Chapter 39. Congratulations, it's a...

51 5 0
                                    

Jungkook dan Hwa Young pulang lebih cepat dari rencana mereka sebelumnya, memang sempat menikmati guguran bunga sakura tapi tidak sepenuhnya. Kehamilan Hwa Young yang memasuki bulan keempat waktu itu sempat mengalami kontraksi karena kelelahan, wanita itu terlalu antusias menyambut guguran bunga hingga tidak sadar bahwa ada Lil Jeon yang perlu diperhatikan dalam perutnya.

Kontrasi itu berhasil membuat Jungkook kalang-kabut sebab ini pengalaman pertamanya sebagai calon ayah. Ia langsung memboyong Hwa Young pulang, kembali ke Korea. Bagusnya lagi, kepulangan mereka saat itu membuat keadaan Hwa Young semakin buruk. Alhasil wanita itu diharuskan untuk istirahat total selama dua minggu.

Lucunya, Hwa Young justru tergelak tawa melihat kepanikan sang suami. Sejujurnya ini kontraksi awal kehamilan yang wajar dan tidak berbahaya, ia sudah mencarinya di internet. Brackston-Hicks nama kontraksinya, dan kemunculannya memang sering saat kehamilan bulan keempat.

Sebenarnya dokter juga sudah mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, hanya perlu mengistirahatkan tubuh saat dirasa kontraksi itu datang. Tapi karena sempat melakukan perjalanan dari Jepang ke Korea dalam keadaan tubuhnya yang kurang baik membuat kontraksi itu bertambah parah.

Jungkook merasa bersalah kala itu, sewaktu dengan gegabah memilih pulang, langsung tepat hari itu juga saat Hwa Young meminta mereka untuk berdiam diri di rumah untuk beberapa hari. Ia tidak menangis, tapi ada gurat kesedihan pada parasnya sebab ia nyaris membahayakan sang calon anak beserta ibunya. Berulang kali kata maaf terucap dan Hwa Young selalu tergelak setelah menenangkan sang suami.

Dokter waktu itu mengatakan bahwa perasaan dari calon anak dan ibu itu berpengaruh pada kondisi tubuh. Jadi kalau Lil Jeon dan dirinya senang, maka tubuhnya akan bereaksi sama, itu yang ia rasakan. Sewaktu berjalan-jalan sebelum kontraksi datang, ia merasa bahagia, bahkan sangat bahagia, hanya saja ia lupa bahwa ada calon anak yang sedang berbagi energi bersamanya, dan melihat Jungkook yang panik juga sempat membuatnya khawatir, mungkin saat itu pula yang menjadikan kontraksinya semakin buruk.

"Young, kenapa di dapur?" Tanya Jungkook kala menemukan istrinya berkutat didapur setelah ia sepulangnya bekerja malam ini.

"Membuat makan malam."

"Aku bisa membuatnya nanti setelah berganti baju."

Hwa Young menggeleng dengan fokusnya masih mengaduk kuah disana, "sudah dua minggu lebih aku istirahat dan Tuan Suami selalu menyiapkan semuanya sendiri. Sekarang gantian aku yang akan menyiapkan semuanya."

"Tapi kau masih harus istirahat."

Istrinya langsung berbalik menghadapnya, tangannya bertengger di pinggang bak teko lalu berkata, "ingat kata Dokter Sena? Aku hanya perlu istirahat total selama dua minggu, setelahnya aku bisa kembali beraktivitas seperti biasa."

"Tapi, kan, pelan-pelan kembali beraktivitasnya."

"Ini juga pelan-pelan. Aku hanya memasak hari ini, tidak ada yang lain. Dua minggu istirahat total itu membosankan. Aku tidak mau Lil Jeon jadi malas." Hwa Young mematikan kompor dan hendak mengangkat panci itu ke meja konter sebelum dipindahkan pada mangkuk kaca, namun Jungkook segera menahannya.

"Biar aku saja. Kau tidak boleh bekerja terlalu berat."

Hwa Young terkekeh ringan, "ini tidak berat, Jung. Aku bisa mengurusnya, sebaiknya sekarang kau mandi dan setelah itu kita makan malam bersama." Ia mendorong Jungkook agar tidak mengakusisi lebih jauh lagi area kekuasaannya.

Setelah mengusir Jungkook dan menata menu makan malam, Hwa Young duduk nyaman di ruang makan sambil memakan potongan buah apel, tangan kirinya mengusap lembut perutnya yang sudah sedikit membuncit. Matanya sibuk bergerak dari kiri ke kanan membaca sederet kalimat panjang dalam buku yang sudah ia baca setengah. Sekiranya lima belas menit kemudian Jungkook datang bergabung, sedikit mengganggu istrinya yang fokus membaca dengan memberi kecupan singkat di pipi.

Who Are You?Where stories live. Discover now