8. The News and A Date

206 30 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Kamu mengamati pergerakan lambat saat sinar matahari memasuki ruanganmu, hari ini cukup cerah untuk mengawali hari bukan? Namun rasa khawatir menyitamu karena sejak ditelepon oleh detective, Hanbin belum memberikan kabar lagi padamu. Kamu menggigit bibir pelan, berusaha untuk menelpon Hanbin namun nihil, tidak ada jawaban sama sekali.

"Nona sudah bangun? Waktunya terapi dengan dokter Jaemin ya?" Satu suster menyambut pagimu dengan segelas susu putih hangat. Kamu mengangguk kemudian meneguk pelan susu tersebut. Kamu turun perlahan dari ranjang, seminimal mungkin tidak menimbulkan suara karena Bobby masih tertidur di atas sofa.

Kamu menggeleng pelan saat suster memberikan kursi roda untukmu, kamu yakin kalau keadaanmu sudah membaik, berjalan seperti ini akan jauh lebih baik lagi bukan?

Jaemin tersenyum saat melihatmu melangkah keluar dari ruangan, rupanya Jaemin sudah menunggumu di depan pintu. Lelaki itu pagi ini terlihat begitu segar dengan jas putih dokternya.

"Nana, siap jalan-jalan?" Jaemin mengulurkan tangannya padamu, kamu tersenyum kemudian mengangguk dan menerima uluran tangan tersebut. Kalian berdua berjalan beriringan dengan suster yang mengikuti dari belakang.

"Gimana tidurnya semalem?" Jaemin membuka suara, ia sedikit menunduk karena tubuhmu lebih pendek darinya. Namun bagi Jaemin, itu sangat menggemaskan.

"Nyenyak. Lebih nyenyak dari malem-malem sebelumnya." Kamu berkata apa adanya, karena nyatanya tidak ada mimpi buruk menghantui, atau terbangun tiba-tiba di tengah malam. Semalam, kamu tidur dengan begitu nyenyaknya.

"Bagus dong. Baru terapi sekali udah ada kemajuan kaya gitu." Jaemin berkata begitu gembira, kini kalian duduk di salah satu bangku taman yang dimekari oleh banyak bunga dan daun yang hijau.

"Nana, liat itu deh." Jaemin menunjuk kearah pohon besar yang ada di hadapan kalian berdua, kamu melihat kearah yang ditunjuk Jaemin kemudian tersenyum masam.

"Kalau liat pohon itu, apa yang kamu pikirin?" Jaemin bertanya padamu, sebelah tangannya terulur pada punggung kursimu, secara tidak langsung merangkulmu. Kamu merasakan kedekatan antara kalian berdua, begitu juga Jaemin yang mulai merasakan detak jantungnya yang mulai berpacu.

"Kㅡkamu mau aku jawab jujur?" Kamu bertanya terbata karena takut jika Jaemin tidak akan menerima jawaban yang ada di pikiranmu. Perlahan Jaemin tersenyum kemudian mengangguk.

"Batang pohon besar itu, tempat yang pas buat gantung diri." Kamu berkata polos sambil menunjuk batang pohon yang kamu maksud, sedangkan Jaemin masih tersenyum maklum, jawaban yang sesuai dengan tebakannya. Dia sudah biasa menghadapi pasien sepertimu.

Perlahan Jaemin meraih tanganmu yang masih menunjuk batang pohon tersebut kemudian mengarahkannya pada daun hijau yang tumbuh dengan lebat. Kamu bisa merasakan tangan Jaemin yang menyalurkan kehangatannya.

"Daripada lihat batangnya, gimana kalau kita liat lebih keatas. Liat daun yang hijau itu, itu artinya musim semi kan? Nanti daunnya bakal jadi kuning terus gugur, musim hujan dateng. Daun hijau juga punya bau loh, bau segar yang cuma bakal kamu cium di musim semi, juga bau daun kuning yang kamu cium waktu kemarau, belum lagi bau musim hujan, bau rumput basah. Kamu lebih suka yang mana?" Jaemin menggerakkan jemari tanganmu seolah menggambarkan daun-daun tersebut. Entah mengapa perasaanmu menjadi lebih hangat, Jaemin benar-benar seorang dokter yang handal.

Kamu mengangguk mengerti maksud tersirat yang disampaikan dari Jaemin. Kamu tersenyum, begitu juga dengan Jaemin. Banyak hal indah yang akan terus terjadi kedepannya bukan?

 Banyak hal indah yang akan terus terjadi kedepannya bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Euphoria Season 2 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang