Part 23

81 5 0
                                    

PERHATIAN
TOLONG DIBACA

Part 23-SAMPAI ENDING NANTINYA MASIH BELUM DIREVISI, BANTU YA GUYS BENERIN

Part 23

"Non Lea mau kemana? " Bi Yanti pada anak majikannya kala pakaiannya bukan pakaian rumah.

" Mau jalan-jalan aja bi, suntuk di rumah terus apalagi malming begini. "Lea tersenyum lebar sembari memasang sepatu sendal dikakinya.

" Hati-hati ya non, sama pak sopir? "tanya Bi Yanti kembali.

" Enggak bi, mau sendiri aja. "

" Jangan malem-malem non!"tegur bi Yanti merasa khawatir.

"Siyap bi, yaudah Lea pamit pergi dulu ya bi. "

Setelah itu Lea keluar dari rumahnya sembari menarik resleting jaketnya ke atas. Lea merapikan rambutnya dan memasang topi baret berwarna merah.

" Halo Qil? "Lea menerima telepon dari temannya.

" Lea gue gak bisa, gue ada acara keluarga, "balas seseorang dari seberang sana.

" Ouh mau shopping, yaudah gapapa. "

" Gue tutup dulu ya, besok gue ke rumah lo. "

" Oke. "

Lea menghembuskan napasnya pelan, sebenarnya beberapa menit yang lalu sempat mengajak sahabatnya untuk jalan-jalan tapi Aqila tak bisa. Kini Lea berjalan sendirian namun tetap kondisi jalan raya sangatlah ramai. Ia tak berhenti untuk tersenyum melihat keindahan pasar malam dekat rumahnya, ia hanya melewatinya saja karena tujuan pergi bukan ke tempat ini.

Lea mampir ke supermarket saat mulai merasakan haus. Ia memborong lima susu kotak rasa strawberry dan tak lupa jajanan ringan. Setelah selesai barulah ia melanjutkan perjalanan, sengaja memilih jalan kaki saja sambil menikmati jalanan sekitar sini.

Ia menyeruput susu kotak sambil berjalan melewati banyaknya penjual kaki lima. Matanya menyipit kala melihat tiga orang anak kecil tengah mencari botol dan lainnya.

" Adek adek?"panggil Lea dengan suara lembutnya pada mereka bertiga saat sudah berada di sampingnya.

"Iya kak, "jawab salah satu dari mereka bertiga. Dua laki-laki berusia sekisar enam tahun dan satu perempuan berusia sekisar lima tahun.

" Kalian sibuk ya? "tanya Lea lagi pada mereka yang kelihatannya enggan menatapnya karena lebih memilih melanjutkan pekerjaannya.

" Kakak mau menghina kami kan? "sarkas anak laki-laki tersebut.

" Tidak kok. "Lea menggelengkan kepalanya pelan.

" Terus? Kakak kelihatan anak orang kaya kan pasti nih seperti anak lain mau merendahkan kami. "

" Kalian salah paham. Kakak di sini mau ngasih sesuatu. "Lea tersenyum lebar saat mereka bertiga menatapnya dan menghentikan aktivitas tadi.

"ini kakak ada jajan, nih buat kalian." Lea menyodorkan kantong plastik berwarna putih pada mereka tetapi mereka bertiga malang saling pandang.

"Kakak gak ada niat buruk kan? Kami sadar, kami miskin. Tolong jangan hina kami! "

" Tidak akan, kakak memang pengen aja ngasih ini. Kalian udah makan malam belum? "Tanya Lea yang kini mendekati seorang anak perempuan berusia lima tahunanan.

" Belum kak. "

" Kakak jangan sentuh Nana, nanti tangan kakak jadi kotor. "anak perempuan bernama Nana itu memundurkan langkahnya ketika Lea mendekatinya.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang