24. Good Morning

162 28 0
                                    

Sinar matahari mulai masuk melalui sela gordein kamarmu dan Hanbin, kamu menggeliat pelan, sedangkan Hanbin yang merasakan pergerakanmu langsung merubah posisinya menghadapmu kemudian memeluk pinggangmu erat.

Kamu tersenyum membelai pelan pipi Hanbin. Beberapa kali kamu memainkan poni kekasihmu itu yang mulai memanjang sebelum akhirnya memeluk Hanbin dan menenggelamkan kepala Hanbin ke dadamu.

"Sayang, ayo bangun, udah pagi." Kamu berbisik pelan mengecupi pucuk kepala Hanbin, alih-alih bangun, Hanbin malah semakin mengeratkan pelukannya, menenggelamkan kepalanya pada perpotongan lehermu. Kamu menepuk pelan lengan Hanbin membuat lelaki itu melenguh.

"Engh... bentar lagi." Hanbin berkata dengan serak. Kamu tertawa kemudian langsung terduduk melepas pelukan Hanbin. Hanbin nampak mengeluh kemudian kembali mencari tubuhmu untuk di peluknya, namun dengan cepat kamu menghindar berdiri sehingga Hanbin langsung mengerutkan dahi dan membuka matanya perlahan.

"Kok pacarku ilang sih..." Hanbin bertanya lirih dengan mata yang setengah terbuka. Kamu tertawa gemas kemudian menarik tangan Hanbin perlahan.

"Ayo bangun, cuci muka, kita cari sarapan terus pulang. Kamu ngga laper ya?" Kamu berusaha terus menarik dan akhirnya Hanbin menurut sambil melangkah terhuyung ke kamar mandi. Dia membasuh mukanya pelan hingga beberapa bagian di rambut depannya ikut terbasahi. Kamu mengamati Hanbin yang sekarang hanya mengenakan celana pendeknya saja, tersenyum mengamati proporsi tubuh kekasihmu itu.

"Kenapa? Ngeliatinnya gitu banget? Mau peluk ya?" Hanbin tersenyum masih di depan cermin wastafel, kamu langsung mengalihkan pandangan karena malu, justru itu membuat Hanbin tertawa geli mendekat padamu. Kedua tangan Hanbin menangkup ke pipimu kemudian meremas pelan hingga bibirmu maju beberapa senti.

"Gemes banget sih sayangku ini? Aku emang ganteng, jadi jangan diliatin mulu kan aku malu." Hanbin berkata dengan percaya diri membuatmu langsung menepuk dadanya pelan, Hanbin tertawa sedangkan kamu langsung bangkit dari dudukmu, hendak bersiap siap untuk sarapan. Namun dengan cepat, Hanbin langsung memeluk tubuhmu dan membanting tubuh kalian berdua keatas ranjang. Kamu dan Hanbin sama-sama tertawa apa lagi saat Hanbin sama sekali tidak mau melepas pelukannya.

"Kak! Ayo makan! Hahaha!" Kamu membujuk Hanbin yang malah makin erat memeluk tubuhmu.

"Coba ngadep sini yang bener dong." Kamu akhirnya menurut pada Hanbin yang dengan cepat menangkupkan kedua tangannya di pipimu.

"Ini sarapanku." Hanbin berucap cepat kemudian mengecup pipi kananmu, pipi kirimu, dahimu, pucuk hidungmu dan terakhir mengecup bibirmu lama sampai kedua tangannya turun memeluk pinggangmu. Dengan cepat kamu mendorong dada Hanbin untuk memisahkan kalian berdua.

"Ih kalo kaya gini lama-lama beneran ngga jadi sarapan ah!" Kamu langsung bangkit dengan wajah yang memerah padam, meraih tas kecilmu kemudian bergegas lari menuju ke pintu, Hanbin tertawa pelan melihat tingkahmu.

"Loh gimana sih? Kan tadi sarapan! Ih sayang tungguin aku belum pake baju!" Hanbin berteriak dan bergegas meraih hoodie yang ia gantung. Sedangkan kamu menjulurkan lidah sebelum akhrinya benar-benar keluar dari kamar. Hanbin tersenyum semakin lebar, kebahagiaan mana lagi yang perlu ia cari? Sepertinya tidak ada.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Euphoria Season 2 • Hanbin (B.I) iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang