12. A Mistake Destroys a Life

226 29 0
                                    

Kamu melangkah masuk menuju kesebuah ruangan yang begitu jelas mendominasi. Warna abu-abu dari semen mengkilap tanpa warna cat apapun, dingin dan seperti membeku. Kamu menghembuskan nafas sedikit menyesal, namun sekali lagi ini sudah keputusanmu. Kamu segera melangkah untuk masuk ke dalam, lebih memilih melanjutkannya karena sudah terlanjur kabur tanpa sepengetahuan orang rumah.

Tidak mungkin mereka akan mengijinkanmu jika tau kamu kesini.

"Nona Nana, kesebelah sini ya." Satu lelaki berseragam mengarahkanmu pada satu bilik khusus, kamu duduk perlahan menghadap pada kaca dengan 5 lubang di tengahnya. Kamu menarik nafas untuk menenangkan dirimu, mempraktekkan apa yang dikatakan oleh Jaemin jika rasa tegang menghampirimu.

Pintu terbuka, kamu melihat Jaehyun berbalut baju orange dan kedua tangan yang diborgol. Ia menatapmu dengan mata yang berkaca-kaca, sedangkan kamu langsung menutup mulut karena tidak percaya dengan pemandangan di depanmu. Jung Jaehyun yang selama ini kamu percaya, benar adanya sudah tertahan di balik jeruji besi.

Jaehyun duduk menatapmu dengan pandangan yang tidak bisa di deskripsikan. Ia kecewa pada dirinya sendiri karena sudah mengecewakanmu, sedangkan kamu berusaha susah payah untuk menetralkan nafasmu.

"Nana, maaf..." dua kata yang berhasil keluar dari mulut Jaehyun, kamu langsung menggeleng penuh emosi.

"Ngga! Kamu salah! Kenapa kamu bisa setega ini mau nyulik Sela?! Bahkan kamu mau bantuin Jungha buat bunuh Sela?!" Kamu menaikkan oktaf bicaramu, membuat penjaga di belakang Jaehyun ikut melirik. Jaehyun menunduk kemudian terisak, menangis sejadi-jadinya benar-benar menyesal.

"Maaf, aku cuma mau sama kamu. Aku udah bener-bener putus asa, aku cuma pengen hidup sama kamu, Na. Cuma mau kamu jadi punyaku." Jaehyun putus asa, ia berusaha menahan tangisnya namun tidak bisa. Sedangkan kamu menatap lelaki itu tidak habis pikir.

"Jae, sekarang kamu harus pertanggung jawabkan kelakuan kamu. Aku ngga peduli motif kamu, kamu salah, dan itu ada akibatnya." Kamu berucap tegas, Jaehyun menatapmu begitu nanar.

"Na... please maafin aku. Please mungkin aku emang ngga tau diri, tapi aku masih mau sama kamu, Na. Please." Jaehyun menaikkan tangannya ke atas meja untuk memohon, memegang kaca meskipun tidak dapat menyentuhmu. Kamu menggeleng dengan cepat kemudian bangkit dari dudukmu, menghapus air matamu yang mengalir kasar.

"Engga Jae. Buat kali ini, aku ngga bisa maafin kamu. Sela itu udah kaya anakku sendiri. Aku harap kamu bakal merenungi kesalahan kamu, dan aku ngga akan mau kembali sama kamu sedikit pun." Kamu berucap tegas kemudian membalik badanmu keluar dari ruangan, meninggalkan Jaehyun yang memanggil namamu begitu keras sampai penjaga harus memegang lelaki itu agar tidak memberontak.

Kamu menangis dalam diam, berjalan dalam keheningan hingga tidak sadar, kamu berpapasan dengan Jungha yang juga menggunakan baju berwarna orange dan tangan yang diborgol. Dua penjaga ada di sisi kanan dan kirinya. Kamu menatap Jungha, begitu juga dengannya. Baik kamu dan Jungha sama-sama berhenti melangkah.

"Cih..." kamu berdecih pelan, Jungha melihat itu kemudian menatapmu menantang. Namun sebelum ia sempat membuka mulut, kamu sudah mendekat pada Jungha, menepis jarak yang ada hingga wanita itu merasa terintimidasi.

"Sampai jumpa di persidangan. Aku bakal lihat kamu, tiap detiknya tersiksa sama keputusan hakim yang bakal penjara kamu." Kamu tersenyum miring kemudian langsung pergi, menabrakkan diri pada pundak Jungha hingga gadis itu mengaduh kesakitan.

Kamu berjalan dengan hati yang begitu berat, menghadapi Jaehyun yang mengecewakanmu setengah mati, dan Jungha yang berusaha merenggut nyawa Sela yang sudah kamu anggap sebagai anakmu sendiri. Air mata kembali menetes, namun kamu tetap berjalan tegak menuju keluar lapas. Seperti kata Jaemin tempo hari, kamu harus menang melawan apa saja yang akan merenggut kebahagiaanmu. Tentu saja selama itu tidak menjadikanmu egois.

Euphoria Season 2 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang