Chapter 36 | Pengakuan Tho Jio Pada Shu Ryu Gi

0 1 3
                                    

Krek

Pintu terbuka , Shu ryu gi langsung menatap Tho jio yang masuk kerumahnya .

" Kau tak mencari Kay se ? ", tanya Shu ryu gi .

" Aku tadi bertemu dia namun dia ada urusan mendadak diperusahaannya jadi dia harus ke bumbol ... "

" Bumbol ? harus sekarang ? tanpa pamit pada ku ? ", tanya Shu ryu gi kesal .

" Ya ... mendadak ... ", ucap Tho jio lalu masuk kekamarnya untuk membersihkan diri .

Pagi hari yang sangat sepi bagi Shu ryu gi , tak ada Kay se lagi sekarang padahal Shu ryu gi masih sangat merindukan Kay se . Shu ryu gi menjalankan aktivitasnya seperti hari biasa . Tho jio juga masih kurang tertarik untuk menjalankan penyelidikan itu mengingat Kay se yang dirawat dirumah sakit .

Siapapun pembunuhnya bagi Tho jio dia adalah Psikopat , dia hanya bisa menembak dengan terus menerus , seperti tak punya pekerjaan lain saja . Hanya karena sebuah rekaman suara membuat semua orang harus merasakan perihnya tertembak ituuu . Memangnya apa isi Rekaman itu ? Shu ryu gi pun masih belum memberitahu mereka semua , hanya dirinya , Emma , Pembunuh itu dan Tuhan yang tau .

" Setelah mendapat informasi dari Hes ta blion maka aku akan lebih menyelidiki kasus ini ... ", ucap Tho jio sambil mengunyah sarapannya .

Shu ryu gi masih diam , mengais ngais piringnya dengan sebuah garpu tangan .

" Kau kenapa ? ", tanya Tho jio pelan .

Shu ryu gi memandang Tho jio , " Sebenarnya kemana Kay se ? " , tanya Shu ryu gi dengan wajah diam tanpa ekspresinya .

" Aku ... aku sudah bilang dia ke bumbol ... ", ucap Tho jio .

" Tadi malam aku menghubungi perusahaannya dan mereka bilang mereka sama sekali tak memanggil Kay se dan tak ada masalah mendesak apapun dikantornya ... ", ucap pelan Shu ryu gi dengan nada menyelidik .

Tho jio tertegun , tenggorokannya mengering lalu ia mengambil gelas dan menyeruput teh hangatnya dan menatap Shu ryu gi lagi .

" Dia hanya bilang itu pada ku , aku tak tau lagi ? mungkin dia singgah dulu di afarta ... ", ucap Tho jio mencari alasan yang tepat .

" alasan konyol ! katakan saja dimana dia ? ", tanya Shu ryu gi .

" Aku tak tau ? ", jawab singkat Tho jio .

Shu ryu gi diam sejenak lalu menatap Tho jio dengan tatapan tajamnya .

" Kemarin pembantu ku bilang baju kotor mu ada darahnya ... darah apa itu ? ", tanya Shu ryu gi .

" Darah ? ", Tho jio berpura pura tak tau .

" Ya darahhh ... jangan berbohong lagi pada ku ! ", ucap Shu ryu gi .

" Aku ... "

" Jika kau mengatakan tak tau lagi maka aku tak segan segan untuk melemparkan pisau ini pada mu ... ", ucap shu ryu gi sambil menunjukkan pisau pemotong buah pada Tho jio .

" Baiklah ! dia dirumah sakit ! "

Story By : REHUELLMN
Jangan lupa vote dan komentrnya ya
See you next cahpter

417 W

[][][]

Author POV

Aduhhh Good Job bangt deh kang Tho jio ! kasih tau aja kali ! biar gak gereget tuh readers wkwk . Oh iya sekedar pemberitahuan nih ya , tolong lihatin yang ada typo ya terus komen aja biar diperbaikin soalnya author terampil gak sempet meriksa segala typo wkwk oke ? See you

Ditulis 1 Mei 2020

BRISIK · P2VLMN3 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang