dia kelelahan karena tidur terlalu larut semalam. Oh, aku kan sedang mengobrol dengan Serena.
"Pierre, besok uda siap?" Tanya Serena.
"Siap apa?" Tanyaku.
"Duh, besok kita ada apa Pierre?" Kata Serena mulai gemas mendengar pertanyaanku.
"Oh, kita lomba!" Jawabku.
"Iya. Kok kamu bisa lupa sih?" Kata Serena.
"Iya maaf." Jawabku.
Saat sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara panggilan dari radio sekolah, seperti waktu itu.
"Panggilan untuk Arthur Harrison, Gwendolyn Von Windmilard, Pierre Gaiamond, Serena Eartisan, dan Alain Terramage sebagai perwakilan lomba sekolah besok, diharap untuk bertemu di ruang kepala sekolah sekarang untuk briefing besok."
Aku dan Serena langsung pergi ke ruang kepala sekolah. Tidak seperti waktu itu, kami hanya berdua, tidak bersama Arthur ataupun Gwendolyn. Tapi, saat kami sampai di ruang kepala sekolah, mereka bertiga sudah sampai terlebih dahulu di sana.
"Pierre, Serena, akhirnya kalian datang." Kata Ma'am LeAnn.
"Iya ma'am. Maaf kami terlambat." Kataku.
"Sudah. Kita langsung to the point saja. Besok kan kalian lomba. Nah, lombanya diadakan di gelora dekat pelabuhan. Kalian boleh pilih, mau pergi sendiri atau ikut sekolah. Kalian juga boleh bawa orangtua kalian." Kata Ma'am LeAnn.
"Saya berangkat sendiri, ma'am." Kata Arthur.
"Saya juga berangkat sendiri , ma'am." Kata Gwendolyn.
"Saya juga, ma'am." Kata Alain.
"Baiklah. Kalau kalian berdua bagaimana?" Tanya Ma'am LeAnn.
"Eng..... Mungkin saya ikut sekolah, ma'am." Jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of the Jewel
FantasíaNamaku Pierre. Aku bukanlah seorang bangsawan ataupun pangeran. Aku hanya seorang rakyat biasa yang bekerja mengurus peternakan kecil di rumahku. Aku tinggal bersama ibuku. Aku tidak pernah bertemu ayahku. Menurut cerita ibu, beliau sudah tiada. Aku...