Part 32

56 5 0
                                    

Part 32

Part 23-SAMPAI ENDING NANTINYA MASIH BELUM DIREVISI, BANTU YA GUYS BENERIN

Part 23-SAMPAI ENDING NANTINYA MASIH BELUM DIREVISI, BANTU YA GUYS BENERIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniyal menatap sendu adik bungsunya yang tengah terbaring lemas di atas brangkar rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daniyal menatap sendu adik bungsunya yang tengah terbaring lemas di atas brangkar rumah sakit. Wajah adiknya pucat dan terdapat alat bantu pernapasan didua lubang hidungnya. Nevan sedang tidur tenang setelah kedatangan tadi.

"Maaf kan A a ya Van." Daniyal terlalu menyibukkan diri dan sering menolak ajakan Nevan yang ingin ditemani olehnya.

Daniyal merasa sangat bersalah pada adiknya, ia ingat sekarang adik-adiknya masih membutuhkannya semenjak Adit kuliah di kota lain. Padahal Adit sudah mewanti-wanti dirinya berulang kali untuk menjaga adiknya meski masih ada bunda dan ayah, peran kakak itu penting.

"A a janji, akan temani Nevan lagi. "Daniyal meraih tangan adiknya yang terasa dingin.

Mengusap pelan tangan adiknya, di samping Daniyal terdapat Bryan yang masih duduk terdiam. Jika ada anaknya yang sudah begini pasti Bryan selalu siaga merawatnya dan rela kehilangan rekan kerjanya demi sang anak.

"Dari beberapa hari yang lalu, Nevan selalu mencarimu. "Daniyal menoleh menatap ayahnya, Bryan bersedekap dan memandang lurus ke depan.

" Nevan gak bilang ke aku, yah. "

" Karena dia tak mau mengganggumu. "

Bibir Daniyal terkatup rapat, suara datar dari ayahnya menandakan ayahnya tengah menahan amarahnya.

" Kamu sibuk apa? "tanya Bryan pada Daniyal.

" Aku hanya menggambar. "

" Menggambar? Benar, hanya menggambar saja? "

" Aku aku... "Daniyal memejamkan matanya dan menundukkan wajahnya ke bawah.

" Kamu membuka tempat les lukis dan jasa cover novel. "sontak hal itu Daniyal membulatkan matanya dan menolehkan wajahnya ke ayahnya.

" Bagaimana ayah tau? "

" Kamu mengira ayah hanya diam saja? Kamu salah, Iyal. Ayah selalu mengawasimu semenjak Syifa berbohong pada ayah. Tentu ayah tak tinggal diam sekarang, ayah mulai mengawasi anak-anak ayah yang kentara sekali menyembunyikan sesuatu. "Bryan menghembuskan napasnga kasar, rasanya sakit saja hatinya mengetahui anak-anak selalu menyembunyikan sesuatu padanya.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang