Orange

165 31 2
                                    

"But I'm way much better now," Kathy mengakhiri ceritanya dengan merapikan lengan bajunya yang tadi ia gulung untuk memperlihatkan sesuatu pada Felix. Bekas cutting yang sudah kering dan sepertinya memang sudah lama terbentuk.

Felix menghela napasnya lega ketika menyadari tidak ada luka baru pada kedua lengan Kathy. "Did he knew?" Felix menaikkan sebelah alisnya.

"Yeah, of course, he's the first person who knows about this, beside me."

Melihat ujung bibir dari Kathy yang terangkat, tanpa disadari Felix pun ikut mengeluarkan senyum tipisnya. Entahlah, mungkin perasaan lega karena temannya baik-baik saja?

"At first, I thought he..." perkataan Felix tang menggantung membuat Kathy penasaran, "he..?" lanjutnya.

"Mukul atau ngapain gitu, soalnya muka lu ragu waktu ngeliat dia di depan rumah."

Kathy memutar otaknya, berusaha mengingat kejadian yang Felix maksud. "Ah... itu pas dia baru tau jadi a little bit posesif pas itu, I also thought that he'll manfaatin gue yang gak stabil atau nolak our parents offer atau gimana jadi gue sempet mikir kabur..." pandangan Kathy menerawang jauh, kembali tenggelam pada perasaan menyesakkannya sebelum bertemu sosok laki-laki yang tengah diceritakannya.

"But turns out that he's really nice to you, right?"

"Yeah, thankfully. He really treats me nice. Btw, anak kelas belum ada yang tau masalah my soon to be f word, so would you keep it as a secret?"

"Sans, I'm happy for you two."

"Thankyou so much, Felix."

Dan sore hari itu, mungkin adalah salah satu momen tak terlupakan bagi Felix sebagai saksi dari kisah hidup seorang Kathy- his new best friend.

.

"Oy, Felix!" suara Kathy yang berusaha mengcosplay Felix terdengar jelas dari ponsel Felix.

"Yup? Bentar deh gua lagi ribet."

"Ngapain sih lu?"

"Sending some food for my friends? Beberapa gak pulang ke rumah, lumayan kan buat makan."

"Lix..." panggil Kathy.

"Kenapa?" Felix yang baru saja kembali ke dalam kamarnya setelah memberikan kotak makanan terakhirnya pada abang gosend memberikan perhatian penuh pada ponselnya. Takut-takut Kathy kenapa-napa dan membutuhkannya sekarang juga.

"Naracap lah yuk, baik banget sih luuu huhuhu."

Lalu terdengar suara yang kini familiar di telinga Felix menyahut, "Hey, I heard that!"

"I'm just kidding, dumb."

Felix tertawa kecil mendengar Kathy yang kini lebih ceria dan sering melontarkan candaan, "Hai, Bang Rakha."

"Hey, Felix!"

"Lu tuh dipanggil daritadi disuruh turun budeg banget," suara Rakha mengomel memenuhi pendengaran Felix.

"Yaudah sih, bentar. Lix udahan dulu ye, maungnya berisik, bye!"

○●○

Felix
Guys

Haris
Kenapa, Lix?

Felix
What does naracap means?

Haris
HAHAHAHAAHHAH

Aji
LIX LU DITEMBAK??

Bayu
Pacaran, Lix wkwkw

Felix
Oh, thanks Bang Bayu hahah
Btw, engga Ji

Jusuf
Yah, kirain

Ino
Padahal gua udah menunggu pj

Esa
Pj kuota menghadapi kuliah online yang tak berujung

Calvin
Emang lu masih diitung mahasiswa? Bukannya pengangguran? @-Ino

Ino
Masih ya, enak aja @-Calvin
Kabar baik gaes
Gua bisa wisuda agustus

Esa
Alhamdulillah

Bayu
Puji tuhan, akhirnya usaha gua gak sia-sia

Aji
Emang Bang Bayu reminder paling yahud

Felix
Nanti giveawaynya pas Kak Ino wisuda aja gimana

Haris
Sumpah, Lix?

Aji
Sumpah gak nyesel gua temenan ama lu, Lix

Calvin
Lix, mundur dah

Felix
Mundur? Why?

Calvin
Baiknya kelewatan

○●○

ColorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang