Chapter 18 - The Legend

282 17 0
                                    

          Sekarang jam istirahat di sekolah, aku sedang duduk di koridor biasa, menunggu Serena yang sedang ke ruang guru mengumpulkan tugasnya. Hari ini ada hal penting yang akan kutanyakan padanya.

"Pierre!" Serena berjalan dengan cepat menghampiriku dan duduk di sampingku.

"Iya, Sera." Jawabku singkat karena masih sedikit khawatir dengan apa yang akan kutanyakan padanya.

"Pierre, kamu kenapa?" Tanya Serena.

"Kenapa apanya?" Tanyaku bingung. Serena memang kalau bertanya kadang tidak lengkap.

"Mukamu aneh. Ada masalah?" Tanya Serena yang terlalu to the point.

"Sera, kamu penggemar perhiasan 'kan?" Tanyaku.

"Iya, kenapa?" Balas Serena.

"Perhiasan apa yang paling mewah?" Tanyaku.

"Mewah? Istana?" Serena terlihat bingung.

"Lebih mewah?" Tanyaku penasaran.

"Kayaknya gak ada." Jawab Serena.

"Oh." Jawabku kecewa.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Serena peduli.

"Em... Serena, sebenarnya, sekarang aku butuh sebuah perhiasan mahal." Kataku pelan sambil berbisik. Kalau sampai seluruh sekolah tahu yang sebenarnya, bisa jadi masalah.

"Hah! Pierre, buat apa? Keluargamu ada hutang?" Serena terlihat kaget, tapi suaranya masih saja lembut dan pelan.

"Bukan Serena. Cuma butuh aja." Jawabku pelan.

"Entah. Eh, mau ke perpustakaan?" Kata Serena.

"Yaudah."

          Jadi, pembicaraan serius kami tadi berhenti saat Serena mengajakku ke perpustakaan. Biasanya kami hanya ke perpustakaan pulang sekolah saat masih ada pelajaran yang membingungkan. Tapi, sepertinya hari ini ada hal yang penting bagi Serena.

          Di dalam perpustakaan, sepi seperti biasa. Hanya ada kira-kira dua belas siswa di ruangan sebesar 6×10 m ini. Kebanyakan dari mereka adalah siswa-siswi berprestasi di sini.

Serena berjalan dengan cepat ke dalam bagian buku-buku tua. "Sera, mau cari pelajaran apa?" Tanyaku yang berjalan dengan cepat berusaha mengikutinya.

Ia kemudian berhenti pada satu dari lima bagian buku-buku tua dan mencari buku yang dia inginkan. "Sera, kamu.... Belajar sejarah?" Aku bingung karena Serena memang tidak terlalu tertarik pada sejarah.

"Pierre, tunggu sebentar!" Kata Serena dengan tegas sekaligus lembut.

"Serena, kamu...."

"Pierre, lihat!"

          Serena menunjukkan sebuah halaman tentang sejarah istana Kerajaan Tanah. Isinya menunjukkan kalau istana Kerajaan Tanah memang terkenal akan perhiasan buatannya yang indah.

... Mereka sangat selektif dalam memilih batu yang digunakan. Batu yang diambil antara lain amethyst, ruby, sapphire, emerald, aquamarine, turquoise, opal, dan masih banyak lagi. Semua itu diperoleh dari Tambang Athal di bagian timur kerajaan....

Buuk! Serena menutup bukunya dengan cepat dan pergi.

"Serena, mau cari apa lagi?" Aku mengikuti Serena berjalan ke arah bagian rak yang lain. Ia mengambil buku berjudul "Art of Magic" dan menunjukkan sebuah bagian padaku.

... Pusat kegiatan pertambangan di Kerajaan Tanah berpusat pada Arthal Mines pada bagian timur kerajaannya. Selain Athal, masih terdapat  Erthal Mine di bagian barat kerajaan. Berbeda dengan Athal, Erthal terkenal akan kekuatan mistis yang menyelubungi seluruh tambang dan monster yang membuat para penambang jarang menggunakan tambang ini. Konon terdapat batu permata yang sangat berharga dari segalanya yang hanya bisa terbentuk di tambang ini...

The Legend of the JewelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang