Kini adalah hari wisuda dan perpisahan anak kelas 3 SMA pondok pesantren Al ikhlas Surabaya.Syifa dari malam sibuk mempersiapkan bacaan nya dan di bantu oleh Auliya, "Alhamdulillah ya, mudah-mudahan ajah nanti acaranya lancar" ucap Syifa semangat.
Dan Auliya yang berjalan di samping Syifa, "iya aamiin..." Auliya pun berdo'a di dalam hatinya, semoga acaranya berjalan dengan lancar.
"Oh iya, Dhiva mana ya?" Tanya Auliya yang dari tadi tak nampak batang hidung Dhiva.
"Mungkin dia lagi bantu nyiapin di aula Liya, yuk kita liat". Auliya pun mengangguk.
Setelah itu Auliya dan Syifa berjalan ke arah aula pondok pesantren untuk menemui Dhiva yang kemungkinan ada di sana.
Saat mereka sampai di pintu aula, mereka tak luput untuk mengucapkan salam. "Assalamualaikum" ucap Auliya dan Syifa bebarengan.
"Waalaikumsalam" balas seisi ruangan aula.
Auliya pun celingak-celinguk seperti mencari keberadaan Dhiva, dan ternyata Dhiva sedang mengobrol sama Dina.
"Itu Dhiva, yuk kita samperin" ucap Auliya sambil mengajak Syifa.
Syifa pun mengikuti Auliya, "assalamualaikum Dhiva, Dina?" Salam Auliya dan Syifa.
"Waalaikumsalam" balas Dhiva dan Dina.
"Dhiv, kamu kok kesini nggak bilang-bilang ke kita?" Tanya Auliya kesal.
"Hehehe, maap" Dhiva pun terkekeh.
"Heum... Dhiv kalo gitu aku kesana dulu ya, assalamualaikum" pamit dina kepada kami semua.
"Waalaikumsalam" balas mereka, Dina pun pergi dari hadapan mereka.
Mereka berbincang bincang Dan tak lama kemudian Dhiva memukul pelan kepalanya.
"Haduh, aku lupa, aku kan di panggil sama ustadzah Maria tadi" ucap Dhiva lupa.
"Kalo gitu kamu pergi ajah dhiv" balas Syifa pelan.
"Iya, iya, oh iya Auliya kamu tolong bantu aku buat ngambilin meja sama kursi untuk kyai Yusuf ya di sebelah sana" ucap Dhiva dan menunjukan letaknya.
"Baik boss" balas Auliya dengan tangan hormat di kepala nya.
"Kalo gitu saya duluan ya, assalamualaikum" ucap Dhiva langsung meninggalkan Auliya dan Syifa.
"Waalaikumsalam" balas Auliya dan Syifa.
"Ayoo syif bantu aku angkat ini meja, berat tau" ucap Auliya sambil mengangkat sebagian meja.
"Ta-tapi Liya..-" ucap Syifa terpotong karena Auliya terlebih menggandeng tangan nya.
"Ayoo syif acara nya udah mau mulai tuh" ucap Auliya semangat dan mengangkat sisi meja sebelah kanan.
Syifa dengan ragu untuk mengangkat meja yang cukup berat itu, tetapi Syifa mau tidak mau harus membantu Auliya, Syifa pun mengangguk pasrah dan mengangkat sebelah kiri meja.
Setelah itu Auliya dan Syifa telah meletakkan meja yang sudah ditunjukan oleh Dhiva tadi, dan tiba-tiba Syifa memegangi dadanya dan menghembus-hembuskan nafasnya.
"Syifa... Syifa kamu kenapa" tanya Auliya panik.
Syifa tak merespon nya, Syifa terus menggenggam tangan Auliya.
"Syif,... Syifa kenapa syif?" Tanya Auliya lagi dengan panik.
Dan tiba-tiba mata Syifa tertutup seperti pingsan. Auliya yang melihat itu pun semakin panik, Auliya meminta orang seisi ruangan untuk menggotong tubuh Syifa ke UKS pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS IMPIAN✔️✔️
Teen Fictionkisah seorang gadis cantik yang suka membangkang kepada kedua orang tua nya, hanya karena satu alasan yaitu iri dengan sang kakak. Sehingga suatu saat di gadis cantik Auliya berani memasuki tempat yang tak layak di datangi oleh kaum hawa, karena sud...