======
"Apakah aku masih bisa mendapatkan hati nya? Setelah ada seseorang yang singgah di hatinya"
~Haikal Fathan ghazawan~
======
Haikal sudah bangun dari alam mimpinya, Haikal pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya, dan mengambil air wudhu.
Setelah itu Haikal menggelar sajadah nya dan menunaikan shalat malam.
Haikal tak bisa melupakan kejadian yang menimpa nya di beberapa hari yang lalu, mungkin dengan terus berdoa perlahan-lahan Haikal bisa melupakan kejadian itu.
Selesai shalat, Haikal melanjutkan dengan membaca surat Ar Rahman.
Setelah itu Haikal berdoa kepada sang pencipta agar menenangkan hatinya.
"Ya Allah ya Tuhan ku bantulah aku untuk melupakan kejadian di tempo hari itu"
"Dan memang ia jodoh hamba, hamba yakin engkau pasti menyatukan diriku bersamanya, dan jika sebaliknya mungkin itu yang terbaik untuk ku dan juga dia, aku yakin itu"
"Maafkan aku yang telah menduakan cinta ini untukmu ya Rabb"
Haikal mengakhiri do'anya dan melipat sajadahnya dan menaruhnya di tempat asalnya.
Haikal merebahkan tubuhnya sebentar karena masih merasa pusing di benak otaknya.
Haikal memijat perlahan kepala nya yang terasa nyeri akibat pusing dan penat yang menjadi satu itu.
******
Auliya kini sedang menonton TV dan di temani kakaknya disampinya dengan laptop dihadapan Gibran.
Meskipun di samping nya ada abangnya namun Auliya merasa sendiri karena tak ada sekatapun yang ia lontarkan.
Mungkin abangnya itu sedang sibuk dengan kerjaannya jadi Gibran hanya fokus ke laptop nya.
Tak lama kemudian Farah keluar dari dapur menuju ruang keluarga yang sudah ada Auliya dan Gibran.
"Liya Gibran ini umi bawain biskuit buat cemilan kalian" ucap Farah yang memecahkan keheningan.
"Terimakasih umi" balas Auliya ramah.
"Makasih ya mi" balas Gibran melirik sekilas ke arah Farah dan meraih biskuit itu dan mengambilnya satu biji dan memasukannya ke dalam mulutnya.
"Kalian nggak ada janji kan hati ini?" Tanya Farah.
"Nggak ada kok mi" balas Auliya singkat
"Kalo kamu Gibran?" Tanya Farah kepada anak putranya.
"Nggak ada janji sih mi, tapi Gibran sibuk banyak kerjaan" balas Gibran
"Hem kalo gitu syukurlah, Liya kamu di rumah ajah ya nak, besok kan kamu harus balik ke pesantren, jadi umi mau sebelum kamu balik kesana kamu di rumah ajah ya nak, soalnya persiapan umi biar nggak terlalu rindu sama kamu" ucap Farah dengan raut wajah melasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS IMPIAN✔️✔️
Teen Fictionkisah seorang gadis cantik yang suka membangkang kepada kedua orang tua nya, hanya karena satu alasan yaitu iri dengan sang kakak. Sehingga suatu saat di gadis cantik Auliya berani memasuki tempat yang tak layak di datangi oleh kaum hawa, karena sud...