Pagi ini Hwa Young sedang berkutat di dapur, membuat masakan sederhana untuk sarapan sebelum mereka pergi. Ya, pagi ini mereka akan pergi ke Jepang. Semalam saja Jungkook sudah terlihat bersemangat, antusiasnya bertahan sampai pagi ini. Mondar-mandir dengan beberapa tas bawaan, lantas merapikan rumah pada beberapa titik yang berantakan, sengaja berbagi pekerjaan dengan sang istri.
Jungkook mendekat pada Hwa Young diam-diam, berniat ingin mengejutkan wanita itu. Tanpa perhitungan, disaat sudah hampir mendekat, tiba-tiba saja istrinya itu berbalik dan membuat keduanya sama-sama terkejut. Hampir saja penggorengan yang masih mengepul berisi minyak panas itu mengenai kaki Jungkook kalau Hwa Young tak segera menariknya hingga tumpah mengenai lantai.
"JEON JUNGKOOK! Hampir saja kena, kan!" Sentak Hwa Young begitu keras lantaran marah dengan tingkah mendadak sang suami. Untung ia bisa merespon cepat, kalau tidak mungkin kulit kaki yang putih itu sudah melepuh.
"Maaf," sesal Jungkook.
"Makanya, jangan dekat-dekat kalau aku sedang memasak! Jangan mengganggu, jangan mengagetkanku seperti ini lagi, kalau tidak mau mandi minyak panas!" Oceh Hwa Young yang masih kesal dirundung emosi.
"Ck! Menyebalkan!" Ia menyelipkan anak rambut berantakannya di kedua sisi telinga dengan kasar lalu memandang Jungkook masih penuh dengan kekesalan, "tunggu dimeja makan!" Titahnya langsung dituruti langkah menjauh sang suami.
Hwa Young lantas berjongkok setelah mengambil kain, ia mengelap tumpahan minyak di lantai dengan muka masam. "Aish...! Merusak mood saja," gerutunya ditengah membersihkan.
Nah, benar, kan? Pribadi Hwa Young sudah berganti, padahal semalam Jungkook masih mendapati sisi lembut sang istri hingga pagi ini sebelum ia terbangun. Padahal selama waktu itu, ia tak melakukan apapun yang memicu emosi, kecuali yang tadi. Biasanya Hwa Young juga tidak pernah protes atau bahkan marah-marah sampai seperti ini.
Ia hanya bisa melihat Hwa Young yang kini tengah mengepel lantai disana dalam tundukan kepala. Tiba-tiba saja wanita itu menjatuhkan tongkat pel dan berlari ke dalam kamar mandi sambil menutup mulutnya. Oh, Jungkook bisa mendengar suara muntahan dari dalam sana. Ia bergegas meninggalkan kursi dan menghampiri sang istri.
"Young? Kau sakit? Apa yang terjadi?" Tanya Jungkook panik.
Bukannya menjawab, Hwa young justru menggusur sang suami hingga keluar dari sana dan mengunci pintu dengan segera. Mengabaikan segala kalimat tanya yang lelaki itu lontarkan.
Tiga menit berlalu dan Hwa Young tak kunjung menampakkan diri, Jungkook akhirnya kembali bersuara, memastikan keadaan sang istri didalam sana dengan suara yang sedikit keras, "Young? Apa perlu periksa ke dokter? Aku ak–"
"Berisik, Jeon!" Teriak Hwa Young dari dalam, terdengar suara desisan sebelum kalimat selanjutnya terucap, "kepalaku pening. Diamlah dan tunggu aku keluar!"
Lelaki itu menghela napas lantas melanjutkan pekerjaan istrinya yang tertunda. Rasa bersalah menyambangi kala melihat lantai yang belum sepenuhnya dipel. Setelah selesai, ia menyandarkan tubuh pada dinding persis sebelah pintu kamar mandi. Menunggu sang istri keluar dari sana setelah sepuluh menit ia habiskan untuk membersihkan lantai.
Pintu itu akhirnya terbuka, menampilkan Hwa Young dalam keadaan kacau dan pucat. Wanita itu berjalan tanpa melihat sekitar, hampir saja terpeleset lantai licin kalau Jungkook tidak tanggap segera menarik tubuhnya.
"Awas!" Ia melihat gerakan reflek sang istri yang memegang perut, menciptakan kerutan pada kening sembari berkata, "lantainya masih licin."
Hwa Young sontak melepaskan diri dari Jungkook, mukanya masih terlihat kesal meski pucat pasi, "makanya, jangan merusuhku tadi! Kan, tidak begini jadinya."
YOU ARE READING
Who Are You?
FanfictionJeon Jungkook. Kita melewati banyak cerita bersama dalam pernikahan ini. Cerita yang kita lalui bersama. Ah, bukan. Aku tidak melalui semua cerita itu bersamamu. Maafkan aku, tidak semua waktu yang kau lalui bersamaku itu adalah aku yang kau kenal...