"Apa?" Kaget Syifa. "Maafin gue syif, gue gak sengaja" ucap Auliya lirih. Syifa yang mendengar itu pun mendongakan kepala menatap mata Auliya.
"Kamu serius Liya? Kamu yang nabrak kak Haikal" ucap Syifa. Auliya pun mengagukan kepala nya. Syifa yang melihat Auliya yang merasa sangat bersalah, dan merasa gemetar. Syifa pun mendekat ke arah Syifa dan menatap Auliya serius, setelah itu Syifa menarik sebelah tangan nya ke arahnya dan memeluknya.
"Sudah, Liya, gapapa kok, kamu kenapa kok gemetar gini" bisik Syifa pas di telinga auliya, Auliya yang mendengar ucapan Syifa itu masih belum bisa menenangkan hati Auliya.
"Liya, dengerin ya, aku kan tadi udah ngomong, kalo aku dan paman Hardi dan juga bibi Faiza udah maafin orang yang udah menabrak kak Haikal siapa pun dia. Lagian kamu kan udah tanggung jawab kan?" Ucap Syifa menenangkan Auliya.
Auliya pun melepaskan pelukan Syifa dan menatap Syifa. "Lu serius syif" tanya Auliya dengan mata yang berkaca kaca, Auliya merasa sangat bersalah kepada Syifa karena sudah menabrak Haikal meskipun dia bukan kakak kandungnya, tapi Syifa sangat menyayangi dia seperti kakak kandung nya sendiri.
"Iya Liya, sudahlah jangan di pikirin lagi, lagian itu kan sudah berlalu, sekarang kan kak Haikal udah sehat" ucap Syifa memegang pundak Auliya sambil senyum. Auliya yang mendengar itu pun mengaguk.
"Yasudah, yuk tidur, udah malem" ajak Syifa, "hmm, btw si dhiva mana yak" tanya Auliya. "Mungkin dia lagi di kamar sebelah, biarin lah, yuk istirahat" balas Syifa dan kemudian syifa dan Auliya pun tidur di kasur mereka masing-masing.
******
Waktu Surabaya menunjukan pukul 03.00 dini hari, seperti biasa seluru santriwan dan santriwati di anjurkan untuk menunaikan shalat malam.
Dulu Auliya yang tak pernah menunaikan shalat Sunnah dan di jam seperti ini Auliya biasa masih nyenyak di alam mimpi nya, kini pun Auliya perlahan sudah mulai merubah kebiasaan nya.
Auliya yang kini masih di dalam alam mimpinya terbuyar karena keberadaan Syifa yang sedang membangunkan nya.
"Liyaa, bangun dong! Udah jam 3 nih" ucap Syifa sambil menggoyangkan tubuh Auliya yang berada di balik selimutnya,. "hmm! Iya, iya bentar tunggu 5 menit" ucap Auliya, "ish, gaada 5 menit, buruan bangun liya" Syifa pun mulai kesal.
"Hmm ya, apa" ucap Auliya sambil bangun dari tidurnya, "udah jam 3 nih, yuk shalat Sunnah" ajak syifa, "hmm iyha" Auliya pun beranjak dari tidur nya dan menuju ke arah pintu.
Ketika Auliya hendak keluar dari pintu kamar nya, Auliya membalikan badannya dan menatap Dhiva, "lu ngapain masih disini, bukanya siap siap" dengus Auliya kepada dhiva.
"Apaan sih, sewot amat sih lu jadi orang" ucap Dhiva kesal, "ish' di kasih tau malah gitu, gue beritahu ke ustadzah zaenab dan ustadzah Maria mampus lu" ancam Auliya.
"Ehh jangan-jangan..!" Ucap Dhiva ketakutan, "yaudah iya, gue siap siap, tapi jangan bilangin ke ustadzah ya" lanjut Dhiva, "iya iya... Buruan yukk, tuh syifa nungguin" ucap Auliya sambil menunjuk Syifa yang sudah menunggu Auliya dan Dhiva di depan antrian wudhu.
Setelah Auliya, Syifa dan Dhiva sudah melaksanakan shalat malam berjamaah di masjid dan di imami oleh kyai Yusuf dan di lanjut dengan mengaji dan shalat subuh, kini mereka mau menuju ke kamar mereka.
Di saat mereka sedang di tengah perjalanan, dari lawan arah mereka terdapat haikal dan fahir dengan sebuah buku di tangan Haikal yang menuju arah ruangan para ustadz dan ustadzah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS IMPIAN✔️✔️
Teen Fictionkisah seorang gadis cantik yang suka membangkang kepada kedua orang tua nya, hanya karena satu alasan yaitu iri dengan sang kakak. Sehingga suatu saat di gadis cantik Auliya berani memasuki tempat yang tak layak di datangi oleh kaum hawa, karena sud...