Part 30

110 9 2
                                    

Part 30

Pagi hari di rumah keluarga Abrissham...

"Nanti malem ada acara di kantor ayah, semuanya ikut ya? "Bryan menatap anak-anaknya satu per satu. Pandangannya tertuju pada sosok putra keduanya tengah sibuk menggambar.

" Sepertinya Daniyal lagi sibuk, "sindir Bryan pada anaknya. Maniknya masih menatap anaknya yang sepertinya tak sadar ditatap olehnya sedari tadi.

" A Iyal..."Panggil Nevan sembari menyenggol lengan kakaknya.

"Apa Van? "Daniyal tidak menolehkan kepalanya dan tetap sibuk pada gambarannya.

" Ayah ngajak omong A a, "ujar Syifa sedijit meninggikan suaranya agar Daniyal sadar.

" Eh iya ayah? "Daniyal langsung menatap ayahnya. Tangannya segera membereskan alat gambarnya yang berserakan di atas meja ruang makan.

Nadya menolehkan wajahnya ke samping, suaminya seperti menahan amarahnya dan itu membuatnya khawatir.

" kamu mau ikut? "tawar Bryan pada Daniyal.

" Kemana yah? "tanya Daniyal yang masih belum mengerti.

" Ke kantor ayah. "

Daniyal terdiam sejenak dan mulai memikirkan nantinya. Ia berpikir pasti acara itu akan lama sekali dan sangat membosankan juga.

" Tidak yah.. "tolak Daniyal seraya menggelengkan kepalanya beberapa kali.

" Mas.. "Nadya menggenggam tangan Bryan.

" Ya sudah kalau gitu.. "Bryan menghembuskan napasnya berat, sampai kapan anaknya mau berubah dan sadar atas kesalahannya tersebut?

Nadya tersenyum menatap suaminya yang mulai bersabar menghadapi sikap egois Daniyal. Nadya ingin anaknya berbuah tanpa paksaan dan sadar sendirinya.

Daniyal hanya mengangguk saja lalu melanjutkan sarapannya begitu juga dengan yang lain.

...

"Daniyal! "teriak Lea berlari sekencang mungkin menuju Daniyal, ia tersenyum lebar melihat Daniyal berjalan gontai di koridor kelas 11 IPA.

" Jangan lari! "peringat Daniyal namun Lea mengabaikannya dan tetap berlari.

Dan...
Hap!

Daniyal menangkap Lea yang hampir jatuh karena lantai masij licin sehabis dipel oleh tukang kebun.

Salah satu lengan Daniyal melingkar ke pinggang Lea dan kini keduanya nampak sama-sama memandang lekat satu sama lain. Debaran yang mereka berdua rasakan pun kian menjadi-jadi, Daniyal merasa deru napas beraroma susu darj mulut Lea langsung melepaskan tangannya dari pinggang Lea.

"Daniyal... "Lea menjulurkan tangannya tepat di depan dada Daniyal.

Daniyal menatap bingung tangan Lwa yang mendekati dadanya.

" Napa? "Tangan Daniyal menahan lengan Lea, ia masih belum paham apa yang dilakukan Lea padanya.

" Udah deh, aku mau periksa dulu. "Napas Lea memburu dan berusaha menepalkam telapak tangannya pada dada bidang Daniyal.

Daniyal menyerah pun membiarkan saja, maniknya masih memandangi Lea dan merasa aneh saja pada gadis itu.

" Daniyal juga merasakan apa yang Lea rasakan.. "Lea tersenyum lebar saat merasakan debaran jantung Daniyal.

" Terus? "

" Lea mau nanya sebenarnya, hmm tapi takut nanti Iyal marah. "Lea mengerucutkan bibirnya swtelah mengatakan itu.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang