Chapter 09. His Request with Bad News for Him

55 13 0
                                    

Lama mereka habiskan waktu di perjalanan, tidak secepat pagi tadi saat Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal. Semakin terasa lebih lama bagi lelaki itu karena tak ada percakapan yang mengisi ruang diantara mereka, radio sengaja diputar sebagai objek pengalihan untuk menghilangkan kebosanan serta mengisi kekosongan yang terjadi sepanjang perjalanan hingga sampai di kediaman mereka.

Sebelumnya, mereka sempat bercakap-cakap singkat membahas Jiwoo dan kakaknya lalu berlanjut dengan permasalahan istrinya antara Kim Saeron dan Jung Ssaem yang akhirnya ia ketahui namanya adalah Jung Hoseok lalu berakhir memutar memori singkat mereka tadi saat memberi makan hewan dengan Hwa Young yang terlihat bersemangat saat membahasnya lagi. Dari sana Jungkook mengetahui sebuah fakta bahwa, tadi itu adalah kali pertama istrinya mengunjungi kebun binatang, lantas ia berjanji akan lebih sering meluangkan waktu agar bisa menjelajah kebun binatang lainnya.

Mengenai Kim Saeron dan Jung Hoseok, dapat Jungkook simpulkan sebagai kecemburuan salah satu pihak lantaran pihak lainnya yang memberikan perhatian berlebih pada istrinya, disaat kedua pihak itu sudah jelas terikat perjodohan hingga berakhir pada pernikahan seperti yang Jungkook dengar pagi ini. Kecemburuan yang terus membakar jiwa, membawa panas yang semakin tinggi hingga melibatkan sentimental pribadi dalam setiap hal yang berhubungan dengan Hwa Young.

"Ingin berganti baju yang lebih nyaman dulu atau langsung menangani kakimu?" Tawarnya setelah mendudukan sang istri pada sofa di ruang tengah, berjongkok didepan istrinya dengan kedua tangan bertumpu pada sisi kanan dan kiri Hwa Young.

"Mungkin berganti baju dulu. Aku sedikit gerah."

"Baiklah, kita ke kamar." Jungkook mengangkat Hwa Young membawanya menunju kamar mereka.

"Apa lukanya masih sakit?" Tanya lelaki itu ditengah kakinya melangkah menuju kamar, hanya sekadar mengisi keheningan.

Hwa Young menggeleng, "Sudah tidak sakit. Hanya luka kecil, sebentar pasti sembuh."

"Tadi kenapa bisa jatuh?"

"Tidak tahu. Kurasa aku sudah berpijak dengan benar, tapi nyatanya aku menginjak sebuah lubang dan hak sepatunya terjebak disana lalu jatuh." Jelas Hwa Young.

"Besok kita bisa berbelanja sepatu untukmu. Kurasa mengajar tidak perlu hak setinggi itu."

"Tidak usah, aku bisa mengambil sepatuku dari flat."

"Flat?" Jungkook mengernyit.

"Hm, aku akan mengambilnya besok."

"Setahuku kau tidak tinggal di flat."

Kalimat Jungkook tadi sukses membuat Hwa Young terdiam. 'Jika bukan flat, lantas dimana aku tinggal?'

"Baju apa yang ingin kau pakai? Biar ku ambilkan." Suara suaminya itu mengangkat kesadarannya dari kubangan pertanyaan.

"Kaus putih dan celana training hitam itu saja. Dan, Jung, bolehkah aku mandi dulu?"

"Baiklah, biar kuletakkan ini di kamar mandi."

Jungkook berlalu ke kamar mandi menghabiskan waktu beberapa menit lalu kembali lagi untuk membawa Hwa Young kesana. Setelah mendudukan istrinya pada pinggir bath up, ia berjongkok lalu sedikit mendongak menatap netra sang istri.

Di dalam bath up itu sudah terisi air hangat dengan dengan aroma terapi yang harum menenangkan menyapa penghidu Hwa Young.

"Kurasa berendam lebih cocok untuk saat ini. Aku sudah menyiapkan semuanya, pakaianmu ada disana." Jungkook menunjuk sebuah meja dinding kecil dari kaca dengan bajunya yang sudah tertata rapi disana. "Aku ada di luar, panggil aku kalau sudah selesai."

Who Are You?Where stories live. Discover now