BAB 7 : Lingkungan Pertemanan Bella

501 83 15
                                    

Dua puluh menit berlalu, Bitha berdiri di depan pagar sekolah milik adik perempuannya yang sekarang menduduki kelas satu sekolah menengah atas, kejadian itu sudah dua hari berlalu. Di mana ia memutuskan hubungan bersama Jaka yang mana hanya di balas pembelaan diri khas lelaki itu, masih tidak menyadari letak kesalahanya. Bitha tidak tahu apa yang membuat Jungkook menjadi se-egois itu, termasuk tentang diri Jaka sendiri yang jelas berselingkuh, kemudian menyalahkan Bitha yang terlalu dekat dengan Rama berserta berberapa asumsi buruk jika Rama yang menghancurkan hubungan karena terlalu banyak mencuci otak Bitha.

Gila, ya sebut saja diri Jaka itu gila.

“Eh, bukanya itu kakaknya si Bella ya?”

“mana?”

ituloh, yang Selebgram yang sering cover lagu-lagu itu. Masa gak tau?”

“seriusan? Pantes cantik banget.”

“ih percuma loh kalo cantik tapi bisu.”

“seriusan bisu?”

“iya, kata mbakku dia gak baik, suka ngosumsi obat-obatan, dia itu pernah mau bunuh diri.”

“ih serem, jadi dia itu depresi ya?”

“gak tau sih, ih mati suri kali dia ya.”

“gak usah deket-deket Bella, kakaknya bisu terus gila mau bunuh diri.”

Bitha menahan diri untuk tidak menampar satu-satu mulut kurang ajar anak SMA ini, gadis itu hanya menghela nafas berat menahan emosi. di lihatnya depan, menemukan sosok adiknya yang sekarang berjalan menunduk sembari mencengkram kedua gantungan tas ransel miliknya. Bitha tersenyum, sembari berjalan mendekat ke arah Bella-----adik yang di miliki Bitha satu-satunya.

Bella melihat ke arah Bitha yang sekarang tersenyum ke arahnya, kemudian adiknya itu memperhatikan sekeliling yang sekarang terlihat berberapa anak sekolah sedang berbisik-bisik tentang dirinya dan kakaknya. Bisa Bitha lihat Bella menahan jengkel, mencengkram ranselnya kuat, Bitha ikut melirik ke sekelilingnya, sebenarnya ia mendengar namun untuk sekarang lebih baik ia mencoba menutup telinga.

“Lo ngapain sih di sini! Mending pulang deh. Gak perlu jemput gue, gue bisa pulang sendiri. Liat tuh gak denger apa mereka bicarain Lo mulu, kapan sih idup gue bisa normal tanpa cacian orang karena terlahir dari keluarga ancur ini.” Bella berjalan meninggalkan Bitha yang sekarang mematung mencoba meresapi apa yang sebelum telinganya dengar. Sukup terkejut mendapatkan jawaban seperti itu dari Bella. Mengingat bagaimana adiknya itu selalu berdiam diri di kamar, dan belajar. Bitha kembali menerima rasa sakit yang tidak berhenti menghujaminya terus menerus, melirik ke arah sekitar semakin banyak yang berbisik-bisik membicarakan Bitha dan Bella.

Bitha tahu jika perlakuan Bella sangat kurang ajar kepadanya, namun melihat bagaimana kehidupan pertemanan, dan lingkungan sekolah Bella sangatlah menyesakan. Adiknya di kucilkan karena terlahir dari keluarga yang hancur.

“denger-denger keluarganya mau cerai.”

“kenapa?”

“bapaknya selingkuh.”

“kasihan ya si Bella, padahal dia pintar loh. Tapi keluarganya gak karuan kek itu.”

“keluarga mereka itu perebut laki orang, tau gak si kakaknya itu putus dari kak Jaka karena udah selingkuh sama kak Rama yang ketua himpunan yang manis itu loh.”

“pantes si Bella kek gitu, suka ngerebut cowok orang.”

“iya yah, emang dari orang tuanya kek itu. Jadi gak heran anaknya jadi kek itu juga.”

Bisu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang