Part 27

54 5 0
                                    

Part 27

"Kenapa lo disini? "tanya Daniyal pada Elang, ia menatap tak suka pada temannya itu yang sekarang duduk di samping Lea.

Elang dan Lea yang tengah asyik berbincang di dalam kelas pun kompak menoleh ke asal suara tadi.

" Si pemilik bangku ini dateng, ya deh gue pergi. "Elang beranjak berdiri, Daniyal langsung bergegas duduk di bangkunya.

Elang berjalan memutari bangku kemudian mengambil kursi di sebelah Lea dan didekatkan ke bangku Lea.

" Lanjutin cerita tadi dong, Lea. "Elang tersenyum lebar menatap Lea yang saat ini tertawa setelah mendengar cerita lucu dari Elang.

Elang dan Lea melanjutkan berbincang entah mereka membicarakan apa. Mereka saling melemparkan tawanya masing-masing, bahkan Elang tak segan menyelinapkan anak rambut nakal Lwa ke belakakg telinga Lea dan sesekali mencubit gemas pipi Lea.

Ada perasaan tak suka dibenak Daniyal melihat Elang menyentuh Lea. Makin lama makin membuatnya merasa muak sekali. Ia juga merasa aneh tumben saja Lea tak menyapanya dan mengabaikan kehadirannya disini. Lea lebih memilih berbincang dengan Elang, Lea tak seperti biasanya yang selalu menggodanya dulu. Jauh dilubuk hatinya, Daniyal merindukan suara Lea yang centil ketika mengajaknya berbicara tapi Daniyal masih berusaha menepis perasaan itu dan

"Lo bisa ke bangku lo sendiri? "sentak Daniyal membuat Lea dan Elang kaget.

" Jam pertama jam kosong, gue sama Lea juga gak ngusik lo. "

" Tapi gue terganggu! "

" Emm pasti Daniyal mau menggambar, Elang. Kita bicara di luar aja ya? "Lea yang tak mau ada keributan antara Daniyal dan Elang.

" Tapi Lea kalau di luar ntar ada guru, kita kan jam kosong. "

" Emm dimana yah. "

" Ikut gue aja deh. "Elang menarik tangan Lea.

Daniyal berulangkali menghembuskan napasnya pelan yang masih melihat Elang dan Lea.

'Gue marah? Aishh kenapa sihh gue? 'Daniyal berdecak kesal di dalam hatinya.

Ia merasa tak rela Lea pergi bersama Elang sekarang.

" Ayolah fokus. "Daniyal mencoba fokus menggambar tapi tiba-tiba ia memikirkan hal buruk tentang Lea dan Elang.

" Gak gak, gue gak boleh gak bolehgak boleh! "Daniyal mengacak-acak rambutnya, ia merasa frustasi tetap saja mengkhawatirkan Lea.

" Lo napa Yal? "Satria dan Pio menghampirinya. Daniyal mendongakkan wajahnya menatap mereka berdua.

" Gue tanya... "Daniyal mengeluarkan suara setelah beberapa detik terdiam.

Satria dan Pio saling pandang lalu menganggukkan kepalanya.

" Tanya apa? Tumben. "Mereka merasa heran saja Daniyal seperti orang frustasi.

" Lo pernah gak? Ngerasa gak suka ke seseorang yang deketin orang terdekat lo? "

" Cemburu maksud lo? "Satria langsung paham arah pembicaraan Daniyal.

" Oh jadi lo cemburu sama kedekatan Lea dan Elang nih. "Pio berusaha bersikap biasa meski ingin sekali tertawa.

" Gue cemburu lihat Lea sama Elang, "gumam Daniyal.

" Cieee udah mulai suka yah lo sama Lea? "Satria menggoyangkan bahu Daniyal beberapa kali.

" Apaan sih! Enggak lah! "Daniyal tetap mengelak.

"Oh gitu, lo gak ngaku..." Satria bersedekap dada, ia menaik turunkan alisnya ketika Daniyal menatapnya.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang