(9) Kelompok

129 12 4
                                    

18052020

Part 9

"Daniyal teman kamu masih otw kah ke sini? "tanya Nadya yang kini tengah mempersiapkan alat-alat memasak dan untungnya semuanya telah dicuci bersih oleh pembantunya.

" Iya bunda. "Daniyal tengah menunggu di ruang makan.

" Bunda nanti teman kakak banyak yang ke sini? "tanya Nevan yang duduk di samping Daniyal.

" Emm ada 5 orang kata temennya a a. Bener gak a? "tanya Nadya lagi pada Daniyal.

" Iya bun. "

" A a gambar mulu ya. "Nevan menatap Daniyal yang tengah serius menggambar.

" Katanya kamu ingin mobilmu digambar a a. "Daniyal menoleh menatap adiknya itu.

" Iya deh, nanti biar Nevan aja yang mewarnai. A a gambar banyak ya! "pinta Nevan.

" Iyaya. "

" Yaudah Nevan ke atas dulu mau mainan. "Nevan segera berlari menuju kamarnya.

Terdengar suara ketukan dari luar pintu membuat Nadya langsung bergegas menuju pintu utama. Sebelum membuka pintu, ia mengintip dari jendela melihat siapa yang datang dan ternyata adalah teman-teman Daniyal.

Ceklek

Terdengar suara pintu terbuka menampilkan empat orang teman Daniyal tapi yang membuat Nadya terheran dan tertawa yaitu dua teman Daniyal yang ia ketahui namanya Elang dan Satria itu tetap memakai helm fullface di kepala mereka.

"Eh kalian berdua kenapa masih pakai helm, taruh aja di rak helm sana. Kan kalian sering ke sini. "

" Anu bunda, kita lagi antisipasi takut terkena cipratan minyak goreng."Satria tampak melepaskan helmnya disusul Elang yang juga sama melepaskan helm miliknya.

"Kan masaknya nanti, emang kalian udah belanja?"Nadya menggelengkan kepalanya pelan lalu ia menoleh samping Elang dan Satria. Ada dua gadis yang asing baginya.

"Halo tante. "sapa dua gadis itu dan langsung mencium punggung tangan Nadya.

" Hai, panggil Bunda saja ya. "Nadya tersenyum ramah.

" Masuk dulu yuk, oh ya nama kalian siapa? Bunda belum pernah lihat kalian. "Nadya merangkul dua gadis itu untuk berjalan masuk ke dalam.

" Langsung ke dapur saja!"ajak Nadya pada elang dan Satria.

"Iya bunda,"balas mereka berdua yang langsung ngancir ke dapur terlebih dahulu karena memang sudah akrab main di rumah Daniyal.

"Nama saya Meilee, bunda. "

" Saya Brylea, bunda. "Lea sedikit merasa gugup ketika ditatap bundanya Daniyal. Sungguh sangatlah cantik pantas saja Daniyal sangat tampan apalagi Adit.

" Wah sama seperti nama ayahnya Daniyal, ada Bry-nya di depan. Kalau nama ayahnya Daniyal itu Bryan. "

" Itu sangat kebetulan sekali. "kedua orang tertawa pelan.

Kini mereka tengah berada di ruang dapur, Lea akan meneriaki nama Daniyal namun segera ia menutup mulutnya kala teringat ini di rumah sapa. Lea menatap berbinar ketika Daniyal menatapnya walau itu hanya sekilas saja.

" Mau masak apa nantinya? "tanya Nadya pada mereka semua.

" Gimana kalau ikan gurame bakar madu? "usul Elang.

" Emang lo bisa masak? "tanya Satria meremehkan Elang.

" Gue pernah nyoba waktu tahun barunan kemarin sama keluarga. Enak kok, gue inget tapi nanti googling deh biar lebih paham. "Elang menggaruk tekuknya yang tak gatal.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang