Part 28

61 6 0
                                    

Part 28

"Pak, Lea gak usah dianter, Lea ada yang jemput. "Lea menghampiri sopirnya yang sedang memanasi mobil di depan rumah.

" Oke non. "Sopir itu menganggukkan kepalanya mengerti.

Lea sudah merasa siap pun segera menuju pinggir jalan rumahnya. Ia menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri, menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

" Daniyal! "Teriak Lea seraya melambaikan tangannya kala Daniyal bersama motornya mengarah padanya.

" Lama? "tanya Daniyal sembari memberikan helm bogo berwarna hitam pada Lea.

"Enggak kok, kamu bawain aku helm?" Lea merasa senang menerima helm dari Daniyal.

"Itu helm gue dulu, pakailah! "suruh Daniyal. Daniyal memakai helm full face sejak dibelikan motor ninja oleh ayahnya, sebelumnya ia mengerandai motor biasa saat smp.

" Ok. "Lea pun mulai memakai helm milik Daniyal itu kemudian Lea menaiki motor Daniyal.

" Yuk berangkat! "

" Gue gak diajak pamit ke mama lo? "tanya Daniyal bingung.

" Mama lagi kerja. Udah ayo berangkat keburu telat. "Lea menepuk punggubg Daniyal. Lea menyembunyikan raut wajahnya yang sedih dibalik punggung Daniyal tanpa Daniyal tau.

Daniyal pun melajukan motornya membelah jalanan ibukota.

Beberapa menit kemudian mereka sudah dampai di sekolah lebih tepatnya di parkiran. Di sana mereka disambut oleh Satria, Pio dan Elang.

"Wehh barengan nih. "Satria mulai menggoda mereka berdua.

" Iya dong. "Lea turun dari motor Daniyal lalu memberikan helm pada si empunya.

" Seneng banget kayaknya. "Elang berjalan mendekati Lea tapi saat sudah dekat di samping Lea, seseorang dari belakang Lea mendorong Elang.

" Jaga jarak! "Daniyal menatap Elang tajam, lalu tangannya meraih yangan Lea lembut dan berjalan melewati ketiga temannya.

Lea diam ketika tangannya ditarik oleh Daniyal dan ikut saja berjalan menyamai langkah Daniyal yang sedikit cepat.

" Udah deh, gue udah bilang berulang kali ke lo buat gak nahan hati lo agar gak jatuh ke Lea. "Pio menghampiri Elang dan menepuk pundak temannya itu.

" Gue dulunya sama kayak lo, Lang. Tapi percuma juga, Lea tetap milih Daniyal. "Satria menyetujui ucapan Pio tersebut.

" Tapi gue gak akan tinggal diam kalau Lea disakitin lagi sama Iyal. "Elang menghela napasnya pelan, ia hanya merasa khawatir nantinya Lea disakitin oleh Daniyal.

" Disakitin atau enggaknya, itu bukan urusan lo, Lang. Itu udah jadi sekuensinya. "Pio mengajak dua temannya itu menuju ke kelas.

" namanya juga jatuh cinta harus siap patah hatinya nantinya, kayak lo gak pernah pacaran aja. "Satria tertawa pelan.

" Kalah noh sama Pio, si jomblo tapi kalau soal cinta, pinter banget. "Pio memutarkan bola mata hitamnga jengah setelah mendengar ucapan Satria. Antara mengejeknya dan memujinya.

" Kenapa sih Lea sukanya sama Daniyal? Dari semenjak kita satu kelas mos dulu sampai sekarang Lea tetap aja ngejar Daniyal, dia udah ditolak mentah-mentah juga. Kayak gak ada cowok lain aja selain tuh bocah, "gerutu Elang. Melihat kedekatan Lea dan Daniyal entahlah ia merasa senang memandangi wajah Lea yang bahagia ataukah sedih Lea bahagia hanya karena Daniyal.

" Lea memang sangat mencintai Daniyal, perjuangannya ituloh dapetin hatk Daniyal pun gak mudah. Tapi gue lihat Daniyal bahagja tuh. "Satria menunjuk Daniyal dan Lea tengah duduk di depan kelas. Di sana Daniyal tengah menggambar sesekali menjawab ucapan Lea.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang