Tho jio berlari sambil memanggil pengawalnya untuk segera mengikutinya , shu ryu gi mengerutkan keningnya .
" Kau mau kemana ? ", tanya Shu ryu gi .
" Ada tugas kantor ... aku akan segera pulang ... kau dirumah saja ... ", ucap Tho jio sebelum ia meninggalkan Shu ryu gi .
Sesampainya Tho jio dijalan Permati itu , keadaan memang mencengkram . Tho jio menatap kumpulan pengawalnya Kay se disebuah gang sempit yang sepi .
" Kay se ! ", teriak Tho jio saat melihat keadaan Kay se yang mengenaskan .
" Ada apa dengannya ? ", tanya Tho jio pada seorang pengawalnya .
" Tuan Kay Se ditembak oleh seseorang ... ", ucap Pengawalnya dengan rasa cemas .
" Bawa Kay se kemobil ! cepat ! "
" Siap Tuan ... "
Kay se dilarikan kerumah sakit , Tho jio menjadi bingung harus menelepon Shu ryu gi atau tidak .
" Sadarlah Kay Se ! ada apa sebenarnya ? ", tanya Tho jio pada pengawal Kay se yang terlihat diam .
" Tadi Tuan Kay Se bilang jangan mengikutinya hingga kedalam gang , jadi kami berdiri disekitar gang itu saja kemudian kami mendengar suara tembakan dan Tuan Kay se berteriak , peluru itu mengenai dadanya ... "
" Bukankah dia memakai baju anti peluru ?! ", teriak Tho jio .
" Tapi dadanya tetap terkena ... "
" Argh ! ", geram Tho jio .
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan Kay se dan menemui Tho jio .
" Bagaimana dokter ? ", tanya Tho jio .
" Tenang ... karena baju anti peluru itu , pelurunya tak sampai pada organ dalam tubuhnya , hanya menembus kulit saja ... kami sudah mengeluarkan pelurunya dan sebentar lagi Tuan Kay se akan bangun ... ", ucap dokter itu .
" Terima Kasih ... ", Tho jio tersenyum sumringai lalu berlari memasuki ruang Kay se .
Setelah Kay se bangun dari pengaruh bius itu , ia langsung disambut oleh Tho jio dan beberapa Pengawalnya .
" Aku kira aku akan mati ... ", ucap Kay se sambil tersenyum .
" Apa tak sebaiknya beritahu Shu ryu gi ? ", tanya Tho jio .
" Tak usah ... ayoo kita pulang ... ", ajak Kay se lalu terduduk di ranjangnya .
" Kau baru saja dioperasi ... ", ucap Tho jio .
" Tak apa , rasa sakitnya hanya sedikit ... pasti Shu ryu gi menunggu kita pulang ... ", ucap Kay se .
" Tidak ... menginaplah dirumah sakit hingga tiga hari baru aku akan datang untuk menjemput mu pulang ... ", ucap Tho jio .
" Bagaimana bila Shu ryu gi tau ? "
" Dia tak akan tau ... tenanglah ... aku akan bilang kau sedang ada urusan kantor dan harus pulang ke Bumbol ... "
" Makasih Tuan Tho jio ... "
" Sama sama "
Story By : REHUELLMN
Jangan lupa vote dan komentrnya ya
See you next chapter377 W
[][][]
Author POV
Wahhh ngeri banget sih tuh pembunuhnya , kasihan kang kay se jadi sasarannya kan ? pasti kang kay se kesakitan bangt tuh , kenapa gak dikasih tau aja sih sama kang shumryu gi ? menurut kalian gimana ? komen ya dan juga kalo ada typo komen
Ditulis 1 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BRISIK · P2VLMN3 | END
Ficção AdolescentePART 2 Penyelidikan kasus pembunuhan Emma tetap berjalan walaupun semakin rumit karena jarak yang terlalu jauh . Kesunyian dalam keseharian shu ryu gi menariknya kembali untuk mencari Kay se dan Tho jio walaupun dalam beberapa minggu setelah mereka...