14. Confession

178 25 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kamu tersenyum saat sudah sampai di depan rumahmu, sedangkan Jaemin canggung karena komentar dari teman-temannya di laman twitter. Bagaimanapun pencitraannya hancur sudah.

"Jaemin, mau mampir dulu?" Kamu memawarkan diri, namun Jaemin menggeleng pelan.

"Aku langsung aja, soalnya habis ini harus terapi sama pasien lain." Jaemin tersenyum membelai kepalamu lembut, kamu mengangguk mengiyakan.

"Makasih buat hari ini, makasih juga karena udah ngasih Caca buat aku. Hati-hati di jalan ya!" Kamu tersenyum lembut kemudian membuka pintu sebelum akhirnya tangan Jaemin menahanmu. Kamu kembali berbalik menatap pada tanganmu yang sedang menggendong Caca ditahan olehnya. Kemudian matamu menatap pada Jaemin yang terlihat menggigit bibir bawahnya ragu-ragu.

"Kenapa, Jaemin?" Kamu bertanya pelan kembali mengatur dudukmu menghadap pada Jaemin untuk menghargai lelaki itu, perlahan Jaemin meraih tanganmu, menggenggamnya dengan erat. Jaemin mencoba menetralkan detak jantungnya.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Jaemin memberanikan diri untuk membuka suara, kamu hanya mampu tersenyum kemudian mengangkat alismu pelan, instruksi kepada Jaemin bahwa kamu mengijinkan lelaki itu untuk berbicara.

Jaemin menarik nafasnya dalam-dalam, membuatmu bingung dengan Caca yang ikut bingung di pangkuanmu. Jaemin menggenggam tanganmu yang bebas dengan kedua tangannya begitu erat.

"Nana, minggu depan bakal jadi pertemuan terakhir kita buat terapi, dan aku sadar kalau waktu kita tinggal dikit buat instens ketemu." Jaemin menatap kedua bola matamu, kamu mengangguk mengerti, masih menunggu kalimat lanjutan dari Jaemin.

"Aku mau ngomong jujur sama kamu, Na. Sebenernya dari awal kita ketemu...

aku suka sama kamu.

Bukan hanya sekedar temen sama teman. Aku suka sama kamu, memandang kamu lebih dari sekedar pasienku. Aku tulus sama kamu." Jaemin berhasil mengungkapkan perasaannya, sontak kamu langsung terdiam. Senyuman di wajahmu perlahan luntur dan Jaemin menyadari hal itu.

"Aㅡ"

"Ngga perlu di jawab. Aku cuma mau ngungkapin ini selagi masih ada kesempatan. Aku cuma mau bilang kalau aku suka sama kamu. Kamu cewek yang baik, Na, dan entah kenapa aku selalu pengen kamu bahagia dan ngga akan rela kalau kamu disakiti. Na, kamu harus hidup bahagia ya setelah terapi kita selesai. Cuma itu yang mau aku omongin. Aku cuma mau ngungkapin perasaanku sama kamu." Jaemin tersenyum. Iya, dia hanya ingin kamu tau perasaan terbesar yang ada di dadanya. Tanpa kamu menjawab, Jaemin pasti sudah tau jawabannya. Dia hanya mampu tersenyum begitu tulus menatapmu.

"Udah ah, udah saatnya jam tidur siang. Kamu harus tidur siang buat ngerileksin badan kamu. Sampai ketemu di terapi selanjutnya ya? Anggep aja apa yang aku bilang ini ngga pernah terjadi." Jaemin menyambung kalimatnya, kemudian tanpa aba-aba, ia turun dari mobil untuk membukakan pintumu. Kamu hanya mampu terdiam dan turun dari mobil. Jaemin tersenyum melambai dan masuk kedalam mobil, meninggalkanmu dan Caca dalan gendonganmu.

Jaemin tersenyum masam, ia mengendarai mobilnya keluar dari kompleks rumahmu. Ia menggigit bibir bawahnya perlahan, merasakan rasa sakit di dadanya yang kian menyita. Ia tau bahwa kamu tidak akan bisa membalas perasaan Jaemin, dan Jaemin tidak terbebani akan hal itu. Karena baginya yang penting adalah kebahagiaanmu, dan kebahagiaanmu adalah Kim Hanbin.

Satu air mata menetes dalam keheningan, Jaemin menangis dalam diam.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Euphoria Season 2 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang