Part 45

79 5 0
                                    

Part 45

°Bagi kalian mungkin itu hanya kebaikan kecil tapi bagi orang lain? Kebaikan kecil itu sangatlah besar°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°Bagi kalian mungkin itu hanya kebaikan kecil tapi bagi orang lain? Kebaikan kecil itu sangatlah besar°





"Ini tempat apa? "

" Wih banyak lukisannya. "

" Adem banget dilihat nih tempat. "

Itulah komentar mereka saat Daniyal mengajak ke suatu tempat dimana hanya dirinya dan Lea yang tau.

" Ini tempat kerja gue. "Daniyal yang merasa tubuhnya letih pun langsung duduk di atas lantai beralas karpet berbulu tebal.

" Daniyal ini kok udah rapi banget, biasanya kan ada jejeran kanvas dan tempat lukis murid-murid Iyal. "bisik Lea, ia duduk di samping Lea. Disini hanya satu sofa berukuran panjang saja.

" Ibu bisa tinggal disini dulu, ini rumah punya saya yang memang saya gunakan buat kerja tapi karena kondisi saya sedang tidak sehat, saya jadi libur dulu. "Daniyal tersenyum sopan pada Fitri--ibunya Elang.

" Aduh nak, ibu jadi gak enak. "Fitri menggelengkan kepalanya pelan, ia meraaa tak enak hati pada teman anaknya tersebut.

" Tidak apa-apa, Bu. Elang juga teman saya, saya ikhlas bantu keluarga ibu. "Daniyal tersenyum tipis.

Pio, Satria, Elang, Mei dan Lea saling pandang dan tatapan mereka seperti tak percaya mendengar ucapan Daniyal sebab Daniyal dinilai kurang peduli dan suka acuh pada sekitarnya. Lea sangat terkejut apa yang dilakuan oleh Daniyal, karena Daniyal sempat bilang gak menyukai Elang gara-gara Elang mendekatinya.

"Kakak makasih. "Sosok anak perempuan berusia 5 tahun berlari menghampiri Daniyal lalu memeluk Daniyal erat.

" Iya sama-sama. "Daniyal mengusap puncuk rambut Nara, bagaimanapun ini adalah hal spontan yang ia lakukan sebab sebelumnya ia hanya berniat melihat Lea tapi saat mendengar suara samar-samar dari kerumunan yang terjadi di depan rumah Elang membuat ia jadi paham permasalahan tersebut.

"Daniyal.. "panggil Elang.

Daniyal menoleh ke samping dimana Elang duduk di sampingnya dibantu oleh Pio dan Satria.

" Gue berterima kasih banget sama lo, makasih."Elang menepuk bahu Daniyal tiga kali.

Daniyal menganggukkan kepalanya saja.

"Yal, gue juga minta maaf sama lo, "ujar Satria pada Daniyal dengab tatapan rasa bersalah.

"Iya."

"Yal, lo kayaknya masih sakit ya? "tanya Pio saat melihat wajah Daniyal pucat.

" Iyal, istirahat aja ya. "Lea makin khawatir saja saat memegang dahi Daniyal, suhunya masih panas.

Daniyal langsung memeluk Lea dab menyenderkan kepalanya ke bahu gadis itu sontak Lea tersentak, Lea langsung mengusap pipi Daniyal dengan penuh kasih sayang.

Baby Breath (Sequel My Baby Boy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang