Mulai : 18042020
End :
Cover by @dygraphic
INI ADALAH SEQUEL DARI CERITA MY BABY BOY
MOHON DIBACA CERITA ITU SEBELUM MEMBACA SEQUEL INI
__--__--__--__--__--__--__--__--__--__--__--__--
Menceritakan seorang gadis bernama Brylea Nayara Jovanka begitu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading guys!
"Ayah tadi A a telat sekolah lho! "Syifa mengadu pada Bryan kala ayahnya baru saja pulang dari kerja.
Syifa menghampiri ayahnya yang masih berada di teras rumah begitupula Nadya. Nadya dengan sigap membawakan tas kerja Bryan setelah mencium punggung tangan suaminya.
" Lho telat? Kok bisa? "Tanya Bryan heran, ia melirik istrinya yang tengah menggandengnya masuk ke dalam rumah.
" Gak tau. "Syifa menggelengkan kepalanya dan berjalan di sisi papanya.
" Mana Daniyal? "tanya Bryan pada mereka berdua.
" Daniyal di ruang keluarga sama Nevan. "Setelah mendengar jawaban dari Nadya, Bryan langsung menuju ruang keluarga.
" Daniyal tadi kamu telat? "tanya Bryan saat sudah berada di ruang keluarga dan mendapati Daniyal tengah menggambar bersama Nevan.
" Ayah.. "Ucap kedua putranya. Mereka langsung mencium punggug tangan ayahnya saat ayahnya menghampirinya.
" A a telat hahaha! "Syifa tertawa mengejek menatap Daniyal sambil menjulurkan lidahnya.
" Udah ah Syifa jangan begitu. Mungkin lagi capek, ya kan A? "Nadya mengusap puncuk rambut Syifa dan menyuruh Syifa untuk membantunya menyiapkan makan malam.
" bangun kesiangan tadi aku yah, "jawab Daniyal.
" Kok bisa kesiangan? Tidur larut malam ya? "tanya Bryan tengah mengintrogasi Daniyal.
" Hmm iya. "Daniyal merasa gugup kala ayahnya kini memincingkan kedua matanya saat menatapnya.
"Gambar?" Nada suara Bryan berubah menjadi ketus.
"Ya ayah. "
" Sudah ayah bilang berulang kali, boleh menggambar tapi ingat waktu! "suara Bryan meninggi.
Nevan yang berada di samping Daniyal merasa takut lalu Ia memegang lengan tangan Daniyal erat. Daniyal merasa adiknya ketakutan itu langsung merangkulnya.
