[23] Pisah....

37 13 0
                                    

Hari ini anak santriwan dan santriwati di pesantren Al ikhlas akan di libur kan.

Auliya memilih tidak mengabari kedua orang tua nya, karena Auliya akan memberikan kejutan kepada orang tua nya dengan kehadiran nya.

Auliya juga sudah meminta izin terlebih dulu kepada ustadzah Maria dan kyai Yusuf untuk ia pulang sendiri tanpa mengabari orang tua nya.

Saat ini Auliya masih berada di kereta api. Karena perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta itu sangat jauh, Auliya jadi mengantuk di dalam kereta.

Maka Auliya memilih untuk tidur, tak lama kemudian kereta api yang di tumpangi Auliya kini telah berhenti di stasiun yang Auliya tuju.

Auliya mengemasi barang-barang nya dan bergegas keluar dari kereta.

"Aduhh, lapar lagi, dari pagi belum sarapan" ucap Auliya pelan.

Auliya pergi ke salah satu warung yang ada di dalam stasiun itu lalu memesan makanan.

"Bu, saya pesan nasi goreng satu sama es nya es teh" ucap Auliya.

"Baik mbak" balas ibu-ibu pemilik warung.

Tak lama kemudian, makanan yang Auliya pesan tadi kini pun datang.

"Terimakasih Bu" ucap Auliya ramah.

"Sama-sama" balas ibu-ibu itu langsung meninggalkan Auliya sendirian.

Kemudian Auliya menyantap makanan yang kini sudah berada di hadapan nya.

Dan di tengah-tengah Auliya memakan makanan nya, mata Auliya tersorot kepada seorang laki-laki yang baru datang yang ingin memesan makanan.

"Bu, saya pesan mie ayam satu dan minuman nya es teh" ucap seorang laki-laki itu.

Auliya kenal betul dengan suara itu, namun untuk saat ini, Auliya tidak bisa melihat siapa orang itu, karena posisinya ia membelakanginya.

Makanan Auliya kini sedikit demi sedikit sudah masuk kedalam perutnya.

"Bu?" Panggil Auliya.

Ibu-ibu pemilik warung itu m nghampiri Auliya.

Auliya membayar makanan nya kepada ibu-ibu itu.

"Bentar mbak kembalian nya" ucap ibu-ibu itu lalu m ngambilkan kembalian untuk Auliya.

"Terimakasih Bu" ucap Auliya sambil meraih uang kembalian nya.

Auliya pun mengambil tas nya dan melihat sekilas ke arah laki-laki yang tengah lahap makan itu dan keluar dari warung.

Auliya sudah memesan taxi online untuk mengantarnya pulang dan saat ini Auliya sudah berada di dalam nya.

Auliya melihat ke sekeliling jalanan nya, yang masih sama dengan kemacetan di Jakarta.

Auliya membuka sedikit jendela taxi nya dan melihat gedung-gedung yang sudah lama ia tak lihat, dan melihat awan yang sudah berwarna oranye itu menandakan sudah senja.

Kemacetan Jakarta begitu padat sehingga membuat perjalanan Auliya sedikit lama.

Dan tak lama kemudian, taxi online yang di tumpangi Auliya kini berhenti di depan rumah yang amat ia rindukan dengan penghuni rumah itu.

"Ini pak uang nya" ucap Auliya sambil memberikan selembar uang 100 ribu kepada pak sopir.

"Maaf mbak, ini kebanyakan saya tidak punya kembaliannya" balas sopir taxi online itu.

"Gapapa pak, buat bapak ajah" ucap Auliya, Auliya memang sengaja m memberikan uang lebih untuk sopir taxi online itu, itung-itung sedekah.

"Terimakasih mbak"

GADIS IMPIAN✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang