[6] PESANTREN?

165 81 3
                                    

Assalamualaikum man teman? Maaf ya GADIS IMPIAN baru update, hehehe.
Pasti kalian udah pada nunggu yha? Wkwkwk
Nihh aku update lagi, jangan lupa follow akun saya yha☺️ Folback? Feedback? DM ajh
Dan jangan lupa tinggalin votemen nya yha? Biar saya makin semangat buat update nya okee❤️

~selamat membaca~

=======

"Apapun akan aku lakukan jika itu yang terbaik untuk anakku"

~Bahir Habibullah Al basil~

======

Auliya POV

Entah apa yang terjadi semalam, yang ku tau aku dan Selly masih ada di depan club' dengan keadaan ku yang kepala pusing, dan tiba tiba ada seseorang yang memanggil nama ku, tapi ku tak tau siapa dia tapi aku sangat mengenali suara itu, karena mataku sudah buram dan ketika dia menghampiri ku, entah setelah itu apa yang terjadi.

Mentari sudah memancarkan sinarnya, aku yang menyadarkan diri, betapa terkejutnya diriku? Aku sudah ada di rumah, siapa yang membawaku pulang? Bukanya aku masih ada di club' itu? Kenapa aku sudah ada di rumah?

Pertanyaan pertanyaan itu masih melintang di pikiran ku, sehingga membuat kepala ku pusing.

Cklekk! Ternyata umi yang masuk ke dalam kamarku, "sayang kamu sudah sadar" tanya umi. "Ya" balasku. "Dari mana kamu semalam nak" tanya nya yang mulai mata nya berkaca kaca. "Terserah gue mau kemana, bukan urusan lu" ucapku ketus. "Kenapa kamu pulang dengan keadaan mabuk nak, umi kecewa sama kamu, umi gak pernah ngajarin kamu seperti itu" ucapnya langsung keluar dari kamarku.

"Bagaimana umi tau kalau aku mabuk? Ah sudahlah gapenting" batinku

Farah POV

Aku keluar dari kamar anak ku, dengan menahan air mataku yang ingin menetes, tapi ku tahan. karena aku sudah tau kalau Auliya sudah sadar dari pingsan nya, maka aku harus memberitahukan hal ini kepada suami ku.

Ketika aku menuruni anak tangga, aku melihat suamiku di taman belakang rumah sedang menyirami tanaman, karena suamiku hari ini sedang libur, makanya waktunya di buat mengurus tanaman.

Ketika aku menghampiri suamiku, suamiku terdahulu sadar akan kehadiran ku. "Ehh umi, ada apa" tanya suamiku dengan senyum. "Itu bi, Auliya sudah siuman" ucap ku. "Gimana keadaan nya mi" tanya nya, "Abi lihat sendiri ajah" balas ku.

"Umi, Abi pikir sekarang abi harus mulai tegas kepada Auliya mi" ucap suamiku dengan hati hati. "Abi mau ngehukum Auliya apa bi? Sudah lah maafkan kesalahan Auliya, mungkin dia khilaf" ucapku. "Tapi mi, ini sudah kelewatan" balas suamiku.

"Lalu Abi mau apa" tanya ku dengan lembut. "Abi mau masukin Auliya ke pesantren" jawabnya tegas. "Apa bi, enggak bi, umi gamau jauh dari Auliya anak perempuan umi satu satunya. Cukup Gibran ajah yang pisah dari kita karena dia sedang kuliah di mesir, dan sekarang umi gamau jika pisah dengan Auliya" ucapku dengan mata berkaca kaca. "Tapi mi, ini yang terbaik buat Auliya" ucap suamiku menenangkan diri ku.

"Yasudah, jika semua ini yang terbaik buat Auliya. Umi setuju" balas ku pasrah. "Yasudah nanti biar Abi yang nyariin pesantren yang cocok buat anak kita ya mi" ucap nya. "Iya, sekarang kita ke kamar Auliya bi" ucapku kepada suamiku. "Iya mi" balasnya.

GADIS IMPIAN✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang