(18) Rasa

91 9 0
                                    

Part 18

Part 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--->Lea mode kalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--->Lea mode kalem

"Qila huaaaa! "Lea langsung memeluk Qila saat tiba di dalam restoran. Ia memang memiliki janji bersama sahabatnya itu.

" Ya ampun Lea, kok nangis? "Wila terkejut ketika Lea menangis tersendu-sendu.

" Lea difitnah... "Lea pun duduk saat Qila menyiapkannya kursi dan menyuruhnya duduk di sampingnya.

" Coba ceritakan? Duh sampai merah gini mata lo. "Qila tersenyum tipis dan merasa khawatir kalau sudah melihat Lea menangis seperti ini.

" Qila nih dari kemarin, Gue udah hubungin lo, kenapa baru sekarang bisa ketemu? "

" Gue lagi sibuk, Lea. Gue ikut lomba lukis di luar kota beberapa hari lagi. "

" Wah di luar kota? "Lea bertepuk tangan bangga pada sahabatnya.

" Eh sekarang lo cerita, kenapa nangis gini? "

" Lo tau kan Qil kalau gue soal ulangan gak pernah main curang dari dulu, gue selalu apa adanya kalau masalah ulangan.. "

Qila menganggguk mengerti.

" Gue kan asyik mandangin doi, eh tiba-tiba bu Oni dateng terus katanya gue bawa contekan di loker.. Gue udah bilang ke bu Oni kalau gue itu gak tau apa-apa tapi bu Oni gak percaya terus nilai gue dikurangi dan disuruh ngerjain ulang di luar kelas.. "Lea menerima tisu dari Qila untuk ingusnya.

"Wah lo dijebak nih! Siapa yang berani jebak lo?!" Qila mengepalkan kedua tangannya dan merasa emosi tatkala sahabatnya difitnah.

"Gak tau, padahal tulisannya lho beda.. Kan tulisan Lea jelek.. Itu tulisannya bagus banget. "Lea mencebikkan bibirnya, kesal memikirkan hal tadi.

" Jadi lo harus cari tau dari tulisan itu. "

" Gimana caranya? "

" lo masih inget banget kan tulisannya? "tanya Qila pada lea.

" Emmm... Inget inget, tulisannya buagus buanget... "Lea menyeruput minumannya kala sudah datang.

" Yaudah lo diem-diem keliling kelas sambil mastiin tulisannya sama enggak seperti contekan itu. "

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang